D

1.3K 232 52
                                    

"Apa kalian ingin ke kantin? boleh aku ikut?" tanya Suzy kepada segerombolan anak perempuan - - sekiranya ada enam orang.

"Uh? Ehm, maaf ya Suzy-ssi. Kita tidak ke kantin, mau... ya! kami mau ke restoan. Hehe" jawab salah satunya.

"Oh? tak apa, ke restoran pun, boleh. Ayo!" riang Suzy.

"Memangnya kau bisa bayar?" celetuk yang lain ; keceplosan.

"Ah tidak, mungkin kami akan berbelanja saja daripada makan. Hehe, sudah ya kami pergi!"

Segerombolan itu pun pergi, meinggalkan Suzy yang terdiam. Lalu setelahnya kedua sudut bibir itu tertarik tersenyum, tertawa mengejek.

Akhirnya Suzy memilih ke kantin seorang diri, siapa perduli? Ke kantin sendiri takkan membuatnya mati.

-----

Suzy's pov.

Dasar aneh.

Maksudku, mereka tadi.

Apa kalian mempunyai teman? Berapa banyak?

Semoga teman kalian tidak seperti mereka tadi, ku do'a kan itu.

-----

"Hei!"

"Hallo!"

"Hai!"

"Kau cantik!"

"Bajumu beli dimana??"

Serbu para perempuan ; ber-enam, setelah dosen keluar.

"Hallo" sapa Suzy kembali, dengan ramah.

Mereka, bisa Suzy lihat dandanan nya elite. Dari ujung kepala sampai kaki, semua terbalut merk mahal. - - - salah satunya ada yang memakai bando Gucca.

"Namamu, siapa?"

"Bae Suzy"

Mereka pun berkenalan satu persatu, Suzy kenal salah satunya. Anak rekan bisnis ayahnya, namun Suzy diam saja.

"Bajumu keren!"

"Iya, itu merk Gucca keluaran terbaru!"

"Siapa yang memberikan??"

"Aku belum tahu harga baju itu, berapa Zy??"

"Tas mu juga, itu Diar, kan??"

"Ehm, aku tidak tahu harganya berapa. Semua, tas dan baju, aku diberikan."

"Oh" serempak mereka semua, "Kau keren! Kita berteman yuk!?"

"Teman??" binar mata Suzy ; senang.

"Iya! kita akan kemana-mana bersama, berbelanja, ke saloon."

"Uhh, untuk - - "

"Kau tinggal dimana??" potong si rambut pastel pink.

"Bagaimana sepulang hari ini, kita semua kumpul di apartment mu?"

"Setuju! Jadi, kau tinggal di apartmen mana?"

"Aku? aku tinggal di flat kecil pinggir jalan. Dekat dari sini, tapi sepertinya tidak muat untuk kita bertujuh nanti. Bagaimana kalau-- kalian kenapa??"

Suzy terkejut, melihat semuanya menjadi terdiam membisu. Wajah mereka sampai ada yang pucat pasi.

Padahal Suzy tak mengatakan hal buruk ataupun kurang ajar.

"Ka-kau, tinggal di flat kecil??"

Suzy mengangguk mengiyakan.

"Kau tidak tinggal di apartemen??"

Suzy menggelengkan kepala, "Memangnya kenapa?"

"Ah, tidak apa-apa." senyum si surai blonde.

"Aku lupa, aku ada janji dengan pacarku nanti sepulang ini. Jadi tidak bisa ikut kumpul"

"Aku juga, aku lupa ada janji dengan mommy."

Bergantian mereka semua memberikan alasan, tidak jadi berkunjung ke tempat tingal Suzy.

"Oh, ya sudah tak apa" respon Suzy mengerti, "Ngomong-ngomong aku lapar, apa kalian ingin ke kantin? ---"

-----

Suzy's pov.

Semua, mulai dari aksesoris kecil sampai pakaian dalam. Kakak perempuanku yang membelikannya, soal merk dia penyuka banyak. Gucca, Diar, VL, MM, pusing sekali.

Harga? Aku tak memikirkannya.

Kalau aku yang berbelanja, aku cukup datang ke mall saja. Membeli apa yang menurut mataku bagus, tambah bagus jika sudah melihat tulisan diskon di atas lima puluh persen.

Harga? aku ingat waktu itu paling murah harga satu baju lima puluh ribu. Sedang diskon tujuh puluh sembilan persen!

Aku mana menolak diskon besar begitu.

Lalu pulang nya aku di omeli kakakku, Irene. Karena memberi barang sembarang merk.

Berujung pada pertengkaran aku dan kakakku, karena dia hobi sekali membuang barang-barangku yang katanya tak ada merk.

Menyebalkan, untung aku menyayanginya.

Tempat tinggal, untuk apa aku tinggal di apartment jika ayahku membelikanku condominium?

Tapi saat ini aku sedang di hukum ayah, tidak ada kartu atm, tidak ada fasilitas mobil dan motor, dan harus tinggal dirumah yang sudah ayah belikan.

Flat kecil tadi.

Untung saja kemarin Kim Taehyung mengembalikan semua barang yang pernah aku berikan padanya.

Jadi secara diam-diam aku punya uang banyak.

"Kau terlihat baik-baik saja setelah putus dari pacar, tidak patah hati?"

Tanya si bahu lebar, sepertinya ia mengamati nampanku yang penuh dengan makanan.



*  *  *   A Prince(ss)   *  *  *

A Prince (ss) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang