Bag 8

477 14 0
                                    

makin gaje jalan ceritanya

Tiara Pov

     Seminggu sudah setelah kejadian dimana aku lari dari rumah dan main hujan hujanan seperti anak kecil, dan aku sudah kembali bekerja seperti biasa. Sudah seminggu juga aku tidak bertemu dengan mas mas india alias karan "dia apa kabar, kangen juga" aku berbicara dalam hati dan senyum senyum sendiri seperti orang tidak waras "tiara kamu tidak pulang" aku tersentak saat aku liat ka zidane melihatku dengan wajah kesalnya "kakak bikin kaget saja" kataku cemberut "lagian kamu di panggilin dari tadi diam saja malah senyum senyum kaya orang gila, apa kamu sudah gila" kata ka zidane panjang lebar "berisik sekali, Ayo pulang" aku langsung berdiri dan melenggang pergi meninggal ka zidane yang marah tidal jelas kepadaku.

       ketika aku dan ka zidane sampai di lobi aku seperti melihat mas mas india alias karan ganteng "kamu lagi nyari siapa si ra" kata ka zidane seperti berbisik "kenapa si suka sekali bikin orang kaget" kataku kesal "kamu mau pulang tidak" ka zidane tidak menghiraukan ucapanku barusan "hmm, kakak duluan saja aku ada janji dengan temanku" kataku kepada ka zidane "ok kalau gitu kamu hati hati yah kalau ada apa apa langsung telepon kakak" kata ka zidane dan yang langsung ku angguki, ka zidane sudah pergi menuju parkiran aku langsung mendekati mas mas indiaku "hayooo ngapain disini" kataku riang kepada karan "dasar gadis aneh bikin orang jantungan saja" katanya kesal "ayo ikut aku sekarang" karan langsung menarik tanganku "ikut kemana ke penghulu" kataku sambil bercanda "baik kalau begitu kita langsung saja ke penghulu  biar masalahku selesai".

Author Pov

     Setelah mendengarkan kata kata yang di ucapkan karan Tiara langsung menatap karan dengan serius "apa kau serius tuan" tiara bertanya dengan serius "iyah aku serius sangat serius" jawab karan tak kalah serius " aaaakkkkkhhhhh....... hayu kalau begitu biar langsung sah" kata tiara dengan girang namun setelah mencerna kata kata karan tiara kembali menatap karan dan terdiam seperti orang bodoh "ayo cepatlah, aku sedang buru buru" karan menarik tangan tiara yang masih menjadi patung dadakan "aku jadi bingung mas" kata tiara yang berhasil menghentikan langkah karan "tidak usah bingung bingung nanti ku jelaskan" kata karan sambil membukakan pintu mobil untuk tiara.

       Sepanjang perjalanan karan menjelaskan tentang orang tuanya yang menanyakan tiara terus kapan mereka akan menikah kapan mereka bisa datang untuk melamar tiara "kenapa bisa jadi rumit begini" kata tiara dengan raut muka yang sedikit kesal "bukaannya kamu suka kepadaku ooh bukan bukan tapi kamu cinta sama aku dan kamu pengen jadi istriku" karan begitu percaya diri mengatakan hal tersebut kepada tiara "ternyata tingkat kepercayaan dirimu tinggi sekali tuan" kata tiara tajam "tapi benarkan apa yang ku katakan barusan" karan menggoda tiara "turunkan aku, aku mau pulang ini sudah hampir malam" kata tiara tidak menghiraukan kata kata pria di sampingnya itu "apa maksudmu" karan menatap tiara sekilas "turunkan aku karan aku mau pulang atau aku akan loncat" tiara berpura pura ingin melompat dari dalam mobil "jangan jangan ok" karan menghentikan mobilnya di trotoar jalan "ok aku minta maaf soal tadi tapi aku minta tolong sama kamu, ikutlah denganku ke rumah orang tuaku dan tetap berpura pura menjadi kekasihku"  karan menatap tiara dengan serius dan memohon "tidak bisa aku sibuk" tiara membuka pintu dan karan kembali manarik dan menutup pintu mobilnya "tiara aku mohon kali ini saja tolong bantu aku, apa kamu tega liat papaku masuk rumah sakit lagi" karan sengaja membawa bawa papa supaya tiara mau memenuhi ke inginannya "baiklah tapi dengan satu syarat" karan kembali menatap tiara dia was was syarat apa yang di minta oleh tiara "gimana mau tidak" tiara kembali mengeluarkan suaranya "iya apa syaratnya" kata karan "kalau kamu pulang kampung kamu ajak aku kesana dan temani aku jalan jalan di sana sampai puas gimana tuan india" tiara tersenyum kepada karan.

Suami Dari IndiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang