17

35 3 1
                                    

Jinan bangun dari tidurnya, menyadari bahwa dia tertidur di studio Jiyong.

Jinan mengedarkan pengelihatannya mencari sang empunya studio tapi nihil dia tidak mendapatkan siapapun disana.

Gadis itu melirik jam di lengannya yang menunjukan jam lima sore dan itu membuatnya panik karena terlambat memberikan pekerjaannya pada Sajangnim.

Jinan langsung berdiri menuju meja dimana ia terkahir kali menaruh berkas-berkasnya, namun nihil dia tidak menemukan berkas-berkas miliknya sama sekali melainkan ia malah menemukan sticky note.

Tenang semua pekerjaanmu sudah di bawa Teddy hyung. Kembalilah beristirahat mungkin aku akan kembali jam enam nanti.

Setidaknya itu lah tulisan yang ada di atas sticky note tersebut.

Jinan berjalan keluar dari studio Jiyong menuju studionya sendiri yang berada dua ruang sebelum studio Jiyong.

Gadis itu membuka pintu studionya dan mendapati seorang gadis menduduki kursinya disana.

"Apa yang kau lakukan disini? " Tanya Jinan sambil menghampiri gadis yang beberapa tahun di bawahnya tersebut.

"Kau tau kau tidak boleh berada disini ketika aku tidak ada kan? " Tanya Jinan lalu meraih benda yang ada di hadapan gadis tersebut.

"Kau menyelinap lagi masuk kesini? " Jinan kembali bertanya pada gadis yang masih setia duduk di kursi beroda Jinan sambil memerhatikan gerak-gerik Jinan.

Jinan melirik kecil gadis itu.

"Kim Jennie! Jawab aku."

"Anniyo, aku tidak menyelinap. Sajangnim menyuruhku kesini untuk memberikan CD itu padamu. Katanya kau yang akan bertanggung jawab dalam album pertama kami." ucap Jennie.

"Ck! Apa ini lagu yang kau buat waktu itu? " tanya Jinan.

Jennie mengangguk.

"Sajangnim pasti belum mendengarkannya." ucap Jinan lalu menopang tubuhnya dengan satu tangan di atas meja.

"Ne, saat aku memberikannya dia langsung menyuruhku memberikannya padamu." ucap Jennie.

"Ambil kembali kaset ini. Ingat kemarin aku menelfonmu sambil memarahimu? " tanya Jinan lalu melempar CD itu kembali pada si empunya yang langsung di tangkap dengan baik.

Jennie mengangguk.

"Ingat bahwa kukatakan aku tidak akan meluluskan kalian? Itu benar-benar kulakukan." ucap Jinan.

"Mwoya? Ya! Eonnie kau benar-benar kejam kalau begini kami tidak akan debut eonnie!" Ucap Jennie lalu berdiri menghampiri Jinan.

"Kembali duduk di tempatmu Jen! " ucap Jinan yang langsung dituruti Jennie.

"Kau fikir Debut adalah sebuah permainan? Ah, sebanarnya itu juga sebuah permainan. Tapi disana akan ada judges yang menjudge mu?  Jadi kau fikir kalian sudah layak? Jika lagu kalian tidak booming, apa yang akan terjadi? Sia-sia. Kalian perlu berusaha lebih keras lagi."

"Tapi bagaimana eonnie tau tentang hal itu?  Padahal eonnie tidak pernah debut. "

"Aku sudah lama berkecimpung dalam bisnis seperti ini. Aku memiliki banyak artis di bawah naungan agensiku dulu. Maksud ku mereka sering bercerita padaku. Jangan kau pikir karena kau berada di three big agency kau akan mudah mendapatkan popularitas."

"Eoh, arraseo. Kami akan berusaha lebih keras."

"Bawa membermu besok ke studio ku setelah jam latihan kalian selesai.  Aku akan memberi pelajaran ekstra pada kalian. Itu pun kalau kalian mau.  Hubungi aku jika kalian mau, besok saat jam makan siang." ucap Jinan lalu menarik Jennie berdiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fool- K.J.YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang