[BOY] 34. I Live With You, I Die Without You

1.5K 47 12
                                    

YEAYYY!!! Aku seneng banget sama antusias kalian di chapter kemarin. Gak nyangka banget masih banyak yg nunggu, aku jadi terharu 😭😆

So, buat kalian semua, karena aku sayang kalian, akhirnya aku double update untuk awal bulan ini. Semoga kedepannya ide bisa semakin lancar gak mandet di tengah jalan 🤣 *doain ya teman-teman hehe 😙

WARNING : 17+ 😆 (aku udah kasih tau nih. Kalo yang sedang menjalankan ibadah puasa, silakan baca sehabis buka. Tapi kalo nekat pengen baca ya gapapa. Itu hak kalian 🤣😅) - sebenernya gak parah amat sih. Cuma 'ehem' dikit 🤣

Tadinya aku mau post kemarin, tapi berhubung chapter ini banyak mengandung emosi jadi aku harus edit lagi, dan baru bisa update sekarang. Mohon maaf atas keterlambatannya 🙏🙏🙏

Happy reading all 😘

🌼
🌼
🌼

Author POV

David melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Harinya begitu lelah, namun saat pintu terbuka David terkejut bukan main. Disana, ada perempuan yang sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Perempuan itu...

"Ngapain lo disini?"

David benar-benar di buat habis kesabaran oleh gadis satu ini. Siapa lagi jika bukan Heidi.

"Lo udah pulang? Gue baru saja selesai merapikan kamar lo, membuatkan makan malam, dan menyiapkan air hangat untuk lo mandi"ucap Heidi dengan tenangnya, tangannya masih membersihkan beberapa perabotan di kamar itu.

"Gue gak memerlukan semua itu. Gue bisa sendiri. Sekarang keluar dari sini."sahut David dingin. Raut wajahnya sudah mengeras, tanda ia benar-benar terusik.

"Mandi dan makan. Gue akan pergi setelah lo makan"

"Apa lo tuli, hah? Gue bilang gue gak butuh. Kalo pun gue mau, gue bisa minta ke pacar gue bukan ke lo. Paham?"

Gerakan tangan Heidi terhenti, matanya mendadak membulat lalu kembali ia sunggingkan senyuman miring andalannya.

"Pacar? Ah! Gadis cupu itu. Selera lo kenapa begitu rendahan?"

David menaruh tas dan membuka almamaternya dengan kasar, mendekati Heidi dan memojokkannya di dinding. Tarikan napas yang kasar membelai wajah Heidi hingga membuat gadis itu sulit bernapas. Jarak mereka terlampau dekat, begitu intens.

"Satu kali aja lo ngomongin hal buruk tentang cewek gue. Gue gak segan-segan buat bikin lo hancur"bisik David dengan nada rendah yang mampu membuat Heidi merinding.

David menikmati perubahan di wajah Heidi.

"Keluar dari sini. Sekarang!"

Heidi pun bergegas pergi dengan raut wajah memerah, sial! Heidi tak menyangka reaksi David akan seperti ini. Lelaki itu kian berani terhadapnya. Ia tidak suka. Tidak ada yang berani padanya selama ini, tidak ada yang bisa membuatnya lemah seperti yang lelaki itu lakukan. Kenapa?

"Awas lo gadis cupu! Beraninya lo ambil dia dari gue"

Heidi keluar dari asrama laki-laki dan bergerak menuju asrama perempuan. Tujuannya tentu saja ke kamar gadis bernama Sofia. Heidi benar-benar memberi pelajaran pada gadis tak berdosa itu.

TOK TOK~

Heidi dengan tenang menunggu sampai pintu terbuka terlihat wajah Sofia yang cantik.

[7] Because Of You (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang