[Christmas Edition] - Special Gift

197 35 6
                                    

All I want for christmas is you!



Kim Jongin kali ini mengacak surainya asal hingga berantakan. Matanya masih tertuju pada ponsel yang masih menampilkan berbagai macam gambar.


Pemuda itu kembali mendesah kala notifikasi chat dari teman-temannya ia terima. Ingin rasanya Jongin meremukkan ponselnya hingga hancur jika saja ia tak lupa kalau dirinya butuh setahun penuh mengumpulkan uang untuk membelinya.


Netra pemuda itu kembali pada layar ponsel. Pesan dari berbagai temannya itu membuat ia kembali memikirkan sesuatu.


'Aku memberikan sweater buatan ibuku pada Irene.'


'Wendy bilang ingin sarung tangan, jadi aku membelinya.'


'Topi rajut yang kulihat kemarin sepertinya cocok untuk Seulgi, aku akan membelinya!'


'Kau mau belikan apa untuk Tiffany, Jong?'


'Sudah menyiapkan kado natal untuk kekasihmu 'kan, Kim?'


Kim Jongin kembali mengacak surainya hingga benar-benar tak beraturan. Pemuda itu melirik ke arah panel notifikasi, dan menyadari bahwa hari natal akan segera tiba tiga hari lagi.


Jongin meletakkan ponselnya lantas mengambil napas dalam. Ia belum memikirkan memberi kado apa untuk Tiffany. Dan sekarang ia bingung sendiri.


Kim Jongin menangkap kekasihnya tengah duduk dengan damai di sofa tengah. Dengan satu majalah mode—juga secangkir coklat panas, membuat gadis itu betah berlama-lama mengamati tiap halaman yang ada.


Pemuda itu beranjak dari sana. Mengikis jarak di antara mereka hingga Jongin menginvasi ruang kosong di bagian kanan Tiffany. Membuat gadis itu mendongak dan tersenyum manis mengetahui sang kekasih yang menghampirinya.


"Kau sedang apa?" Tiffany mengangkat majalahnya lalu tersenyum samar.


"Hanya melihat-lihat," gadis itu kembali pada rutinitasnya. Mengabaikan Jongin yang kini ikut mengamati tiap lembar yang dibuka Tiffany.


Kim Jongin dengan segala kebingungannya, hanya bisa memperhatikan tingkah gadis di hadapannya ini dengan penuh tanya.


"Tiff," Kim Jongin dengan tiba-tiba menginvasi majalah mode yang berada di tangan Tiffany. Menutupnya cepat lantas meletakkan dengan kasar di atas meja.


"Euumm..." Tiffany menunggu dengan sabar apa yang akan diucapkan Jongin selanjutnya. Sedang pria itu, hanya bisa mengusap canggung tengkuknya.


"Ada apa, Jong?"


"Kau...mau kado apa untuk natal besok?" Tiffany hanya bisa mengangkat alisnya. Gadis itu paham betul bagaimana perangai Jongin yang jarang sekali menanyakan apa yang ia mau. Ini tak biasanya dan ia terkejut akan hal itu.


"Kau mau baju hangat seperti yang di majalah tadi? Atau, sarung tangan mungkin? Topi rajut? Sepatu boot yang sempat kau lihat di majalah barusan? Atau sesuatu yang ha—


"Kau."


"Eh?" Tiffany Hwang dengan segera memeluk Jongin. Lantas, membenamkan wajah ayunya pada dada bidang pemuda itu.


"Aku tak butuh semuanya karena aku hanya ingin kau," Tiffany melepas pelukannya lantas menatap manik Jongin. Hati pemuda itu menghangat disertai iringan senyum teduh yang terkembang, sedang Tiffany, gadis itu tersenyum tipis sebelum akhirnya kembali memeluk Jongin.


"Aku tak butuh semuanya, sayang. Karena kau sudah lebih dari cukup untuk menjadi hidangan makan malam natal esok hari."


Kalimat itu menjadi yang terakhir sebelum Jongin merasakan belati yang menikam punggungnya beberapa kali. Tiffany menaikkan belatinya lantas menggores dan memutus urat leher pemuda itu.


Sentuhan terakhirnya adalah tikaman berkali-kali di jantungnya. Menghentikan aliran napas Jongin dan membuat senyuman puas itu terbit di bibir Tiffany.


Gadis itu membuang asal belatinya lantas berdiri dari sana. Ia mengelus perlahan pipi Jongin dan memberikan kecupan hangat di dahinya.





"Merry Christmas, sayang. Aku suka hadiahnya!"


FIN


Percayalah, ini awalnya mau gue bikin agak fluffy cheesy gitu tapi gue mendadak kehilangan moment wkwk

Btw, selama Desember, work ini hanya akan berisi christmas edition :") jadi, persiapkan diri untuk bosan(?)

NorepinephrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang