cintaku dalam diam (3)

100 4 0
                                    

*Allahu akbar, Allahu Akbar..* entah apa yang terjadi padaku hari ini aku bangun lebih awal hanya agar bisa merekam suara Adzan itu. Sebenarnya aku ingin pergi ke masjid dan mencari tau siapa pemilik suara itu namun sayang mimom end dadi tidak ada di rumah mereka sibuk di negara orang mengurus perusahaan, dan meninggalkan ku sendiri disini. Aku tidak mau pergi ke masjid itu sendiri. Kenapa?bisa dibilang aku malu!

Setelah sarapan pagi aku langsung pergi kesekolah . Tapi, ada yang salah disini , tapi entah apa? Entah perasaanku saja atau memeng ada yang berubah yah?

"Anuu"panggil arsifa dari sebrang sana. Tunggu! Apa itu bener arsifa? Dia menggunakan baju lengan panjang , begitu juga rok nya yang panjang sampai menyentuh lantai , dan yang paling membuatku terkejut adalah ia sekarang di hijab, O may good, dia cantik banget , pangling deh gue. Sumpah!

"Anu. Ko liatin gue kaya gitu sih?"tanya arsifa
"Ah, enggak gue pangling ajh , Lo ,Lo cantik banget ar kaya gini"
"Iyh ini saran dari jannat, Lo juga mending pake nu, pasti nanti bakalan keliatan makin cantik"
"Yah , Lo tau kan ahlak gue blm bener!"
"Tapi kata jannat , menutup aurat itu gk tergantung ahlak nu. Katanya menutup aurat bagi seorang wanita itu wajib!"
Iyh juga sih bahkan kata ustadz Yusuf juga begitu?
"Nu ko malah bengong?"
"Ah, enggak ko iyh ntar gue nyoba deh"
"Sumpah yah, janji nih"
"Iyh"
"Horeee, ya udah kita kelelas yu!"

Baiklah karna aku sudah janji pada arsifa aku akan mencoba menutup aurat! Tapi apa bisa yah?

###

Kali ini aku tidak tertarik untuk pergi ke kantin, aku memilih duduk manis dikelas sambil menulis di buku deary ku ini

~deary..~
~sudah 2 hari ini aku bercerita padamu tentang suara merdu itu. Entah siapa pemilik suara itu , kenapa sekarang setiap saatnya memasuki sholat aku pasti berdiri tegak mendengar kan suara Adzan itu lalu ingin melakukan sholat , tapi sayang aku tak terlalu paham bacaan sholat , lalu aku harus bagaimana? Siapa yang bisa membantu ku? Kenapa mimom end dadi selalu meninggalkan ku dan lupa mengajariku cara mencari bekal untuk di akhirat. aku akui aku juga takut! Dari kemarin sampai sekarang yang dibahas pasti akhirat Mulu , bahkan tadi Bu iren juga bahas tentang akhirat . Ahh sial , aku bagaikan orang yang sudah dekat dengan ajal , terus saja di beri pengertian tentang akhirat~

~deary~
~aku hanya minta satu jawaban untuk saat ini. Siapa kah pemilik suara yang selalu ku dengarkan ini?~

Tak terasa waktu berjalan cepat.
Jam istirahat sudah habis. Semua anak juga sudah kembali ke tempat duduknya masing-masing termasuk dev. Dan kini Bu mia siap untuk mengajar. Dengan terpaksa ku tutup buku deary ku dan ku matikan rekaman suara Adzan ini.

###

Berhubung ini hari Jum'at , jadi pulang lebih awal. Pukul 11.30 aku sudah di rumah stenbay diruang tamu di temani popcron dan jus apel kesukaan ku. Menonton televisi layar lebar . Sungguh nikmat pasilitas yang ku dapat kan! Namun sayangnya ini semua Hanya sogokan agar aku mau di tinggal sendiri di rumah.

*Allahu Akbar,allahu Akbar..* tak lama suara Adzan itu berkumandang. Dengan siap aku berdiri di balkon kamar ku dengan sangan tenang aku merekam suara Adzan itu, bahkan seperti nya sekarang aku mendapatkan bonus , pria yang tak ku kenal itu sekarang bukan hanya mengumandangkan adzan tapi juga membacakna beberapa ayat suci Al-Quran. Ahh sungguh merdu nya! Siapakan dia sebenarnya?

###

Setelah mendengarkan adzan ashar aku langsung pergi ke mall untuk membeli apa yang sudah ku janjikan. Yap kalian benar! Aku akan membeli seragam baru yang panjang juga tak lupa dengan hijab tentunya!

"Semua sudah lengkap. Tapi dari siapa aku belajar agamanya?siapa yang harus aku mintai tolong yah?"

Ahh sial! Niat baik selalu saja ada cobaannya , kalau gini mending niat jahat , mudah banget gk ada ujiannya!

..tapi kata jannat..
..di ajak jannat..
..bener kata jannat..
..ya pasti ke jannat lah..

"Ahah. Ide bagus juga gue sering denger nama tu anak. Jannat adalah anak dari ustadz Yusuf dan ustadzah Ainun kan pasti tu anak pinter agamanya . Gue minta tolong ajah ama dia!. Tapi dia mau gak yah bantuin gue?"

###

Gue udah siap. Celana lepis panjang juga baju polos jadi pakaian ku malam ini, karena belum bisa menggunakan hijab jadi ku gunakan saja switer ping ini.sebagai penggantinya.
Habis mendengarkan adzan Maghrib aku pun langsung pergi ke rumah Jannat.

Sesampainya disana
"Non Jannat masih ada di masjid, tapi nyonya ada di rumah ko , non mau masuk dulu ajh , non jannat juga bentar lagi pulang biasanya"

Ternyata Jannat masih di masjid ya sudah ku tunggu saja ia sampai pulang. Ini untuk pertama kalinya aku masuk rumah jannat. Rumahnya keren banget! Tapi sepi. Soalnya kata pembantu rumah ini kalau dari magrib pasti sepi karena ustadz Yusuf dan Jannat pergi ke masjid , dan yang biasa nya di rumah hanya ustadzah Ainun , karena beliau sedang hamil jadi beliau melaksanakan sholat di rumah.

*Bismillahir-rahmanir-rahim*

Tiba-tiba ku dengar suara merdu seseorang. Dengan cepat ku bangkit dari duduk ku dan pergi ke arah suara itu datang. Dan ternyata itu berasal dari ustadzah Ainun.

*Ma qultu lahumilla ma amartani bihi ani Abdullaha Rabbi wa rabbakum , wa kuntu'alaihim stahidan ma dumta fihim , fa lamma tawaffaitaitani kunta antar-raqiba'alaihim , wa anta'ala kulli syai'in syahid*

Subhanallah suaranya merdu sekali, membuat hatiku menjadi tenang. Tak terasa air mata ku juga mengalir di pipiku ini menangis mendengar potonngan ayat ini.

"Eh? Ada Anushka. Ayo na masuk" pinta ustadzah saat melihatku.
"Maaf umi, anu tidak sopan"
"Tidak apa. Apa yang membawa mu kesini?"
"Anu hanya terhanyut dalam suara merdu umi saja"
"Hhha , kamu ini. Kamu tau arti potong ayat tadi?" Tanya ustadzah Ainun yang ku jawab dengan gelengan kepala.
"Artinya : Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu," dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mengangkatku ke langit, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu. Q.S. Al-Maa'idah:117"
"Jadi maksud umi kita harus melaksanakan apa yang di perintahkan Allah?"
"Benar sekali. Kau memang pintar mudah memahami sesuatu"

Mendengar itu aku hanya tersenyum dan berpikir bahwa keputusan ku untuk berhijab dan mulai hijrah sudah bulat. Aku akan berubah menjadi lebih baik lagi.

Hanya Sebuah CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang