Aku sibuk dengan sendok dan panci didepanku. Saat ini aku sedang membuatkan makanan untuk adikku. Ya...Baekhyun akan berkunjung. Setelah semalam aku meminta kepada Jongin agar Baekhyun bisa berkunjung aku langsung mempersiapkan semuanya. Sudah lama aku tak memasakkannya makanan. Karena terlalu senang sampai aku lupa dengan orang-orang disekitarku.
"Nona...biarkan saya saja yang memasak"
Aku tak menghiraukan rengekan pelayan disebelahku. Berulang kali ia memintaku untuk berhenti memasak dan digantikan olehnya tapi aku menolak. Ini adalah hari spesialku jadi aku ingin melakukannya sendiri.
"Aku bisa sendiri. Berhentilah menggangguku" gerutuku.
"Tapi jika Tuan tau beliau akan marah" ucapnya memelas.
"Jika sampai dia berbuat sesuatu padamu maka aku akan memarahinya" omelku.
"Bukan itu maksud saya"
Dia terus merengek disebelahku sambil membantuku. Aku memang cukup dekat dengannya sejak kembali ke mansion Jongin. Karena dia yang bertanggungjawab masalah makanan aku jadi lebih banyak mengobrol dengannya membahas tentang masakan.
Aku mematikan komporku dan berbalik. Didepan sana sudah berbaris para pelayan yang terlihat sangat tegang melihatku memasak. Aku berkacak pinggang memandang mereka.
"Jika kalian terus melakukan ini aku tak akan bisa menyelesaikan acara masakku" tegurku.
"Tapi kami diperintah Tuan Kim untuk melayani semua kebutuhan anda" ucap salah satu pelayan.
"Aku tak perlu dilayani. Aku bisa melakukannya sendiri. Dia hanya berlebihan" balasku.
"Jika sampai anda terluka kami semua akan kena masalah" ucap yang lainnya.
Aku menghela nafas lelah. Namja itu benar-benar menyebalkan. Bagaimana bisa ia mengancam pelayannya dengan begitu kejam.
"Oke. Aku ingin menyelesaikan masakanku dulu. Setelah itu kalian bisa melakukan sisanya" tawarku.
Aku melihat mereka menimang-nimang ragu. Ini pilihan terakhirku. Aku hanya ingin memasakan Baekhyun dari tanganku sendiri. Mereka memgangguk setuju dan itu membuatku tersenyum lebar.
Aku kembali berkutat dengan masakanku. Hanya tinggal sedikit lagi dan semua akan selesai. Aku mencicipi masakanku dan semuanya pas. Aku segera menyiapkan makananku. Setelah selesai aku memandangi masakanku dengan senang.
"Sekarang kalian bisa melakukan apa yang seharusnya kalian lakukan. Sayang sekali aku cuma bisa membuat satu makanan saja" gerutuku.
Para pelayan itu langsung memgambil alih dapur. Beberapa dari mereka menyiapkan makananku di meja makan. Dan tak hanya makananku yang berada disana tapi makanan lain juga tersaji. Saat aku tanya kenapa sebanyak itu maka mereka akan menjawab jika itu perintah dari tuan mereka. Sangat khas gaya seorang Kim.
Aku kembali ke kamar. Aku merapikan penampilanku sambil menunggu adikku datang. Yun sudah menjemputnya beberapa menit yang lalu. Dan seharusnya tak membutuhkan waktu lama untuk dia datang.
Pintu kamarku diketuk. Aku segera bergegas membukanya. Salah seorang pelayan memberitahu jika Baekhyun sudah datang. Aku langsung beranjak menuju ruang tamu.
"Eonnie!" pekik Baekhyun berlari menghambur ke pelukanku.
Aku membalas pelukannya.
"Kau lapar?" tanyaku.
Dia mengangguk. Aku menggiringnya ke meja makan. Ia terkagum dengan banyaknya makanan yang tersaji diatas meja.
"Kenapa banyak sekali eonnie?" tanyanya takjub.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Need A Man (Season 1) (TERBIT)
RomanceHighest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selamanya indah. Semuanya tak selalu diisi dengan kesenangan dan tawa. Terkadang tangis dan kekecewakan datang menghampiri dan merusak segalanya. S...