[BOY] 10. Lost My Baby

2.2K 77 22
                                    

Author POV

"Maaf, Pak. Tapi jujur saya harus katakan bahwa hanya ada satu nyawa yang dapat di selamatkan. Ibu ataukah bayinya, untuk itu saya membutuhkan persetujuan dari suaminya"

Clark terdiam ditempatnya ia benar-benar tidak bisa berkata apapun lagi. Saat ini hanya Steven yang ia harapkan datang dan bisa memberi persetujuan kepada dokter terkait nyawa istri dan anaknya. Namun keinginannya tidak terkabul. Hal itu membuat Clark bingung setengah mati. Bagaimana jika ia sampai terlambat menyelamatkan nyawa nyonya'nya itu? Tapi dokter tidak memberikan banyak waktu apalagi dengan hilangnya Steven membuat Clark semakin pusing.

Di tatapnya dokter yang kini masih berdiri di dekatnya, Clark pun mencoba memberanikan dirinya untuk berkata.

"Dok... Saat ini hanya ada saya, tuan Steven tidak bisa saya hubungi. Saya mohon..."

"Clark..."

Suara Clark tertahan oleh suara langkah kaki yang mendekat dan juga suara bass yang terdengar di telinganya. Clark menoleh dan melihat Steven berjalan cepat dengan begitu banyak peluh di dahinya. Dokter yang melihat kedatangan Steven langsung menunduk memberi hormat.

"Bagaimana kondisi istri dan anak saya, Dokter?"tanya Steven.

Dokter pun kembali menjelaskan kepada Steven terkait dengan kondisi Stella. Clark dengan setia menunggu, dalam hati ia sangat bersyukur dengan kehadiran Steven yang tepat waktu itu. Kalau tidak mungkin Clark akan menggila karna di hadapkan pada pilihan yang sangat sulit itu. Terlihat rahang Steven yang mengeras dan juga tatapan sedih serta bingung disana. Namun sebuah jawaban membuat Clark dan dokter itu pun terkejut.

"Selamatkan nyawa istri saya, Dokter. Saya akan menandatangani surat persetujuan itu sekarang juga"

Berbeda dengan jawaban pasien lain pada umumnya dokter itu pun sedikit tidak fokus lalu menyerahkan surat persetujuan pada Steven yang langsung ia tandatangani. Dokter itu menatap sekali lagi dan melihat Steven mengangguk seolah paham dengan interaksi mata saja. Dokter pun memasuki ruangan UGD dan segera memindahkan Stella keruang operasi. Sungguh ini adalah pilihan tersulit. Mereka harus merelakan bayi tak berdosa itu pergi agar sang ibu selamat.

🌼🌼🌼

3 Jam Kemudian~

Steven masih menunggu dengan setia di depan ruang operasi, wajahnya sudah begitu lelah dengan banyaknya pikiran yang menganggu. Dan saat dokter yang menangani Stella keluar, Steven langsung melangkah cepat dan bertanya tentang keadaan Stella.

"Beliau saat ini masih dalam masa kritis, Tuan. Operasi berjalan lancar, dan juga kami atas nama tim dokter turut berduka cita atas apa yang menimpa keluarga anda. Maaf karna kami tidak bisa menyelamatkan putra tuan. Sesuai dengan persetujuan tuan di awal tadi, kami pun melakukannya. Kami terpaksa harus merelakan putra tuan pergi untuk selamanya"

"Terimakasih, Dokter. Anda telah melakukan tugas dengan baik"

Hanya itu yang dapat Steven katakan walau di dalam hatinya begitu sakit dan remuk. Karna harus menerima kenyataan bahwa putra yang sangat di nanti-nantikan oleh mereka hilang sudah. Kenyataan bertambah sedih saat benar jika bayi yang di kandung Stella adalah lelaki. Persis sama seperti keinginan mereka dahulu.

Steven harus bisa jauh lebih kuat dari Stella agar bisa menjelaskan semua ini tanpa menyakiti hati istrinya itu. Walau ia tahu ia telah mengambil keputusan yang salah tapi hanya ini yang dapat ia lakukan. Steven tak bisa hidup tanpa Stella disisinya. Maka ini adalah pilihan yang ia ambil.

[7] Because Of You (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang