Rumor

247 51 7
                                    

Tiffany Hwang menatap sekeliling cafeteria kampus dengan begitu canggung. Beberapa orang di sana mulai menatapnya tak nyaman dan juga berbisik—yang sangat ia yakini mereka berbisik mengenai dirinya.


Pagi ini gosip mulai beredar, tentang ia yang mengencani Kim Suho—anak jurusan Sastra Jepang yang terkenal begitu sempurna. Ia tampan, pandai, kaya pula. Tentu gerak geriknya akan selalu jadi bahan perbincangan mahasiswa.


Gosip beredar kala pagi tadi Tiffany berangkat bersama Suho. Tak ada yang spesial sebenarnya, hanya menumpang mobilnya saja reaksinya sangat heboh, begitu pikir Tiffany.


Lagipula mereka hanya berteman, dan juga karena mereka berada di fakultas yang sama. Jika Suho di Sastra Jepang, maka Tiffany berada di Sastra Inggris.


Gosip lainnya yang masih hangat beredar adalah tentang Kim Jongin yang menyukai Krystal Jung. Perlu diketahui, Kim Jongin adalah sahabat Tiffany.


Gadis itu mendengar, Jongin bersikap sedikit berbeda pada Krystal hingga menimbulkan asumsi bahwa pemuda itu menyukainya.


Dan entahlah, Tiffany merasa tak nyaman saja mendengarnya. Seperti—Jongin juga melakukan hal yang sama padanya, kenapa harus dibesarkan jika itu menyangkut Krystal?


Tiffany mendengus, tahu begini ia berangkat sendiri saja tadi pagi.


Gadis itu lalu dengan cepat meraih susu kotak yang sedari tadi di hadapannya. Menandaskan setengahnya sebelum Kim Jongin merebut lantas menghabiskan sisanya.


Pemuda itu menarik napas pendek-pendek dengan keringat yang membanjiri dahi. Tubuhnya hampir seluruhnya basah, dengan baju yang tak lagi rapi. Jongin dengan segera duduk lalu menghadap Tiffany.


"Tiff! Ten seconds of honesty ya."


"HAH?"


Gadis itu lantas memutar mata dengan cepat. Permainan yang menjadi kegemaran Jongin akhir-akhir ini.


"Baiklah aku mulai dulu, kau berkencan dengan Suho ya?"


Tiffany hanya menghela napas mendengarnya. Pertanyaan ini lagi.


"Tidak Jong, kami hanya berteman."


Kini giliran Tiffany yang bertanya. Gadis itu melipat tangannya di depan dada lantas menatap pemuda di hadapannya dengan intens.


"Kau sendiri, benar menyukai Krystal?"


Kim Jongin mengernyitkan dahinya lalu menggeleng pelan.


"Tida kok, aku 'kan sukanya padamu!"



Oh, ingatkan Tiffany cara bernapas dengan baik! Karena jawaban Jongin barusan, benar-benar membuatnya terdiam. Ada rasa aneh di dadanya. Dan ia menyukai itu.


Jongin dengan cepat melayangkan pertanyaan kembali pada Tiffany. Pemuda itu menopang dagunya lantas tersenyum lebar.


"Kalau kau sendiri, suka padaku juga tidak?"


Gadis itu menjadi kalap juga terkejut. Ia tak tahu harus menjawab apa pada Jongin. Mau jujur pun ia malu.


Maka dari itu, gadis yang masih berstatus sebagai sahabat Jongin itu dengan cepat berdiri lalu melihat jam tangannya—kendati hatinya masih belum berhenti memberikan debaran aneh itu.




"Yah Jong, sudah sepuluh detik! Jadi tak perlu kujawab pertanyaanmu itu 'kan?"





Kim Jongin hanya tersenyum tipis mendengarnya. Belum lagi kala mendapati wajah tersipu Tiffany tadi.


Pemuda itu tertawa sebentar lantas ikut berdiri.



"Tidak apa-apa kok. Yang penting kau tak menolakku saja nantinya!"


Tak perlu menjadi jenius untuk mengartikan kalimat Jongin barusan. Tiffany tahu dan paham betul apa maksudnya.


Dan lagi, ia juga tak berencana menolak Jongin kok nantinya!


FIN


Apasih ini :(

Tapi coba deh, ten seconds of honesty itu seru loh :")

NorepinephrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang