Jongin mengehela nafas kesal. Seharian ini ia hanya berbaring tanpa melakukan apapun. Bahkan dia tak diperbolehkan keluar ruangan.
Yun senantiasa menemani Jongin. Ia hanya duduk manis di sofa sambil mengawasi Jongin. Setiap kali Jongin akan keluar ruangan, Yun pasti menegurnya. Semua itu perintah Tuan besar. Yun tau jika tuannya menunggu Kyungsoo datang. Tapi gadis itu hanya akan datang bila ingin.
"Kenapa Kyungsoo tak menjengukku?" tanya Jongin pada Yun untuk kesekian kalinya.
"Beliau akan menjenguk Tuan jika beliau ingin" jawab Yun.
Jawabannya selalu sama karena setiap menit Jongin selalu menanyakannya. Jongin menatap Yun. Ia turun dari ranjangnya dan menghampiri Yun.
"Kau pasti terlibat dengan semua drama bodoh ini kan?"
Yun menatap Jongin tak mengerti. Jongin mendengus keras.
"Aku kira kau adalah orang yang dapat kupercaya dan tak akan pernah mengkhianatiku. Tapi aku salah. Aku kecewa"
Yun terdiam. Ia tau jika Jongin cepat atau lambat pasti akan tau segala rencananya.
"Pergilah. Aku tak membutuhkanmu lagi" usir Jongin.
Yun terkejut. Biasanya setiap kali ia membuat kesalahan, Jongin akan memukulnya hingga puas. Bahkan Yun sudah mempersiapkan diri menerima segala pukulan Jongin. Tapi hal tak terduga terjadi. Tanpa ada aksi fisik yang biasanya terjadi kini Jongin hanya diam dan membiarkannya pergi. Dan itu lebih buruk dari semua hal yang dipikirkan Yun.
"Tapi Tuan..."
"Pergi. Aku tak membutuhkan orang yang berkhianat disekitarku"
Jongin kembali ke ranjangnya dan duduk tenang. Ia sama sekali tak melirik kearah Yun. Yun langsung saja duduk bersimpuh disamping ranjang Jongin. Ia bersujud kearah Jongin.
"Jangan usir saya. Saya hanya ingin Tuan sebagai majikan saya. Maafkan atas kelancangan saya" ucap Yun dengan nada bergetar.
"Aku sudah tak membutuhkanmu"
Yun semakin bersujud.
"Saya mohon. Anda boleh memukuli saya sampai puas atau menembak saya. Tapi jangan usir saya dari sisi anda"
"Aku ingin sekali menembakmu saat ini. Tapi semua percuma. Rasa kecewaku lebih mendalam dibanding rasa marahku"
Yun tak berkata apa-apa. Ia masih menunduk. Ia tak akan meninggalkan Tuannya.
"Kalau begitu aku ingin kau pergi dariku. Jangan pernah kembali atau mendekatiku. Karena semua kelakuanmu tak terampuni"
Ucapan itu mengalihkan pembicaraan Yun dan Jongin. Kyungsoo datang dengan wajah datarnya. Dibelakangnya Hiro hanya diam. Jongin bangkit dari ranjangnya dan mendekati Kyungsoo. Kyungsoo memberikan gesture agar Jongin tak mendekat. Tapi lelaki itu tetap tak menyerah.
Hiro yang semula dibelakang Kyungsoo langsung menjadi tameng Kyungsoo. Lelaki jepang itu membentangkan sebelah tangannya menghalau Jongin yang semakin mendekati Kyungsoo.
"Minggir" desis Jongin.
Hiro hanya memasang senyum miringnya.
"Saya hanya menuruti kata-kata ojou-sama"
Jongin menggeram. Ia hendak meraih tangan Kyungsoo tapi ditepis oleh Hiro. Aksi itu membuat Jongin marah. Ia hendak mencengkeram kerah Hiro hingga suara Kyungsoo terdengar.
"Jika kau melakukan kekerasan lagi maka aku tak akan pernah lagi menemuimu"
Jongin menghentikan niatnya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Jongin berbalik dan menuju ranjangnya. Ia mencoba sekeras mungkin menahan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Dont Need A Man (Season 1) (TERBIT)
RomanceHighest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selamanya indah. Semuanya tak selalu diisi dengan kesenangan dan tawa. Terkadang tangis dan kekecewakan datang menghampiri dan merusak segalanya. S...