Aku mengerang kecil. Tubuhku terasa kaku untukku gerakkan. Aku menggeliat diatas kasurku hingga membuat selimutku berantakan. Akhirnya aku mendapatkan liburanku. Weekend ini aku bebas dari pekerjaan kantor.
Aku mendudukkan diriku diatas kasur dengan mata setengah terpejam. Aku masih ingin tidur lagi. Beberapa hari ini aku pulang larut dan kurang tidur membuat badanku remuk. Aku sudah merencanakan weekend kali ini aku akan tidur seharian dan memanjakan tubuhku.
Samar-samar aku mendengar suara gaduh dari arah dapur. Aku mengumpulkan kesadaranku sebelum pergi ke kamar mandi membasuh mukaku.
Kepalaku terasa pening saat aku berjalan kearah dapur. Dengan langkah terseok-seok aku terus melangkah ke dapur. Didapur adikku sedang berkutat dengan pisaunya. Ia sedang memotong sesuatu yang aku tak dapat melihatnya. Ia memunggungiku.
"Baekhyun" panggilku serak.
Baekhyun memutar tubuhnya menghadapku. Ia tersenyum lebar kearahku.
"Pagi, eonnie!" sapanya riang.
Aku mendudukkan tubuhku disalah satu kursi meja makan. Aku menopang kepalaku dengan kedua tanganku dengan siku sebagai titik tumpu. Aku memijat pelan kepalaku.
"Eonnie baik-baik saja?" tanya Baekhyun khawatir.
Aku mengangguk. Baekhyun meletakkan secangkir teh dihadapanku dengan asap yang masih mengepul.
"Minunlah, eonnie. Ini akan merilekskan tubuhmu"
Baekhyun kembali ke tempatnya dan melanjutkan kegiatannya. Aku mengambil cangkir itu dan meminumnya. Bau teh yang khas menyapa inderaku saat aku menyesapnya. Rasanya tenang hanya dengan mencium aroma dan merasakan sensasi manis yang khas dari teh ini.
"Eonnie mau sarapan dulu atau mandi dulu?" tanya Baekhyun yang masih berkutat dengan peralatan dapurnya.
"Makan dulu" jawabku lirih.
Aku akui jika aku lapar. Aroma masakan Baekhyun menggodaku untuk tetap berjaga didapur. Aku dan Baekhyun sama-sama bisa memasak. Hanya saja bagian memasakku lebih banyak dibanding Baekhyun. Adikku itu sangat moody jika menyangkut hal memasak. Disaat moodnya bagus dia dengan sendirinya akan memasak. Aku tak mempermasalahkannya karena dia masih tanggung jawabku dan dia masih terlalu kecil ku biarkan mengurus semua sendiri.
Baekhyun meletakkan sepiring omelet didepanku. Aku langsung mengambil sendok yang disodorkannya dan langsung melahapnya. Baekhyun mengikutiku dan kami sarapan dengan penuh canda karena ia menceritakan kesehariannya dalam sekolah.
Baekhyun membereskan piring kotor dan aku beranjak kembali ke kamar. Seperti jadwal yang telah aku tetapkan, aku memutuskan untuk tidur. Baekhyun menghargai kegiatan tidurku diwaktu weekend. Ia bukan seorang adik manja yang harus selalu aku temani dan ajak main. Kami berdua sangat mandiri. Kami saling mengerti dan yang lebih penting kami saling menyayangi walau tak menunjukkan secara langsung.
Aku melemparkan diriku kearah kasur dan langsung memejamkan mataku. Hal yang selalu aku butuhkan adalah tidur setelah melewati hari kerja yang kejam.
****
Cerita ini sudah diterbitkan. Untuk cerita lengkapnya kalian bisa beli novelnya ya. Versi Karyakarsa juga akan aku open gratis dan aku cut untuk menunjang penerbitan buku ini. Terima kasih pengertiannya.
10.06.17
Edit : 24.11.23 dan 02.10.24
Dont forget voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Need A Man (Season 1) (TERBIT)
Roman d'amourHighest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selamanya indah. Semuanya tak selalu diisi dengan kesenangan dan tawa. Terkadang tangis dan kekecewakan datang menghampiri dan merusak segalanya. S...