Bag 9

543 16 0
                                    

Baru muncul lagi

Author pov

        Karan dan tiara sudah sampai di rumah orang tua karan sejak 10 menit yang lalu tapi mereka masih belum keluar dari dalam mobil.

"Tiara ayolah apa lagi"

untuk ke sekian kalinya karan membujuk tiara untuk segera turun tetapi tiara tak kunjung merespon lelaki itu,  "bisa diam tidak aku sedang berfikir" karan menatap tiara dengan malas "sejak kapan gadis aneh ini menggunakan fikirannya" karan bergumam tapi masih di dengar oleh tiara "apa maksud ucapanmu itu" tiara menatap karan dengan tajam "tidak ada" karan tersenyum kaku melihat tiara "aku dengar apa yang kamu katakan barusan, aku mau pulang saja kalau begitu" tiara langsung keluar dari mobil karan dan di ikuti oleh karan "tiara tung...." ucapan karan terpotong karena mamahnya sudah berada di depan pintu "ternyata kalian sudah sampai" mamah karan langsung memeluk tiara yang masih kaget dengan munculnya mamah karan di depan pintu "tiara mari masuk nak om sudah nunggu di dalam dari tadi" tiara pun langsung mengkuti mamah karan dari belakang di susul oleh karan.

      Dan di sinilah mereka sekarang di ruang tamu keluarga karan setelah mereka makan malam mereka kumpul di ruangan ini bersama papah dan mamah karan tentunya juga bersama mas indianya tiara yang baru saja turun karena tadi karan pamit ke kamarnya. Dan tiara yang masih terus menatapi karan yang sudah duduk di sampingnya "kenapa kamu liatin aku sampai kaya gitu" karan berbisik di telinga tiara yang membuat tiara salah tingkah "haa.. Apa kamu bilang" semua orang di ruangan itu menertawai tiara yang salah tingkah "nak tiara sepertinya sudah tidak sabar yah untuk menikah dengan anak om" papah karan membuka percakapan dan tiara hanya mengeluarkan cengirannya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal tersebut.

TIARA POV

       Aku merasa seperti orang bodoh sekarang karena ketahuan memandang mas india yang terlalu sempurna menurutku "jadi kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian" papah karan menatapku dan karan bergantian ''pah kitakan masih muda jadi nanti ajalah kita juga masih enjoy pacarannya, iyahkan sayang" karan langsung merangkulku yang membuat aku salah tingkah lagi "haaa.... iyah om" apa apaan itu dia seenaknya memanggilku sayang tadi dia memanggilku gadis aneh

" apa tidak bisa tahun ini kalian menikah" papah karan masih saja meneruskan percakapannya "papah takut papah tidak bisa melihat kamu menikah" papah karan melanjutkan ucapannya dan yang di angguki oleh mamahnya "bener yang papah kamu bilang nak" mamah karan menambahkannya dan aku hanya diam seperti orang bodoh "iya pah nanti karan bicarain sama tiara dulu" mendengar ucapan karan aku langsung menatapnya intens dan kepoku pun langsung keluar maksud perkatannya itu apa.

   " kamu mau ikut lagi apa mau turun di sini" aku menatap karan dan menatap keluar tenyata sudah sampai ke rumahku "haa iyah.... Makasih sudah di antar pulang" aku yang hendak keluar dari mobil tidak jadi karena tanganku yang di pegang oleh karan "kenapa" lagi lagi aku seperti orang bodoh di depan mas indiaku ini "besok kamu aku jemput ada yang ingin aku bicarain" aku langsung menghembuskan nafasku ternyata tidak seperti apa yang ada di dalam otak jika di novel novel hal seperti ini terjadi pasti cowoknya bakal cium si cewek "ok, baiklah" aku hanya mampu mengucapkan itu dan langsung keluar dari mobil karan.

Suami Dari IndiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang