Bab 4 [It Ain't Me]

185 27 27
                                    

Didalam keramaian suasana backstage, Skye berdiri dengan canggung ditemani tiga botol anggur yang ia bawa dengan tray. Disana terdapat banyak orang yang terjun dalam bidang seni musik, beberapa ada yang terkenal seantero dunia ada juga yang hanya dikenal di kota itu.

Orang-orang berlalu lalang disana, ada yang membawa kamera, berbicara lewat walkie talkie, mengangkat telepon, menghafalkan script, mengecek ceklis, menggulung kabel, dan ada juga yang berbincang santai di dekat jendela yang terbuka.

Skye menghela napasnya lega. Beruntung Kygo tidak ada disana, jadi dia bisa menaruh anggur itu dengan segera lalu pergi.

Dia meletakkan botol-botol tersebut dengan hati-hati, harga satu botol anggur itu jauh lebih berharga dari gaji seumur hidupnya. Skye tahu, harga satu buah botol anggur itu sepuluh kali lipat dari gaji sebulannya--yang mana tidak akan sudi ia beli--dan bila dia sampai memecahkan botol anggur itu, maka dia harus menggantinya dengan harga jutaan dollar.

Skye sedikit memperbaiki posisi kartu ucapan 'Mary Christmas and Happy New Year' yang melilit penutup anggur tersebut.

"Excusme," ujar seseorang yang berada dibelakang Skye.

Skye berbalik. "Demi penis Diplo yang belum pernah kulihat!" buru-buru Skye menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

'Astaga mulut ini perlu disabun!'

"Kau..." ucapan orang itu tertahan tatkala matanya menyadari siapa yang tengah berdiri kikuk didepannya itu.

"Kau si jalang itu!" pekik Kygo tertahan.

"Ak-aku bukan jalang!" Skye bahkan ragu mengatakannya. Ucapannya tadi menunjukkan seolah-olah dia sudah melihat seribu penis kecuali milik Diplo--dan Kygo tentu saja.

"Sedang apa kau disini?! Kau menguntitku?!"

"Enak saja!" sanggah Skye cepat. "Aku bekerja disini."

Kygo melirik Skye tidak percaya. Karena tinggi Skye yang tidak sampai dagunya, dia membuat Skye merasa terintimidasi. Apalagi tatapan menelisiknya, membuat perempuan yang sedang memeluk nampannya erat-erat itu menciut.

"Kau harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah kau perbuat, jalang," ujar Kygo.

Skye mendongak. "T-tidak mau! Aku tidak bersalah!"

"Kau sudah menghancurkan reputasiku. Sulit rasanya menjadi terkenal tanpa sensasi, dan aku selama ini terbebas dari berita miring. Tapi...tiba-tiba kau datang dan merusak segalanya!"

"A-apa maksudmu?"

"Kau pasti ingin mengganti wajahmu saat kau keluar dari hotel ini."

Jantung Skye serasa diremas-remas saat mendengar Kygo mengatakan hal itu dengan santai. Apa...apa dia akan dikeluarkan? Skye menggeleng, Kygo tidak memiliki kuasa sebesar itu untuk mengeluarkannya. Tapi...Skye tidak akan bisa bernapas lega selagi masih berurusan dengan Kygo.

"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau perbuat, jalang." Ujar Kygo tajam, setajam pisau daging.

"Berhenti memanggilku jalang, bedebah!" Sungut Skye dengan kesal. Kali ini ia berani menatap manik coklat Kygo, dengan ekspresi yang dibuat sedingin mungkin. Walaupun ia tahu, wajahnya tidak akan seram walau dipaksa.

"Miss Allen!" sebuah suara yang berwibawa menginterupsi Skye dan Kygo yang saling membalas tatapan tajam masing-masing.

Mendengar itu sontak membuat keduanya memutus kontak mata. Kini bola mata Skye tersirat kekagetan yang luar biasa, wajahnya memucat seperti tidak ada darah disana. Tenggorokannya bagaikan dicekik oleh tangan tak terlihat, membuatnya kesulitan menelan ludahnya. Dengan gemetaran ia berbalik dengan gerakan seperti robot.

Mistletoe [KYGO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang