Hampir satu jam aku menunggu, dan lihat itu dia pria yang kutunggu!
"Taehyungie, kau lama!" pekikku sambil berlari ke arahnya.
Kemduian aku tersadar, gaya pakaian nya kali ini rapih sekali. Sangat Dendi, habis dari mana dia? Atau ingin ke suatu tempat habis ini? Jangan-jangan akan mengajakku berkencan??
Tapi, kok - - - "Tae, itu plastik keresek hitam apa?" menggantung dengan santainya di pergelangan tangan Taehyung.
Ia membuka helm motornya, dan - - - "Tae, kenapa helm nya cuma satu? Untukku, mana?"
"Suzy-ssi" panggilnya. Huh? Apa yang baru saja Taehyung ucapkan? kenapa memanggil namaku formal sekali.
Aku hanya diam sambil memasang raut wajah bertanya padanya, aku yakin ia juga mengerti.
Lalu Taehyung memberikan plastik keresek hitam itu padaku, yang langsung aku buka. Isinya - - - "Loh, ini kenapa, Tae?"
- - - berupa dua kunci mobil Ferrari, dan Maserati. Satu kunci motor Ducati, dua dompet dengan isinya yang lengkap ; beberapa kartu atm, dengan beberapa lembar uang cash.
"Ku kembalikan semua padamu" ujarnya.
Seketika aku memekik senang dalam hatiku, sebagian lagi mencibirnya kesal. Apa Taehyung sudah berhenti untuk memanfaatkan diriku? Munafik.
"Kita putus" lanjutnya, yang membuatku yang sedari tadi masih diam menjadi semakin terdiam.
"Kenapa?" tanyaku datar, aku tidak tahu harus marah, senang, atau sedih. Yang jelas, 'Kenapa?' adalah pertanyaan inti dari semua pertanyaanku saat ini.
Bersamaan dengan itu, rintik hujan mulai berlomba turun ke bumi. Aku benci drama, tapi kejadian yang menimpaku kali ini benar-benar terasa seperti sebuah adegan dalam film drama.
"Tak apa," jawabnya santai, "Aku hanya merasa kalau kita sudah tak cocok, hanya itu." lanjutnya.
Tak cocok? atau ada seorang wanita tua yang lebih kaya dariku?
Aku hanya bisa memasang wajah datarku, "Inikah akhirnya?"
Hujan sudah semakin deras, Taehyung bergegas memakai helm nya kembali dan memposisikan dirinya pada motor.
"Hujan semakin deras, berteduhlah di halte sana. Terima kasih semuanya, aku harap kau tak mengganggu hidupku. Selamat tinggal."
Begitu ucapnya, seraya dengan santai pergi meninggalkanku. Tak ada rasa bersalah yang aku lihat tersirat pada dirinya, atau memang orang itu tak punya hati?
Ya, Tuhan. Aku sendiri bingung dan amnenisa, bagaimana bisa aku beberapa menit yang lalu berstatus menjadi kekasihnya? Selama dua tahun.
Seluruh tubuhku basah, aku tak perduli. Memang aku suka bermain hujan, dan aku bukan anak yang gampang sakit.
Aku menikmati pemandangan laju motor dengan Taehyung yang semakin menjauh, mengecil, dan kemudian hilang tak lagi terlihat.
Aku menyumpahinya dengan bantuan ribuan rintik hujan kali ini, semoga Jungkook tak lagi mengizinkan Taehyung memakai motornya dan mengakui kalau motor itu miliknya.
"Kau bisa masuk angin," ucap seseorang yang membuatku kaget, air hujan secara spontan tak mengenai diriku lagi.
Di belakangku sudah ada dia, dengan payung yang ia pegang. Orang yang aku tabrak di koridor, dan orang yang sama di gazebo tadi siang yang sedang bermasker ria.
"Kau sendiri basah kuyup" ucapku tertawa, seraya membenarkan posisi payung yang ia pegang. Agar kami berdua tak basah terkena hujan.
Dalam sekejap aku sudah berada di halte bus, karena kita tadi langsung berlari cepat kesini.
Hatch!
Aku bersin, ini dingin aku tak bohong.
Orang yang berada disamping ku ini tertawa, aku tahu ia menertawakan suara bersinku.
Semua keluargaku, atau orang yang baru mendengar suara bersinku pasti begitu. Tertawa, ada yang bilang lucu, ada juga yang mengatai suara bersinku aneh dan terasa dibuat-buat.
Karena suara bersinku terdengar seperti kucing yang sedang bersin. Katanya sih begitu. Aku tak tahu, seumur-umur aku belum pernah mendengar kucing bersin. Memang, kucing bisa bersin?
"Dingin" gumamku, tanpa izin orang disamping ku ini membawa badanku dalam rangkupannya.
"Bajuku juga basah, ini satu-satunya cara menghangatkan diri masing-masing." ucapnya, aku mengangguk setuju.
Aku tak keberatan, jika biasanya aku selalu marah walau hanya di sentuh seujung oleh pria lian. Tapi kali ini tidak, karena aku sudah tidak lagi berstatus milik orang lain. Aku, kembali menjadi milik diriku sendiri.
Pelukannya lama kelamaan menjadi hangat, dan itu kelemahan terbesarku. Hangat dikala cuaca dingin, seketika kantuk menjalar keseluruh mataku.
Dalam hitungan menit, mataku sudah terpejam. Hanya merasakan kehangatan yang hadir saat ini, yang mungkin takkan ku lepaskan.
* * * A PRINCE (SS) * * *
![](https://img.wattpad.com/cover/123071870-288-k12752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Prince (ss) ✔
Fiksi PenggemarStarring ; Kim Seokjin | Bae Suzy Copyright ©2017 Story published by @babycrayon15 BTS × Bae Suzy × BTSZY