3

7.3K 321 5
                                    

perkataan tanten ransyah tentang fahriz terus mengiang di telingaku.

"jadi setelah kepergian ayahnya, fariz memang menjadi lelaki yang lebih kuat dan tabah,tapi setelah itu tante tidak pernah bisa melihat senyumnya lagi,tante rindu senyum anak tante itu qil,tante sangat rindu."

"iya tan,lalu mengapa tante bisa memilihku untuk mendampingi fahriz?"

"tante yakin kamu bisa mengembalikan senyuman fahriz lagi.
,tante yakin sama kamu.Selain itu karena kamu juga seorang wanita yang sholeha."

"aamiin..,tapi,apa aku benar benar bisa tan?"

"tante yakin bisa,tolong bantu kembalikan senyum fahriz lagi ya nak"

"insha Allah tan."

lamunannya buyar ketika seseorang di balik pintu mengetuk pelan pintu kamar ku.

"masuk aja"aku mengedarkan penglihatan ku menuju pintu kamar ku,mencari siapa yang telah mengetuknya.

ternyata itu bang syakir.sekarang dia menampakkan wajah yang sulit digambarkan.Pasti jika sudah seperti ini aku tau dia ingin curhat tentang sesuatu.

"ada apa bang?"

"qil."

"iya"

"menurut kamu Aisyah orangnya gimana sih?" aku menyerit dahi,menaikkan sebelah alisku. ahh... ku tahu abang ku ini sedang jatuh cinta.

"menurut aku?Dia orang yang baik,sholeha,pintar. pokoknya masha Allah deh bang" aku berkata seakan aku sedang mempromosikan barang.

plak...!

"oh gitu ya?"

"iya,aku tau kok abang suka kan sama dia?"

"eummm..." gumamnya,terlihat sekali bahwa wajahnya itu sedang malu.Terlihat jelas tepatnya.

"udh ngaku aja deh!sama adeknya sendiri juga" aku menepuk bahu abangku sekilas.

"iya,jujur semenjak abang mendengar suaranya melantunkan surah ar-rahman di masjid,abang mulai menyukainya"

"ya kan? bener selama ini firasatku!"aku merasa sok benar hahahaha"yaudah sih,langsung khitbah aja . lamar lamar. toh abang juga udah punya pekerjaan tetap"

"iya qil,itu emang rencana abang.Besok,abang mau khitbah dia"

"iya,tapi umi udah tau belum?"

"umi udah tau kok,lagi pula abang udah siapin semuanya"

"kok aku gak tau ya?"

"iyalah kan kamu sibuk sama acara lamarn kamu,masa abang mau ganggu sih"aku hanya ber 'oh' ria.

dari luar kamar terdengar suara ibu yang memanggil namaku.

" qila!!"
aku lantas meninggalkan bang syakir sendiri di kamar dan menghampiri umi di dapur.

"iya ada apa mi?" tanya ku sambil mencium aroma yang terlihat lezat. sesuatu aroma yang khas,dan ya!itu cake coklat yang ku suka.

aku hampir saja ingin mengambilnya,namun umi langsung menepuk punggung tanganku.

"eh,itu pesenannya bu santi,tolong kamu antar ya?"
aku hanya mengangguk dan bersiap memakai kerudung warna baby blue,celana traning dan kaos dengan luaran jaket parka warna navy.

aku mengantarkannya dengan jalan kaki.Karena,rumah bu santi tak jauh dari rumah umi sekitar dua blok dari rumah.

"assalamu'alaikum"

tok..tok...tok..

aku mengetuk pintu bu santi. dan sesosok anak kecil berumur sekitar 6 tahunan keluar.

"wa'alaikumsalam,eh kak qila.ada apa?"

"ini caca,kaka bawa pesenan ibu kamu,apa ibu kamu ada?" tak lama dari percakapan tersebut bu santi keluar.

"eh,nak qila.Bawa pesanan ibu ya?"

"iya,bu" aku lantas menunjukkan wajah ramah kepada bu santi.

"ini uangnya,terima kasih ya "

"iya bu sama²,saya pamit ya bu,caca.Assalamu'alaikum"

"wa'alaikumsalam,dada kakak qila"
aku hanya melambaikan tangan ke arah caca dan spontan otot ku menarik bibir ku membentuk sebuah lengkungan.

didalam perjalanan tiba tiba pengait alas kaki ku putus,lalu aku merendahkan diriku sedikit agar aku bisa membenarkan alas kakiku.

tak ku sangka,ada seklebat orang yang menaiki sepedahmelaju dengan begitu cepat.tak sengaja,aku terhenti dekat genangan lumpur,dan akhirnya genangan lumlur tersebut membasahi kerudung dan jaketku menjadi basah semua.

"hai kau!!"

aku meneriaki orang yang telah melajukan sepedanya itu.dan pengendara itu memakai pakaian koko warna hitam,peci dan sarung bermotif kotak.pengendara itu lantas berhenti dari pelariannya itu.

"apakah kau tak melihat?atau memang sengaja?"
ucapku pada pemuda yang membasahi pakaianku.

"tidak." sangat singkat sekali jawabannya tanpa merasa bersalah.

"apakah kau tak berniat berminta maaf?lihat bajuku basah dan kotor semua akibat ulahmu yang mengendarai sepedah dengan cepat"

"maaf." lagi lagi aku dibuat jengkel oleh sikapnya, langsung saja dia melanjutkan mengayuh sepedahnya melaju

mulai menjauh....

terlihat menjauh......

sangat menjauh............

dan lantas sampai menghilang dari pandanganku.

---

makasih yang udah mau baca,jangan lupa taburin bintangnya,dan tinggalkan jejak dengan komentar!☺

salam dari yang nulis,hanifa❤

𝐇𝐚𝐥𝐚𝐥 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐦𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang