Jongin menahan tangan Kyungsoo yang langsung menyeretnya keluar kamar mandi. Semenjak Kyungsoo mengatakan akan membawanya ke dokter, istrinya itu langsung tergesa-gesa membawanya.
"Kenapa harus ke dokter?"
"Kau aneh pagi ini. Semenjak pagi mual muntah dan tiba-tiba menyuruhku untuk tak makan"
Jongin mendudukkan diri dipinggir kasur dan menatap Kyungsoo.
"Aku tak menyuruhmu tak makan. Hanya saja aku melarang kau makan makanan tadi. Dan untuk mual muntah pagi ini memang sedikit aneh"
"Kau seperti seseorang yang mengalami morning sickness"
Jongin terkekeh pelan.
"Jangan mengada-ada. Kau yang sedang hamil, baby"
"Maka dari itu aku menyuruhmu ke dokter untuk memastikannya"
"Sudahlah. Kita lanjutkan saja makan kita"
Jongin membawa Kyungsoo kembali ke sofa. Kyungsoo melihat makanan mana yang akan dia makan. Kyungsoo mengambil sebuah sup jagung lalu menciumnya. Ia melirik kearah Jongin dan lelaki itu hanya menatapnya.
"Aku boleh memakan ini?" tanya Kyungsoo.
Jongin mengangguk. Kyungsoo mulai memakan supnya. Jongin hanya diam memperhatikan. Ia merasa sedikit aneh. Saat tadi Kyungsoo makan makanan pertama ia merasa mual hanya dengan melihat Kyungsoo memakannya. Tapi sekarang ia baik-baik saja. Apa mungkin Jongin tak menyukai baunya? Tapi ia sudah mengecek keseluruhan makanan dan ia tak bereaksi apapun.
Kyungsoo sudah menghabiskan sup jagungnya. Ia kini beralih ke makanan yang lainnya. Ia menimang makanan mana yang akan ia habiskan selanjutnya. Kyungsoo beralih ke sebuah pasta. Tampilan dari pasta itu sangat menggiurkan dan ia tergoda untuk memakannya. Akhirnya Kyungsoo mengambil pasta itu dan mencium baunya. Baunya sangat harum dan enak. Kyungsoo tak sabar untuk segera memakannya.
"Letakkan itu!" seru Jongin.
Kyungsoo meletakkan piring pasta dan menatap Jongin bingung. Ia melihat Jongin sudah menutup mulutnya.
"Ada apa?"
"Aku tak suka kau memakan itu"
Kyungsoo melihat sekali lagi pastanya. Padahal tak ada yang salah dengan pasta itu.
"Itu enak"
"Tidak! Kau makan yang lain saja"
Kyungsoo menjauhkan piring pastanya dengan enggan. Ia ingin sekali memakan itu tapi Jongin melarangnya. Ia bisa saja memakan pasta itu tapi sepertinya Jongin akan muntah kembali jika ia melakukannya. Kyungsoo heran. Harusnya dia yang mengalami morning sickness atau hal semacamnya hanya karena mencium baunya. Tapi kali ini Jongin yang mengalaminya. Kyungsoo sempat berfikir jika Jongin yang menggantikannya mengalami hal itu tapi sepertinya itu mustahil.
"Kau tidak makan?" tanya Kyungsoo.
"Pilihkan untukku"
Kyungsoo mencibik. Sekarang Jongin jadi lebih leluasa untuk memerintahnya ini itu dengan dalih mereka sudah menjadi suami istri. Jika ia masih seperti dulu, Kyungsoo yakin mereka akan terlibat adu mulut panjang dan akhirnya menyudahi acara makan mereka. Kyungsoo tersenyum sendiri jika memikirkannya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?"
Jongin mengangkat sebelah alisnya. Kyungsoo terlihat seperti masuk ke dunianya sendiri. Kyungsoo menggeleng. Ia merasa sangat bodoh hanya berpikir seperti itu.
"Tak apa. Aku hanya teringat sesuatu yang lucu"
Kyungsoo mengambil sebuah steak dan meletakkannya di depan Jongin. Ia menunggu reaksi Jongin apakah akan menolak atau tidak. Jongin bergerak mendekati steak itu dan mencium baunya. Setelah memastikan jika ia tak ada masalah ia mengambil pisau dan garpu lalu mulai memotong daging steaknya. Kyungsoo meminum tehnya dan mengamati Jongin yang makan dengan lahap. Nafsu makannya seketika hilang hanya melihat Jongin. Tanpa sadar ia mengelus perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Need A Man (Season 1) (TERBIT)
RomanceHighest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selamanya indah. Semuanya tak selalu diisi dengan kesenangan dan tawa. Terkadang tangis dan kekecewakan datang menghampiri dan merusak segalanya. S...