[BOY] 31. Decisions!

1.3K 53 8
                                    

Welcome back to my world 😁
Thank you so much for your vote and comments, I love you so much my readers ❤️❤️❤️

Kemarin ada yg request chapter Bian - David. Setelah aku pertimbangkan kembali, mohon maaf di chapter ini masih belum bisa say. Karena masih menyelesaikan konflik Stella - Steven - Barnaby - Starla dulu. Tadinya aku ingin chapter ini masalah selesai, tapi kepanjangan jadi aku potong ehehe 😅

Dan jangan lupa di liat mulmednya ya, aku udh kasih cast buat Barnaby dan Starla. Gimana? Ganteng dan cantik juga kan? Gak kalah dengan Steven dan Stella haha 😂

So, buat yg udh nunggu cerita ini, silakan baca. Seperti biasa aku berikan 1 chapter panjang. Semoga suka dan jangan lupa tekan vote dan tulis komentar kalian ❤️

Aku mau nanyain lagi, mau aku UPDATE satu minggu sekali dengan chapter yang sedang sekitar 2-3 ribu kata, atau satu bulan sekali dengan chapter sekitar 4-5 ribu kata? 😏😮 ini penawaran terakhir aku, karena setelah aku baca komen terakhir ada yang bahkan sudah lupa jalan cerita ini. Jadi, silakan pilih 😅

Warning : mengandung kata kasar yang tidak patut di tiru. Tolong, jangan emosi juga bacanya 🤣😅

Happy reading all ❤️

🌼
🌼
🌼

Author POV

Seusai mengetahui Bianca adalah putrinya. Sam dan Alenta bergegas menuju rumah di seberangnya, Vallerosha. Beberapa kali mereka membunyikan bel namun tak kunjung ada yang membukanya. Sam dan Alenta pun kembali kerumah mereka dengan kekecewaan.

"Apa mereka belum kembali dari rumah sakit?"tanya Sam.

Alenta hanya mengedikkan bahunya. Ia sama sekali tidak memperhatikan sekitarnya sejak tadi. Fikirannya terfokus pada hal lain. Melihat gelagat istrinya yang lebih pendiam itu membuat Sam sedikit tak nyaman.

"Apa yang sedang kau pikirkan, sayang? Beritahu aku, jangan memikirkannya sendirian"tanya Sam lembut.

"Lusa adalah hari jadi kita. Aku akan katakan apa yang sedang aku pikirkan pada hari itu. Jadi, persiapkan dengan baik ya"jawab Alenta.

"Baiklah, aku akan mempersiapkannya dengan sangat baik agar kau puas dan bahagia"sahut Sam dengan memeluk Alenta erat.

Alenta membalasnya dengan sama eratnya. Namun, air matanya perlahan turun. Ia tak dapat menahan lagi apa yang sedang ia pikirkan saat ini, hati dan pikirannya sedang kalut.

"Kenapa kau menangis, sayang? Apa kau sakit? Kau sedih?"tanya Sam beruntun.

"Tidak... Aku... Aku hanya bahagia. Ya! Aku sangat bahagia"jawab Alenta tanpa menatap wajah Sam. Hanya dia dan Tuhan yang tau apa yang ia rasakan saat ini.

"Kalau begitu, sekarang aku ingin membuatmu lebih bahagia"ucap Sam berbisik.

"Apa itu?"tanya Alenta penasaran.

Sam tak menjawab pertanyaan itu, bahasa tubuhnyalah yang menjelaskan semuanya. Rengkuhan pelukan itu kiat mengerat membungkus tubuh kecil Alenta dan memberikan rasa hangat dan nyaman di hati keduanya. Lama mereka berpelukan hingga Sam mengendurkan pelukan itu, menatap dalam manik mata Alenta yang kini terasa redup. Sam mengecup pelan kedua mata Alenta. Kemudian turun ke hidung, kedua pipi dan keseluruhan wajah Alenta yang bisa ia jangkau.

"Kenapa kau menjadi sangat manis padaku?"tanya Alenta di sela kegiatan ciuman beruntun yang Sam berikan.

"Karena aku mencintaimu"jawab Sam cepat.

[7] Because Of You (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang