Apa yang kamu harapkan dari permasalahan anak kelas 4 SD?
Paling-paling hanya berkisar PR yang belum selesai dan nilai ulangan yang jelek.
Itulah yang terjadi pada kami semua, setidaknya enam bulan pertama saat aku kelas 4 SD.
Tidak ada masalah berarti. Aku dan Alisha masih akrab dengannya. Kami melewati semester pertama di kelas 4 tanpa masalah. Nilai-nilainya bahkan termasuk yang paling tinggi. Otaknya memang encer. Di semester 1 itu, dia berhasil meraih rangking 1 di kelas.
Aku bahkan hanya rangking 11, demi tuhan.
"Aku mau masuk SMP X."
Ketika mendengar dia berkata seperti itu, aku maklum. Dengan otak seencer miliknya, mudah baginya untuk mendapatkan NEM 27--atau lebih--dan masuk ke SMP X yang merupakan SMP negeri paling bergengsi di kota kami.
Nilai-nilainya yang berkisar angka 8, 9, dan 10. Tanpa angka 7 dan 6.
Saat itu, aku berpikir, orangtuanya pasti bangga sekali punya anak sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gapai
Short StorySuatu ketika, aku bertemu anak lelaki yang senyumnya sehangat sinar matahari. Matanya berbinar penuh harapan. Lalu, di suatu waktu yang lain, cahaya harapan itu memudar dari matanya. Begitu juga senyumnya. Mereka bilang, matanya hampir buta sekaran...