Cintaku Dalam Diam(5)

82 3 0
                                    

Pov'anushkha

*Allahu Akbar, Allahu Akbar,,*
Suara Adzan itu lagi . Adzan ashar kali ini ku dengarkan dengan khusu sampai akhir . Aku mendengar suara itu dari balkon kamar Jannat, karna kebetulan dari kemarin aku ada disini. Entah sejak kapan Vishal ada di belakang ku dan memperhatikan ku.

"Vishal? Sejak kapan?"
"Sejak adzan itu berkumandang. Aku datang kesini ingin mengajakmu sholat berjamaah. Kau mau ikut ke masjid tidak, disana ada jannat ko , atau mau sholat di rumah ajh bareng umi?"
"Di rumah ajh bareng umi"
"Ya udah, aku sama abi pergi dulu yah , assalamualaikum" pamitnya sebelum pergi
"Waalaikumsallam"

Vishal! Dia adalah kakanya jannat, dulu aku menyukainya karena dia itu tampan , sholeh lagi , pokonya idaman banget deh , tapi suatu hari aku pernah nemu sebuah buku deary milik Vishal , disana tertulis dengan jelas nama gadis yang ia sukai!

~deary~
~ya allah sudah lama ku menyimpan rasa ini pada nya , tolong tetap lah jaga perasaan ini dalam hati hamba, biarlah cintaku dalam diam untuknya, seperti sayddah Ali r.a dan fatimah Az-zahra ~

~deary~
~ dia. Reem!nama yang selalu kusebut dalam doaku. Aku selalu meminta pada Tuhan agar suatu saat cinta kami di persatukan dalam ikatan yang suci dam sakral , yaitu pernikahan!~

    Yap. Reem adalah gadis yang Vishal maksud , vishal menyukai sahabatnya jannat sudah lama , tapi ia tetap diam tak mau mengungkapkannya. Aku berpikir itu artinya dia pengecut , namun suatu hari aku paham kenapa ia tak mau mengungkapkannya. Bukan karena dia pengecut tapi karena dia ingin cinta nya suci. Ia tak mau menodai cintanya dengan sebuah hubungan yang dinamakan pancaran.

"Anushka"sahut Vishal membuyarkan lamunan ku
"Yah?"
"Maaf, sebelum nya aku mau bertanya padamu?"
"Tanyakan saja"
"Kenapa kau Seperi sangat serius mendengarkan suara adzan itu?"
"Bukannya memang kita harus khusus yah?"
"Iyh. Tapi tetap saja, kau mendengar nya dengan cara yang berbeda. Apa kau tau siapa pemilik suara Adzan itu?"
"Aku hanya kagum dengan suara merdu nya saja , dan jujur aku tak tau siapa pemilik suara itu?"
"Apa kau menyukai pemilik suara itu?"
"Entah lah,tapi mungkin iyh"
"Aku tau dia siapa, apa kau ingin tau?"
"Emm, tidak! . Biarkan saja Cintaku Dalam Diam , sama sepertimu yang mencintai reem" jawabku dengan di akhiri senyum manis.

  Ku lihat wajah Vishal terkejut mendengar perkataan ku. Namun itu tak lama, ia kembali tersenyum dan mengangguk , setelah itu pergi.

###

Dari jam 9 malam sampai jam 12 malam , jannat tak ada lelahnya terus saja membimbing ku sampai aku benar-benar bisa membaca Al-Quran dengan benar, padahal ia baru pulang dari yayasan remaja majelis An-Nur.

"Em anu aku tinggal dulu sebentar yah"
"Mau kemana?. Oh sholat tahajud yah?"
"Tidak, jika sholat tahajud kita harus tidur dulu walaupun sebentar , tapi karna kebetulan aku tidak tidur jadi dinamakan sholat Sunnah, biasanya sholat witir atau sholat hajjad ,dan yang lain-lain"

   Subhanallah, aku tak tau ternyata pengetahuan nya seluas itu.

"Aku tinggal dulu yah, atau kau mau ikut sholat juga?"
"Ah tidak aku akan meneruskan soal dari mu saja"
"Terserah kau saja"

###

*Allahu Akbar,allahu Akbar,,"
Suara Adzan itu membangunkan ku dari mimpi indah.

"Anu kau sudah bangun? . Ayo sholat berjamaah di masjid"ajak jannat
"Tidak ah , aku dirumahku saja bersama umi"
"Kalau gtu aku tinggal dulu yah"
"Oke"

Setelah sholat subuh bersama uminya Jannat. Aku pun ikut membantu beliau memasak makanan di dapur.

"Umi . Mau masak apa?"
"Sayur asem buat Abang , ayam panggang buat Jannat, terus ikan mas buat Abi sama umi"

Waduh gawat pake ada acara masak ikan nya lagi!!

"Kamu sendiri mau makan apa?"tanya umi membuyarkan lamunan ku
"Ah, apa saja lah umi"
"Ya sudah , kamu bantu umi masa ikan yah. Kamu bisa kan?"

Waduh.gawat!!

"Em,iyh, umi bisa ko" bohong!! mana bisa aku masak Ikan yang bikin minyak berlarian kesana kesini,!!

Sesuai perintah umi,aku pun memasak ikan itu . Dengan hati yang takut , pelan-pelan aku masukan ikan kedalam minyak goreng yang sudah panas itu dan

'cresss'minyak nya pun berlari dari dalam wajan dan mengenai tanganku.

"Astaghfirullah" ucap ku sambil menjauh dari sana "panas umi. Gk mau akh kalau masak ikan" Rsngekku pada umi yang sedang memotong bawang.
"Kenapa?. Ko gtu? Ko dah nyerah sih, contoh Fatimah Az-zahra nu, tangan beliau sampai kasar karena membantu dan membuat kan sayydah Ali makanan loh"

   Subhanallah . Pantas saja Jannat pun pintar rupanya dari keluarga.

"Ya sudah jika memang tak mau , kamu potong bawang saja yah"
"Akh tidak umi, aku akan lanjutkan memasak ikan saja"

Aku akan mencontoh perilaku Fatimah Az-zahra. Apapun yang terjadi aku siap hijrah menjadi lebih baik.

Hanya Sebuah CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang