Final

301 13 1
                                        

love is about trust - chapter 40 (final)

"jangan kamu berani sampai tangan kat dia bodoh... dia perempuan kalau mau sama saya lah buka ni ikatan tali kita lawan one by one..." kata robert sakit hati dia melihat abby dikasari...

"ohhh... mau tunjuk hero lah.. kesian tapi bukan ni amoi kamu punya bah.. share2 lah sama saya.."kata alex senyum sinis memandang robert... abby masih menangis..

"sayang daripada kamu sibuk hal tu sundal... bagus kamu sibuk pasal saya bah.. saya cinta kamu bah... selama ni saya salah menilai kamu.. sekarang baru saya tahu saya tak dapat hidup tanpa kamu..." kata rina sambil kiss pipi robert... robert segera menolak badan rina... membuat rina marah terus menampar robert juga...

"wah.. tengok sayang mereka sedang beromen bah... mari sini saya layan kamu bagus2 macam tu..."kata alex mengoyakkan baju abby... semakin kuat abby menangis sambil mengelengkan kepala nya... robert yang melihat alex berbuat macam tu  segera coba berdiri dan menolak badan alex jauh dari abby... robert coba melindung abby dengan coba memeluknya...

"omg... ada malaikat pula disini... tak payah berlakon lah disini... saya tahu kamu juga suka sama dia kan.. cuma kamu ni slow sikit tu lah tak dapat rasa badan tu amoi..." kata alex sambil ketawa...

"jangan kamu nak buat macam2...  kamu dua tu gila... lepaskan abby biar dia pergi dari sini.. kalau kamu mau bunuh saya silakan tapi lepaskan lah abby.."teriak robert...

"semoga kamu jangan menyesal" kata alex... terus mendekati robert dan menumbuk menendang robert... sedikit pun robert tidak bersuara dia takut abby mesti risau kalau dia bersuara bila merasa sakit... abby hanya termenung memandang ke arah muka robert yang menahan kesakitan kerana menolong diA...
rina yang melihat robert lemah kerana alex segera mencegah alex...

"hoi... jangan kamu kasih mati dia bah... aku mau ni laki hidup2..." kata rina menolak badan alex... alex yang sedang marah menarik rambut rina.. badan rina tertarik ke belakang...

"hei perempuan... ada aku kisah kah kalau dia mati... kamu bawa lah mayat dia balik... berani nya kamu menolak aku... kamu mau mati juga kah??" teriak alex... alex dan rina pula yang bergaduh... bertolak-tolak..

"hei2... angel jangan nangis...  am okey bah... tak sakit pun.." kata robert memujuk abby supaya berhenti menangis... sambil dia menahan sakit ditendang oleg alex...

"jangan nak tipu lah ufo... saya tahu kamu sakit tapi kamu tahan saja..." kata abby...

*******************

"hello randy, saya sudah sampai ditempat tu... mungkin kita harus masuk kedalam sikit sebab sini ada simpang masuk ke dalam semak samun..." kata tony... sambil memandang shima...

"kejap lagi kami sampai ni baru limpas ni luak bay... kamu intip2 dulu.. tolong pastikan robert dan abby selamat..." kata randy... ada 2 kereta peronda ikut randy dari belakang menuju ke tempat tersebut...

shima dan tony berjalan kaki masuk simpang tu takut nanti mereka dengar pula bunyi kereta... mereka berdua berlari anak sampai lah mereka terjumpa rumah lama yang satu2 nya disana... tony memandang shima... shima angguk2 kepala faham apa yang tony maksudkan... mereka berdua merangkak mendekati rumah tersebut... tony melihat robert terkulai lemah... abby pula menangis dengan baju dia yang koyak.. dari celah lobang2 kecil di dinding rumah tersebut sama juga si shima... sakit hati dia melihat abby macam tu... memang betul dia berdendam dengan abby tapi tak juga dia sampai hati sakiti abby dengan cara begini...
sekali shima dan tony sama terkejut mendengar seseorang menjerit dan jatuh terkulai kepala perempuan itu berdarah...

sedang abby dan robert saling bebisik menanyakan keadaan masing2... tiba2 mereka berdua terkejut melihat rina jatuh terkulai dan kepala rina berdarah... mereka dua tak perasan apa yang terjadi sebab saling risau dengan diri sendiri...sekali mereka dua memandang ke arah alex.. mereka dua terkejut melihat alex sedang memegang kayu... mungkin itu yang alex pakai nemukul kepala rina semasa mereka dua bergaduh tadi...

Love is about trustWhere stories live. Discover now