[SEULGI]

2.9K 345 4
                                    

Rose duduk sendiri di meja kantin dengan muka masamnya.

"Hai" sapa Hoseok menghampiri Rose.

Rose hanya meliriknya acuh.

"Sendiri?" tanyanya seraya mendudukkan diri di kursi seorang meja Rose.

"Punya mata kan?" delik Rose.

"Mm.. Biasanya sama dua temen kamu"

"Lagi ngga mood ngomong" ucap Rose datar.

"Kok nggak pesen makanan?"

"Brisik!"

"Kok galak sih"

Rose sudah tak tahan dengan ocehan Hoseok dan ia memilih pergi dari tempat itu sebelum ia mempunya pikiran untuk membunuh manusia berisik itu.

Rose berpapasan dengan Jimin saat ia hendak pergi ke rooftoop. Tidak ada sapaan atau interaksi antar mereka. Mereka cuek satu sama lain seolah disana mereka tidak bertemu.

"BODOH!!" itu teriaknya setelah membuka pintu atap sekolah itu.

---

Jimin berjalan menuju ke perpustakaan.

"Jimin" panggil seseorang.

Dan Jimin pun menengok dan memberikan tatapan ada apa?.

"Apa kau sibuk akhir pekan?" tanya yeoja yang memanggilnya itu.

"Sepertinya tidak. Wae?"

"Bagaimana kalau kita jalan?" tawar yeoja itu sambil tersenyum.

"Kau mengajakku berkencan?"

"Ya. Kita kan sepasang kekasih" jawabnya mantap.

"Tapi, aku bahkan belum menjawab tawaranmu tadi pagi"

"Kau diam itu kuanggap iya"

Seulgi langsung mengandeng lengan Jimin berbalik dari arah perpustakaan.

Dan saat itu pula Jimin buru-buru melepaskan tangan Seulgi.

"Wae?"

"Aku tidak suka disentuh" ucap Jimin dingin.

"Ooh oke, BTW apa kau sakit? Tanganmu sangatlah dingin"

"Faktor cuaca" jawab Jimin.

"Ke kantin yuk" ajak Seulgi.

"Tidak"

"Wae?"

"Apa kau harus mengatakan kata 'kenapa' setiap aku menolak?" tanya Jimin masih dengan mimik dinginnya.

"Karena aku butuh alasan"

"Kau tidak perlu campuri urusanku. Dan ku putuskan kita tidak akan menjadi kekasih. Karena aku tidak menyukaimu" tegas Jimin.

"Tapi aku menyukaimu"

"Aku tidak peduli"

"Kalau aku memaksa"

"Aku akan terus menolak"

Jimin berjalan hendak pergi tapi Seulgi tiba-tiba Seulgi memeluknya dari belakang.

"Aku akan terus berusaha untuk rasa suka ku padamu" ucap Seulgi masih dengan posisinya.

Semua siswa/i melihat mereka seraya berbisik-bisik.

'Seulgi eonni pacaran dengan Jimin oppa? Sejak kapan?'

'Seulgi pacaran dengan Jimin?'

'Bukannya Jimin berpacaran dengan Rose?'

'Dasar ganjen!'

'Hancur sudah harapanku buat dapetin oppa'

Yah, sekiranya seperti itulah bisikkan mereka melihat adegan itu.

Jimin sendiri selalu tidak tahan jika berdekatan dengan manusia hingga sangat dekat seperti kali ini.

Jimin buru-buru melepas pelukan Seulgi.

"Apa aku perlu mengulanginya?! Aku tidak suka disentuh!" Jimin sedikit meninggikkan suaranya.

"Jim, apa kau sakit mata?" tanya Seulgi khawatir.

Pupil mata Jimin sudah berubah menjadi merah.

"Sial!"

Jimin langsung berlari ke arah toilet untuk menghindari tatapan dari Seulgi yang telah melihat matanya.

Di dalam toilet ia memilih duduk diam di salah satu bilik toilet. Ia hanya menginginkan tak ada manusia yang masuk ke toilet kali ini. Karena jika ada nyawanya akan mati sia-sia karena gigitan Jimin.

Ceklek~

Jimin mencoba menutupi hidungnya agar tidak tergoda oleh bau manusia. Karena saat ia berubah seperti ini dipastikan kalau ia melihat manusia. Manusia itu tidak akan selamat.

"Huf, padahal aku sudah tampan. Tapi kenapa belum ada yeoja yang mau menjadi yeojachinguku? Aku selalu mendapat bentakan dan tamparan" seorang itu berucap sambil mengamati pantulan dirinya pada cermin.

Bruakk~

-13-

CRAZY [JiRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang