PA(2)

206 4 0
                                    

Keesokan harinya saat aku sudah sampai di sekolah, ku lihat dia , Iyah dia , Iyah pangeran yang kemarin menolong ku. Iyah Dev jhosi. Kali ini dia datang dengan mobil putih nya.

'tit tittt'suara kelakson mobil hitam di samping ku.
"Woyy ko malah diem di situ Aya kekelas" kata jannat si pemilik mobil itu.
"Iyah , Lo duluan ajh gih , parkkirin tuh mobil yang bener"
"Hehe , ya udah gue duluan ya"

Sesampainya di kelas ku lihat semua orang menatap ku tak suka.' eh ada apa nih?'

"Woy, ngapain liatin gue kaya gitu?"tanyaku.
"Gue gak ngeri deh , ko bisa sih dia suka ke elo?"jawab si rese nama lengkapnya reem Shaikh
"Mungkin s anu pake pelet kali" lanjut si arhu nama lengkapnya arsifa
"Atau mungkin pake susuk kali"tambah si tunu alias tunisa Sarma
"Apaan sih, gj banget deh?"tanya ku

Tiba-tiba saja ada sebuah tangan melingkar di perukku . 'astaga siapa nih yang meluk gue dari belakang'

"Lama banget sih datangnya , dari mana ajah"tanya orang yang memelukku dari belakang yang ternyata adalah si dev si pangeran dari kerajaan transparan.
"Ihh apa-apa sih loh"tolak ku sambil melepaskan pelukannya.

Tiba-tiba saja dia menarik ku ke luar kelas . "Eh eh mau di bawa kemana nih?" Tanyaku tapi dia tetap diam dan membawa ku entah kemana. Astaga gue paling gak suka kalau jadi bahan tontonan kaya gini.

'deg'jantung hampir copot , apa-apa dia ini menyeret ku ke tempat sepi , membuat ku bersandar di tembok dan tidak bisa kemana-mana, kedua tangannya yang menurut ku kekar ini menghalangi jalan ku untuk pergi.
"Apa-apa sih Lo?"tanya ku
"Lo punya hutang nyawa tau ke gue"
"Ikhh hutang nyawa apa?"
"Yang kemarin, waktu lo di ganggu para pereman"
"Terus?"
"Lo itu hutang nyawa sama gue"
"Terus mau loh apa sekarang"tanyaku dengan nada tinggi
"Gue mau loh ikutin kemauan gue , apapun itu loh harus nurut sama gue"
"Lo gila yah. Ogah akh , gue gk mau"
"Ya udah , berarti gue gk bakalan balikin kalung loh"jawabnya sambil menunjukkan sebuah kalung liontin hati.
"Eh?" Aku pun meraba area leherku dan benar saja kalung persahabatan ku gk ada

"Ko ada di elo sih , balikin gk" pimtaku tapi hasilnya nihil , dia malah memasukkan kalung itu ke saku celananya.
"Balikin dev,gak lucu tau gk"
"Gue bakalan balikin kalau Lo nurutin kemauan gue selama 2 hari ajah. Gimana?"jawabnya
"Ihhh,rese banget sih Lo"
"Lo tinggal pilih , seetuju atau enggK"

'ahh ,kalau gue tolak tu kalung gak bakalan dibalikin tapi kalau gue setuju, gimana kalau dia minta yang aneh-aneh?'

"Elo gak usah mikir yang aneh-aneh" kata Dev
"Eh?"
"Lo gak usah mikir aneh-aneh , gue ga bakalan minta yang aneh-aneh"
"Janji"
"Iyah gue janji"
"Oke gue setuju" jawabku lalu pergi
"Eh tunggu"
"Apa lagi?"
"Gue lupa ngasih tau Lo, kalau elo harus jadi pacar bohongan gue"
"Hah?pacar bohongan?"
"Iyh .habisnya tadi gue ngomong ngelantur waktu arsifa nanya tentang pacar gue , dan gak tau dari mana gue asal jawab kalau nama pacar gue Anushka"
"Hah? Gila Lo" jawabku lalu pergi

Saat langkah ku sedikit jauh , aku kembali melihat ke belakang dan kulihat dia sedang tersenyum , eh bukan tapi tertawa sambil menggelengkan kepalanya " dasar aneh" hanya itulah kata yang bisa ku lontarkan.
.
.
.
"Lo kenapa sih nuu"tanya Jannat.
Kini aku dan Jannat sedang duduk di bangku kantin sambil menikmati jus kesukaan masing-masing.

"Gk papa" jawabku singkat tapi lesu.
"Lo lagi ada masalah yah?"
"Enggak ko"
"Kenapa bisa sih , apa tugas di kelas loh lagi susah yah?"
"Enggak" jawaban ku lalu menunduk dan tidur di meja kantin. "Gue cape hidup Jan, gue pengen mati ajah"kataku sambil memejamkan mata
"Ishh Lo ngomong apaan sih nuu"

Tiba-tiba saja ada yang mengelus kepala lalu mencium pipi ku, dan biaa ku tebak itu pasti jannat.

"Lo gk boleh ngomong gitu"

Hanya Sebuah CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang