Bag 12

466 11 2
                                    

Author pov

Tiara sedang dalam perjalan menuju kantor bersama zidane mereka saling diam dari rumah sampai sekarang zidane yang masih kesal dengan tingkah konyol tiara sedangkan tiara yang tidak peduli hanya cuek cuek saja mereka telah sampai di parkiran kantor "kak masih marah sama aku" akhir tiara membuka percakapan zidane menatap tiara " kakak gak marah cuma kesal saja dengan tingkah konyolmu itu" tiara hanya nyengir melihat muka kesal tiara dan zidane keluar dari mobil yang di susul oleh tiara mereka yang hendak masuk kedalam kantor langsung terhenti mendengar panggilan seseorang "Tiara tunggu " tiara hafal suara itu suara mas indianya dan tiara dan zidane menatap karan yang telah sampai ke hadapan mereka " mau apa lagi kamu kesini" itu bukan tiara tapi zidane "tiara kamu harus ikut aku sekarang" Tiara yang bingung menatap zidane dan karan secara bergantian "kamu ikut aku sekarang" karan menarik tangan tiara "kamu mau bawa tiara kemana" zidane menatap karan tajam "maaf aku tidak bisa jelaskan sekarang" karan menarik paksa tiara ke dalam mobilnya "MAAF KA NANTI AKU JELASKAN" teriak tiara kepada zidane.

selama perjalan karan dan tiara hanya saling diam tiara tak berani bertanya kepada pria itu karena muka pria itu terlihat sangan tegang sekali, sesaat kemudian mereka sampai di rumah sakit "papa sakit lagi dan pengen ketemu kamu" akhirnya karan mengeluarkan suara "keadaan papa semakin parah dan..." karan menghentikan ucapannya "dan apa" tanya tiara " dan papa pengen kita segera menikah" tiara menatap mata karan dan ia melihat kesungguhan, mereka sekarang berada di depan ruangan papa karan tetapi tiara masih berdiam diri "masuk" ajak karan.

KARAN POV

Sekarang aku sudah sampai di depan rumah tiara aku mengantarnya pulang dan ingin menjelaskan semuanya kepada zidane dan om, tante tiara. Aku dan tiara sudah masuk kedalam rumah tiara "ka zidane" tiara memanggil kakak sepupunya "kamu sudah pulang" zidane menatapku tak suka.

"udah tinggal gratis, Makan gratis, udah di kasih kerjaan enak tapi seenaknya pergi dari kantor dari pagi dan pulang jam segini mau makan gaji buta" aku mencari arah suara tersebut dan ternyata dar belakangku dan tiara itu pasti tantenya tiara dan aku melirik tiara sudah menunduk dari tadi "maaf tante ini salah saya sudah mengajak tiara" aku berusaha ramah kepada tante tiara yang seperti tidak menyukai tiara "mentang mentang yang ajak pria tampan langsung mau saja dibawa kemana pun" aku tak menyangka tante tiara akan berbicara seperti itu "mamah " aku melihat zidane ingin protes dengan ucapan mamahnya "diam kamu zidane, apa kamu tidak tau tiara itu seperti ibunya perempuan jalang tidak bisa melihat laki laki kaya" aku menatap tiara sudah menangis "cu...Cukup tante tidak usah di teruskan lagi, mas karan aku terima lamaran papa kamu tadi" aku tidak menyangka tiara punya ke hidupan yang begitu memperihatinkan "maksud kamu apa tiara" zidane menatap tiara "ini kehidupanku ka jadi kakak tidak perlu ikut campur" tiara menahan emosinya lalu menarik tanganku "TIARA TUNGGU"aku masih mendengar teriakan zidane.

Suami Dari IndiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang