Bag 11

481 13 0
                                    

Author pov

karan melirik jam tangannya sudah waktunya jam pulang kantornya ia sudah berjanji dengan tiara dan akan menjemput gadis desanya tersebut, tiba tiba handphone karan bergetar tanda ada pesan masuk

Gadis desa

mas india kita langsung ketemu di kafe melati saja

karan tak ambil pusing dengan pesan tiara dia justru tak perlu repot menjemput gadis aneh itu karan langsung menuju kafe yang di katakan tiara.

karan sudah sampai ke kafe sejak lima belas menit yang lalu namun ia belum melihat batang hidungnya tiara.

Di tempat parkir tiara dan zidane baru saja sampai tiara kembali menatap zidane "kak gak usah ikut yah nunggu disini saja nanti aku ceritain semuanya ke kakak" ini untuk ke sekian kalinya tiara merayu zidane agar tidak ikut ketemu dengan karan dan yang di rayu sudah turun terlebih dahulu dari mobil tiara hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

"lama bangat si tuh cewek sudah jam segini belum nyampe juga" karan ngedumel sendiri di meja yang sudah di pesannya "maaf mas aku datang terlambat" tiara sudah berada di samping karan dan di belakang tiara sedang berdiri bodyguart barunya siapa lagi kalau bukan kakak tersayangannya "lama bangat si ka...." ucapan karan terpotong saat ia melihat tiara tidak datang sendiri, tiara dan zidane sekarang sudah duduk zidane terus mentap karan dengan intens "siapanya tiara si ini cowok jangan bilang pacarnya, malah badannya gede bangat lagi" batin karan sambil melirik tubuhnya lalu tubuh zidane.

"apa bisa di mulai" zidane membuka suara dan melirik tiara dan karan secara bergantian "ma mas karan kenalin ini ka zidane kakakku dan ka zidane ini karan te temanku" tiara begitu gugup memperkenalkan dua lelaki ganteng tersebut karan dan zidane pun saling berjabat tangan "jadi apa tujuan kamu ngajak adik saya bertemu hari ini dan kemaren kemaren ngajak tiara sampai bertemu dengan orang tua kamu segala dan semalam kamu ngapain saja sama adik saya sampai larut malam pulangnya" zidane berbicara panjang lebar " luar biasa kakak bisa juga ngomong panjang kaya kereta api" kata tiara spontan dan langsung mendapat tatapan aneh dari dua lelaki di hadapannya tiara langsung membekap mukutnya dengan tanganya "saya ingin menjadikan adik anda istri saya" akhirnya karan mengeluarkan suaranya "APA" kali ini berteriak mendengar ucapan mas indianya dan lagi lagi mendapat tatapan aneh dari dua orang di hadapannya "bisa diam tidak" zidane menatap tiara kesal tiara hanya nyengir kuda "saya tidak akan menanyakan kamu punya apa pekerjaan apa karena sepertinya kamu orang baik baik dan saya hanya menanyakan satu hal sama kamu" zidane mengehentikan kata katanya "apa kamu mencintai tiara" lanjut zidane.

Tiara menatap karan takut takut setelah mendengar ucapan zidane tak ada yang membuka suara di antara mereka bertiga "baiklah kalau begitu kita pulang tiara" zidane hendak berdiri namun karan menahannya "tunggu dulu" karan berdiri untuk menahan zidane dan membuat zidane duduk kembali "sebelum kamu mencintai adik saya jangan harap kamu bisa memilikinya" karan dan tiara saling menatap bingung dengan ke putusan zidane "saya akan belajar mencintai tiara setelah kamu menikah" zidane menatap karan lekat yang membuat karan ciut "tidak ada pernikahan sebelum kamu mencintai adik saya mengerti" karan hanya diam dengan ucapan zidane "tapi ka...." ucapan tiara langsung saja di potong oleh zidane "tidak ada tapi tapian ayo kita pulang" zidane menarik tangan tiara "ka dengerin dulu penjelasan aku sama mas karan" tiara masih berusaha menahan zidane yang terus menariknya hingga parkiran yang di ikuti oleh karan "iya ka dengerin dulu penjelasan saya" karan mengikuti tiara memanggil zidane dengan embel embel kakak "sejak kapan kamu jadi adik saya" zidane yang tiba membalikan badannya menghadap karan membuat tiara terlempar kesana kemari akibat zidane masih saja memegang tangannya "ka bisa gak si jangan cepat cepat jalannya ini orang bukan karung beras" kata tiara kesal

zidane tidak memperdulikan tiara yang kesal kepadanya "memangnya sejak kapan kita jadi saudara kamu manggil saya kakak haa.." zidane menatap karan dengan wajah kesalnya "kak bisa tidak jangan marah marah terus nanti cepat tua lo kak" ucapan tiara membuat karan tertawa dan membuat zidane semakin kesal "sekarang kamu pilih kakak apa mas india kamu ini" karan dan zidane menatap tiara bersamaan menunggu jawaban gadis tersebut dan yang di tanya hanya diam saja, "aku pilih ..." tiara menjeda kata katanya "PULANG, BY AKU DULUAN YA" tiara berteriak dan langsung lari menuju taxi yang entah sejak kapan berhenti di situ yang membuat dua laki laki tersebut bengong seperti orang bodoh.

Suami Dari IndiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang