[NEW STUDENT]

2.5K 296 2
                                    

Jimin sedang berada di rooftoops, ia merasakan ada yang aneh pada dirinya sejak tadi Rose tak sengaja mencium atau lebihnya menempelkan bibirnya pada pipi Jimin.

"Ada apa ini?!"

"Kau datang?" tanya suara seseorang yang ada di depannya.

"Kau masih di sini?"

"Sebenarnya aku hendak turun tapi, aku merasa kau akan datang jadi aku tunggu saja"

"Ada apa?" tanya Jimin datar.

Seulgi berjalan mendekati Jimin yang hanya menatapnya datar. Seulgi hendak memeluk Jimin,

"Jangan mendekatiku" ucap Jimin.

"Kenapa? Kau tidak berniat mengigitku kan?"

Mendengar perkataan Seulgi sedikit membuat Jimin kaget.

"Apa yang kau katakan?" kini Seulgi menampikkan smirknya.

"Aku tau tentangmu"

"Tentang?.." Jimin berharap bukan identitasnya.

"Vampire" jawab Seulgi menatap mata Jimin lekat.

Mendengar jawaban Seulgi, netra Jimin perlahan berubah dari coklat menjadi merah. Para vampire sedikit sensitif ketika mendengar kata 'vampire' dari mulut seorang manusia.

"Dari mana kau tau?"

Kini Jimin yang mulai mendekat pada Seulgi, dan Seulgi perlahan mundur.

"Apa yang akan kau lakukan?!" suara seseorang dari arah belakang. Kim Taehyung.

Perlahan netra Jimin kembali seperti semula.

"Apa aku perlu melaporkanmu pada Rose kalau kau hendak mencium Seulgi?" Taehyung menaikan satu alisnya.

"Jangan campuri urusanku bodoh!"

Jimin pergi dari rooftoops meninggalkan Seulgi dan Taehyung yang menempatkan dirinya di bangku kayu.

"Apa yang tadi kau katakan benar?" tanya Taehyung.

"Apa urusannya denganmu?" Seulgi hendak pergi tapi Taehyung menahan lengannya.

"Jangan pernah berbohong padaku"

"Kalau aku tidak mau mengatakannya?"

Taehyung menampikkan smirknya lalu cengkraman di pergelangan Seulgi ia eratkan sehingga Seulgi mengaduh.

"Lepaskan ini! Ini sangat sakit" pinta Seulgi sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Taehyung.

"Aku akan jawab tapi lepaskan!" Taehyungpun melepaskan cengkramannya.

"Ya. Jimin adalah vampire"

"Good. Sekarang pergilah" Seulgi pun pergi dengan kesal.

.....

Bruk~

Jimin menabrak seseorang.

"Mi—.. Kau?!" Jimin sedikit membulatkan mata sipitnya karena melihat siapa yang ditabraknya.

"Ketemu lagi.."

"Sedang apa kau disini?"

"Tujuanku sama sepertimu"

"Jangan membuat masalah!" Jimin melenggang pergi menuju kelasnya.

"Ucapkan selamat tinggal pada masa tenangmu Park Jimin"

Tak jauh dari sana ada Jennie yang tak sengaja mendengar percakapan mereka berdua.

"Jimin mengenal anak baru itu?"

Jennie pergi menghampiri anak baru itu.

"Tunggu" cegah Jennie.

"Ada apa?"

"Apa kau mengenal Park Jimin?" tanya Jennie.

"Tidak.. aku tidak mengenalnya"

Si anak baru itu pergi melewati Jennie dengan wajah datar dan dinginnya.

"Sombong sekali!" kesal Jennie.

.....

Jimin masuk ke kelas, matanya sempat bertatapan dengan mata Rose tapi itu hanya sebentar.

"Kenapa jadi canggung seperti ini eoh?" gumam Rose lirih.

Jimin berusaha cuek bak tak terjadi apa-apa, tapi kenapa rasanya ada yang aneh?. Guru masuk diikuti anak baru yang tadi.

"Kenapa dia harus masuk ke kelas ini?!" Jimin membuang muka.

"Selamat pagi.." sapa guru sang wali kelas yang dijawab balik oleh para siswa/i nya.

"Anak-anak kita kedatangan siswa baru lagi.. Perkenalkan namamu"

Si anak baru memaparkan senyum ter-ramahnya pada penghuni kelas sehingga para yeoja pun berteriak histeris kecuali Rose yang malah membaca buku dengan headsheet yang masih bertengger di telinganya.

"Perkenalkan Koo Junhoe imnida. Saya pindahan dari luar kota, saya pindah karena ada kepentingan keluarga"

'Whoa.. tampan sekali dia'

'Ne.. ne.. bahkan dialebih tampan dari pada Jimin'

'Jimin punya saingan baru'

"BRISIK!"

Rose mendelik pada para yeoja yang membisikkan sesuatu yang menurutnya menggangu itu. Jimin sedikit menoleh pada Rose ketika Rose berucap karena bagaimna bisa Rose mendengar bisikan mereka saat telingganya masih tersumbat handsheet?.

-20-

CRAZY [JiRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang