[ANAK PANAH]

2.3K 280 11
                                    

"Hei.. Kenapa kau bersedih?" tanya Jimin.

"Aku ingin mati saja" ucapnya.

Jimin malah merasa iba pada namja yang sepertinya lebih muda darinya itu. Di sisi lain Rose pun merasa iba pada namja itu.

Rose merasa iba kali ini, dan ia memilih menghampiri Jimin dan namja itu. Jimin menatap Rose bertanya.

"Kali ini kau selamat" ucap Rose menarik Jimin pergi dari sana.

Di perjalanan pulang, raut wajah Rose mendadak sedih dan Jimin menyadari hal itu. Jimin menghentikan langkah Rose.

"Ada apa denganmu?" tanya Jimin.

"Tidak apa-apa" jawab Rose kembali berjalan.

Jimin menangkap keributan tapi dari jarak jauh dibelakangnya.

"Sebentar.." Jimin berucap. Rose menghentikan langkahnya.

"Apa ada masalah?" tanya Rose.

"Tunggu sebentar.. Aku akan kembali"

Jimi melesat pergi ke tempat keributan yang di dengarnya. Sementara Rose bingung ada apa dengan Jimin.

*Jimin

Jimin kembali ke tempat dimana namja tadi berada, karena keributannya berasal dari sana. Dan saat ia sampai, ia melihat namja tadi sedang di pukuli oleh tiga orang preman. Jimin langsung memukuli ketiga preman itu dalam sekejap dan menanglah dia.

"Gwenchana?" Jimin menolong namja itu.

Tapi namja itu pingsan, dan mau tidak mau ia membawa namja itu dan melesat kembali ke tempat Rose. Rose kaget karena Jimin kembali dengan membawa namja tadi.

"Ada apa? Apa yang terjadi dengannya?" tanya Rose.

"Kita akan bawa dia kemana? Aku tidak bisa menahan nafsuku lebih lama" ucap Jimin dengan matanya yang sudah berubah memerah.

"Bawa saja ke rumahku..."

Jimin melesat dengan namja itu juga Rose dan sampailah mereka di rumah Rose.

"Bawa saja ke kamarku oke? Kamarku ada di lantai atas"

Jimin langsung melesat melalui balkon kamar Rose. Setelah meletakkan namja tadi di kamar Rose, Jimin lngsug pergi ke hutan karena nafsunya/?. Sementara Rose masuk ke rumah dengan tergesa-gesa.

"Kenapa baru pulang?" tanya Rose eomma.

Rose melenggang pergi tanpa berniat menjawab pertanyaan dari eommanya itu.Setelah sampai di kamar, Rose langsung mengambil P3K untuk mengobati luka namja itu.

"Apa yang terjadi dengannya sebenarnya?"

......

Jimin menuju hutan untuk melampiaskan nafsunya. Kini matanya berubah memerah, dan gigi taringnya kini sudah nampak. Jimin menangkap sebuah pergerkkan dari kelinci dan ia berhasil mnangkap kelinci itu dan menghisap darah dari krlinci tersebut.

Jlebb.. *Jangan ambigyu ya :v

Panah tertancap di lengan tangan kiri Jimin. Jimin mencari pelakunya. Dan ia menemukkan seorang namja yang dikenalinya.

"Ternyata benar? Kau seorang vampire?" tanya namja itu menghampiri Jimin.

Jimin menatap namja itu tajam. "Kau?!"

"Apa kau terkejut? Dan, apa kau akan mati jika anak panah itu menancap pada lenganmu? Apa vampire memang sekuat yang kubaca di buku-buku? Aku memang sengaja tidak menarikkan anak panahnya tepat pada jantungmu karena jika itu ku lakukan kau otomatis akan mati. Tapi bagaimana denga anak panah yang sudah di beri racun? Apa kau masih kebal?"

"Apa yang kau bilang?!"

"Racun, kalau untuk seorang manusia sih dalam waktu 24 jam nyawanya akan hilang melayang, aku ingin tau apa vampire bisa bertahan dari racun itu?"

Jimin kini benar-benar marah, ia hendak membunuh orang di depannya kali ini juga.

"KIM TAEHYUNG!!!"

"Ah.."

Jimin mengurungkan niatnya karena mencium bau bawang putih pada tubuh Taehyung.

"Aku tidak sebodoh yang kau kira tuan vampire"

Taehyung pergi meninggalkan Jimin. Sementara Jimin baru saja mencabut anak panah beracun itu dari lengn tangannya.

"Semoga tidak akan ada efeknya" ucap Jimin sambil melesat pergi.

-23-

CRAZY [JiRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang