[BOY] 23. Who Am I?

1.3K 48 12
                                    

Aku mau kasih sedikit informasi tentang cerita ini. Kalau di dalam cerita ini akan banyak tokoh, jadi tolong baca dengan teliti, karena satu adegan kalian gak ngerti nanti di Chapter selanjutnya akan sulit untuk memahaminya 😅 kenapa harus banyak tokoh? Kenapa gak fokus di tokoh utama aja? Jawaban aku adalah karena cerita ini adalah cerita keluarga, jadi banyak yang harus dibahas disini. Berbeda dengan cerita My Wife Stella yang lebih fokus pada karakter utamanya saja. Jadi aku harap kalian bisa lebih fokus dalam membaca. Cerita ini gak sulit untuk di pahami ko, cuma banyak teka-tekinya hehehe 😂

Oke, segitu aja. Happy reading guys. Jangan lupa tekan bintangnya ya 😘😘😘

🌼
🌼
🌼

Author POV

"Kau memanggilku Ayah?"

Nadine hanya mengangguk sambil terus mengusap air matanya yang mengalir deras di pipinya. Sedangkan Alenta masih mencoba memahami situasi.

"Ayah... Mengapa kau bersamanya? Mengapa kau tidak pulang kerumah dan bertemu Bunda?"

DEG.

Sam benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Ia hanya bisa menatap wajah anak di depannya itu.

"Sebaiknya kau masuk, sayang. Aku akan bicara dengan anak ini"bisik Alenta.

Sam pun menurut dan masuk kedalam rumah dengan perasaan kacau. Dan Alenta menghampiri Nadine.

"Apa yang kau katakan tadi? Ayah? Mana mungkin dia adalah Ayahmu. Sadarlah, Nak. Dia bukan Ayahmu, Ayahmu adalah Steven Vallerosha. Kau paham?"

"Tidak, Tante. Dia bukan Ayahku. Dia adalah Papahku"

"Haha... Lalu apa bedanya? Kau benar-benar aneh. Sudahlah, kau pulang saja dan aku peringatkan jangan pernah bertemu dengan suamiku lagi"

Alenta pun pergi masuk kedalam rumah meninggalkan Nadine yang masih terisak pelan. Nadine pun akhirnya kembali kerumah dengan keadaan kacau. Apa yang baru saja ia lihat seperti mimpi di siang bolong. Dan melihat kehadiran Nadine, Bianca pun menghampirinya.

"Kamu dari mana aja? Aku nyariin kamu, Nad"

"Aku... Bian... Apa kamu mau dengarkan ceritaku?"

"Heh? Hm tentu saja. Ada apa, Nad?"

"Aku..."

🌼🌼🌼

Waktu seakan berhenti saat ini. Dimana terjadi aksi saling tatap tanpa bicara antara David dan Heidi. Kumpulan siswa dan siswi makin meramaikan koridor sekolah.

"Dia tidak akan selamat"

"Lebih baik kau bersujud dan meminta maaf padanya, Bung"

Heidi pun memberikan kode pada dayang-dayang setianya. Satu sudut bibirnya terangkat dengan tatapan merendahkan yang di tujukan untuk David.

"Jadi, kartu apa yang kau pilih?"

"Tidak ada"

Heidi semakin mengembangkan senyumnya.

"Kalau begitu... Mulai saat ini! Kau-David-Harvian-Vallerosha akan menjadi budakku. Kau harus melakukan apapun yang aku suruh. Dan jangan harap kau bisa lepas dariku. Kau paham?"

Kini berganti David yang menarik sudut bibirnya. Kedua tangannya pun sudah terkepal erat di kedua sisi tubuhnya. David sudah hampir di ambang batas kesabarannya.

[7] Because Of You (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang