RDAK(5)

45 2 0
                                    

"Tolong,, to, longg , kaka to , longg" teriak anu berusaha meminta bantuan . namun dev dan faisal tak bisa berkutik.
  Anushka terus tenggelam bahkan kaki nya kini di pengang oleh seseorang membuat ia tak bisa kembali ke atas untuk mengambil nafas.
  Anushka terlihat berteriak di dalam air karna takut oleh sosok wanita menyeramkan yang kini tengah memegangi kakinya .

'Byurr' tiba-tiba ada seseorang yang loncat ke dalam air dan langsung menyelamatkan anushka. Pria itu kini membawa anu kedaratan agar gadis itu bisa bernafas lega.

"Ohok-ohok terimakasih, jika tidak ada kau mungkin aku sudah mati" ucap anu pada pria itu.
"Anu apa kau tak apa-apa?" tanya jannat. Anu hanya menggelengkan kepala "terimaksih bang kau datang tepat waktu" lanju jannat
"Bawa lah anu pulang, biar aku yang urus disini" jawab pria itu.
"tidak abang juga harus ikut"
"pergilah abang akan menyusul!. faisal bawa mereka pergi dari sini , tempat ini sudah tak aman!"
"baik lah kak"jawab faisal lalu membujuk mereka pergi.

dengan rasa masih penasaran jannat pun setuju dengan permintaan faisal , dan akhirnya mereka pun pergi dari sana.
     sedangkan pria ini pergi kedalam rumah dan langsung menuju kamar dekat dapur, ia langsung membawa koper yang sempat membuat anu tersandung. setelah mengambil minyak tanah dan bensin di bagasi mobilnya ia pun langsung menyiramkan minyak tersebut pada barang-barang yang ada di dalam koper . dalam hitungan ketiga ia pun membakar semuanya dan berharap semuanya akn berakhir.

***

keadaan hening di ruang itu , terlihat faisal yang sedang marah , dev dan sang bunda kebingungan, anu sedang menangis , dan jannat yang tengah melamun.

"katakan anu!!. apa yang kau lakukan malam-malam disana hah?!" suara faisal terdengar tegas
"abang tuh yang harusnya jelasin ke kita,sebenarnya ada apa di ruman itu bang?"balas anu tak mau kalah.

faisal hanya diam, tak tau apa yang harus ia jawab , haruskah ia jujur dan membuat adik kaka itu bertengkar lagi?

"nak faisal,jelakan sja walaupun itu memang pahit"pinta ummi membuat faisal menunduk meneteskan air mata.

"Maafkan abang anu, maafkan aku juga sayang,aku menyembunyikan rahasia sebesar ini pada kalian , aku tak tau apa yang harus aku lakukan. jujur membut kau dan kakamu bertengkar atau tetap diam membuat ku semakin merasa bersalah"ucapnya yang kini mulai serak menahan tangis.
"sebenarnya jannat bukanlah ,-"
"adiknya vishal"sela jannat membuat semua orang diam.

       keadaan menjadi hening sesaat sebelum anu bertanya "dari mana kakak mendapat pikiran seperti itu?"
"aku benarkan faisal?"tanya jannat menghiraukan anu.
"iyh,kau benar. tapi bagaimana bisa kau tau?"

<<<<~~~

pertengkaran suami istri di ruangan tamu membangunkan gadis berumur 4 tahun itu.
      dengan kaki yang mungilnya itu ia menuju asal suara, dan melihat kaka juga kaka iparnya tengah bercekcok beradu mulut.

"kamu tuh yah,ngelanggar perjanjian tau gk, aku bakalan ngelaporin kamu kepolisi!"ucap seorang wanita dengan nada tinggi
"dasar rese!!"balas pria dan langsung mencekik wanita tersebut hingga tewas. "astaga"ucap nya saat sadar bahwa dia tengah membunuh istrinya sendiri.

wanita yang ia panggil istri pun terbaring dilantai,nyawa nya kini tengah melayang akibat tindakan suaminya sendiri.

"kakak.."gumam gadis kecil yang berdiri di atas tanggan.

keringat dingin membasahi tubuh pria tersebut.entah apa yang ada dipikirannya , ia pun dengan cepat menarik mayat istrinya ke sebuah kamar dekat dapur, dan menguburnya di bawah ranjang. semua barang yang berhubungn dengan sang istri di simpan di ruangan tersebut.

"aku akan aman sekarang"ucapnya lalu pergi dari sana. saat ia selesai mengunci pintu itu, ia berbalik dan mendapatkan sosok anak kecil berambut panjang tengah berdiri dihadapannya.

"akhh, astaga, jannat?.kenapa kau tidak tidur de?"
"kak vishal, kenapa kak roshni dikunci didalam sana?"tanya anak itu sambil menunjuk pada pintu.
"ahh...tidak ko de, kakak mau jadiin tempat ini gudang, kak roshni gk ada disana,kak roshni udah pergi. mening kamu tidur yh, kaka temenin oke" elaknya lalu mengkat gadis kecil itu pergi kekamarnya.

6bulan berikutnya...

jalan raya yang ramai dengan kendara itu membuat kepala seorang pri ingin pecah ditambah rengekan seorang gadis kecil disampingnya.

"ayo kaka, ayo..."
"duh de berapa kali sih kaka bilang kak roshni ituh udh gak ada. lagian kmu tuh yah anak cewek tapi bandel, ngapain juga kamu cekik teman kamu itu hah?!"
"kan dia rese, yah udah jannat cekik.."
"asataga... dasar bandel!"ucapnya lalu melirik sang adik "itu sabuk pengaman belum dipasang juga?. ayo pasang!"
"gk mau!.ade kesel sama kaka, kenapa ade di marahin? . dulu waktu kaka bilang kak roshni rese terus kaka cekik, gk ada tuh yang marahin kaka!" balasnya membuat sang kak membulatkan mata menatap sang adik"

'dia.berarti anak ini melihat semuanya, melihat bahwa aku telah melenyapkan kaka nya'

"kak viahal awas.."teriak sang adik membuyarkan lamunannya. karna kaget refleks ia pun membanting stir mobil hingg menabrak sebuah tiang listrik.

......
............

"dokter... dokter...." teriak vishal sambil membawa sang adik yang tak sadarkan diri.
dengan cepat susterpun membatunya dan membawa anak tersebut ke UGD.

"tuan mohon tunggu diluar."pinta sang suster
"tapi adik saya sus"
"tenang lah tuan lebih baik anda juga obati luka anda, biar adik anda saya yang urus" ucap seorang dokter lalu memasuki ruangan UGD.

4jam berikutnya..

suster dan dokter pun keluar dari UGD dengan seragam hijaunya, karna selesai melakukan oprasi.

"dokter bagaimana keadaan adik saya?"
"akibat benturan keras tersebut,sepertinya adik anda akan kehilangan ingatannya"
"oh ya tuhan.." vishal merasa bersalah. lulutnya lemas tak kuat menahan berat badannya membuat ia terjatuh dilantai.
"tuan apa anda baik-baik saja?. lukamu belum juga diobati. biar saya obati yah. ayo ikut lah dengan saya" sokter tersebut pun membawa vishal kesebuah ruangan dan mengobatinya disana.

~~~~>>>>

semua orang diruangan itu diam mendengarkan cerita jannat atas mimpinya yang membuat ia merasa kecewa atas seseorang yang selama ini ia anggap seorang kaka.

"itu sebabnya,saat aku bertemu denganya di gerbang aku tak mau memeluknya.. aku merasa kecewa. tapi tetap saja aku tak mau ia terluka dan menghadapi semuanya sendiri" ucap jannat yang kini mulai menangis.
faisal pun langsung memeluknya "tenang semua perbuatan pasti ada akibatnya , mungkin itulah sedang kak vishal terima sekarang"
"benar nak. tuhan itu adil kau tidak perlu menangisi apa yang sudah menjadi takdirnya" sambung ummi yang dibalas anggukan oleh jannat.

Hanya Sebuah CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang