[DIE]

2.3K 250 24
                                    

"Tidak! Tidak ada yang pernah berhasil kabur sebelum nyawanya ada ditanganku" June hendak mengigit leher Jisoo.

"TUNGGU!"

June menghentikan kegiatannya ketika mendengar suatu suara yang sangat ia kenali itu.

"Kau gila?! Kenapa kau membunuh manusia sembarangan?!" marah namja itu.

"Tapi hyung, dia sudah mengetahui identitasku!" Jawab June enahan emosi.

"Benarkah? Tapi setidaknya bawa dia jauh dari sini! Bisa saja ada kaera cctv atau apa yang merekam kejadian ini dan tak hanya satu orang yang tau identitasmu tapi seluruh manusia akan tau siapa kau sebenarnya"

Seketika itu juga June melesat dengan masih membawa Jisoo pergi dengannya.

"Permisi.. Apa kau melihat temanku?"

Hanbin berbalik berniat ingin tau siapa yang bertanya padanya. Dia terpaku.

'Aku tidak pernah berfikir kalau dia memang cantik' Batin Hanbin.

"Hello? Apa kau melihat temanku? Dia seorang perempuan berambut panjang dengan seragam sekolah yang sama sepertiku. Apa kau melihatnya?" Jennie bertanya lagi kepada June.

"A-aku tidak melihat siapa-siapa.." jawab Hanbin.

"Eumm.. Apa kau benar-benar tak melihatnya?"

"Tidak"

Hanbin melangkahkan kakinya pergi. Tapi baru selangkah ia mendengar Jennie menjerit.

"ASTAGA!" Hanbin menoleh kearah Jennie.

"Ada apa?"

"I-itu.. mayat?" tunjuk Jennie kearah satpam sekolah yang tergeletak tak jauh dari sana.

'Aishh.. bodoh sekali dia meninggalkan mayatnya disini'

"Lebih baik kita pergi" ucap Hanbin.

"Wae? Tapi mayatnya?"

"Biarkan saja, dari pada kita dituduh"

Hanbin dan Jennie segera pergi dari tempat itu.

..........

"Ini name tag mu.. Pergi sana" ucap Rose melemparkan name tag Jungkook.

"Tidak perlu kau suruh aku juga akan pergi"

Jungkook berdiri dan langsung pergi keluar rumah Rose, tapi ia melihat seorang berpakaian hitam yang keluar dari jendela salah satu ruangan Rumah Rose. Ia seperti sangat mengenal bentuk tubuh orang itu dan Jungkook memilih mengikutinya.

Tak berapa jauh orang itu berhenti dan berbalik kearah Jungkook.

"Kenapa kau mengikutiku?" ucapnya.

"Benar dugaanku, aku mengenalmu dengan baik Tuan Kim" ucap Jungkook remeh.

"Kau? Kau masih mengingatku? Wahh.. Ternyata ingatanmu cukup kuat Tuan Jeon" Orang itu membalasnya dengan senyum remeh juga.

"Aku akan selalu mengingatmu untuk membalaskan dendam hyungku" kini tatapan Jungkook menajam.

"Daebak.. Kau masih kekeuh untuk membalas dendam padaku?.."

"Tapi sayang kau tak akan bisa membalaskan dendammu itu padaku" sambungnya dan berbalik hendak pergi.

Tapi, Jungkook langsung menyerang orang itu dari belakang dan terjadilah perkelahian diantara mereka. Perkelahian itu berlangsung sengit dan cukup lama.

"Yak! Apa yang kalian lakukan bodoh!" seseorang menghentikan mereka.

..........

June membawa Jisoo masuk kedalam hutan.

"June.. Kumohon lepaskan a-aku.. Aku janji tak akan memberitaukan siapa pun tentang setatusmu" mohon Jisoo.

"Aku tidak percaya dengan manusia"

"Lepaskan aku, jeball" Jisoo mulai menanggis karena ketakutan.

"Jika manusia akan melemah dengan tangisan, kau salah jika menanggis di hadapan vampire sepertiku.. "

Tak menunggu lama June langsung menancapkan gigi taringnya yang tajam tepat ke arah leher Jisoo.

"AKH!"

Dan dengan kasarnya June merobek kulit tipis Jisoo dengan gigi taringnya itu, dan darah segar langsung keluar dari daerah bekas gigitan June.

"Dasar manusia bodoh!"

June meninggalkan mayat Jisoo di tempat itu dengan keadaan darah yang masih mengucur deras dari lehernya.

.......

"Darah segar.." gumam Yoongi.

"Apa kau juga menciumnya?" tanya Namjoon, sementara Yoongi mengangguk.

Tap... Tap.. Tap..

Jimin turun dari lantai dua, ia menghampiri kedua hyungnya itu.

"Ada apa hyung?" tanya Jimin.

"Apa kau tidak mencium darah segar?"

Jimin coba mengendus, tapi hasilnya ia tak menemukan bau apapun.

"Aku tidak mencium apapun" dahi Jimin mengernyit.

"Benarkah?" Jimin mengangguk.

"Aku akan mencarinya"

Yoongi pergi keluar rumah untuk memeriksa bau darah apa yang benar-benar terasa dalam indra penciumannya itu. Ia masuk kedalam hutan dan melihat mayat seorang yeoja berambut panjang di tempat itu. Yoongi hendak mengeceknya tapi ia tidak kuat dengan aroma darah itu.

"Ini bukan pembunuhan.. Ini karena vampire" gumamnya.

"Dia berpakaian seperti Jimin, apa Jimin mengenalnya?"

Yoongi berbalik menuju rumahnya,

"Bagaimana?" tanya Namjoon.

"Sepertinya dia satu sekolah denganmu karena dia memakai seragam sepertimu" ucap Yoongi.

"Aku penasaran.."

"Coba kau lihat sendiri, dia ada di dalam hutan aku tidak tahan dengan aroma darah itu, dan kau jang buat macam-macam" titah Yoongi pada Jimin.

Jimin mengangguk dan langsung pergi kedalam hutan. Disana benar Jimin mengenal yeoja itu. Itu Jisoo teman Rose.

"Siapa yang melakukan ini?.. Hmm pelakunya bukan manusia, dia vampire.."

Jimin langsung mengangkat tubuh Jisoo dan meelesat ke rumah Rose, tapi di perjalanannya ia melihat Rose sedang bersama Taehyung dan Jungkook.

"Sedang apa mereka?"

Jimin menghampiri mereka dan semua yang disana terkejut dengan kedatangannya.

"YAK! Kau—" ucapan Rose terputus ketika melihat jisoo yang sudah pucat di dalam gendongan Jimin.

"Jisoo.. Apa yang kau lakukan padanya?!" Rose menepuk-nepuk pipi Jisoo tapi tak ada respon.

"Aku menemukannya didalam hutan dalam keadaan seperti ini"

"Kenapa kau bisa secepat ini sampai disini?" tanya Jungkook terkejut.

"Bukan saatnya bertanya bocah kelinci"

-30-

CRAZY [JiRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang