22

1.9K 84 0
                                    

Mid semester hari kedua!!!

Matematika yang menjadi momok bagi anak IPA dan IPS, hari ini menjadi mata pelajaran di les pertama ujian. Trigonometri adalah bab yang memuat 5 soal pertama ujian tersebut. 2 soal diantaranya memuat tentang identitas trigonometri.

Dimasing-masing tempat duduk, peserta ujian kelihatan mulai memijat pelipis mereka. Mungkin mereka merasa denyutan dikepala akibat melihat soal-soal matematika tersebut.

Nada yang memang kurang di dalam pelajaran matematika pun merasakan hal serupa seperti peserta ujian yang lain. Yang tidak bisa menjawab dengan cepat setelah selesai membaca soal. Kalau saja dulu ada jurusan Minat Bahasa, ia sudah pasti memilih ke jurusan itu. Tapi sayangnya, jurusan Minat Bahasa ada saat sistem belajar-mengajar menggunakan kurikulum baru.

Alih-alih berpikir keras, sesekali Nada mendengus bahkan menghela napas panjang saking susahnya soal matematika itu baginya. Seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, matematika Nada gak pernah melampaui angka 8 setiap kali ada ujian dan ulangan.

45 menit berlalu.

Dari 30 soal pilihan berganda, Nada baru menyelesaikan 12 soal saja. Bahkan itu pun belum ada separuh dari keseluruhan soal.

Dengan mengedikkan bahu, Nada meninggalkan soal pilihan berganda dan mulai membaca soal essai yang jumlahnya ada 5 soal. Syukur-syukur di soal essai itu ada yang bisa ia jawab. Lumayan kan bisa nambah nilai, ya, meskipun jawabannya salah. Kalau di soal essai, meskipun jawabannya salah, kan tetap dapat nilai meski setidak-tidaknya dapat 1 point saja.

Waktu terus berlalu.

Menit-menit waktu ujian semakin berkurang. Anak-anak mulai grusah-grusuh ditempatnya dan sibuk mencari jawaban dari temannya yang lain. Ada yang dengan sigapnya mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada teman yang ia yakini dapat memberikan jawaban yang benar. Gak lama, pesan balasan masuk. Jawaban yang diharapkan itu pun dengan segera pula di pindahkan ke lembar jawaban.

Sifa yang mendapat kiriman jawaban dari Ervan, tentu saja segera mengirimkan jawaban itu kepada dua sobat karibnya. Ia kan tidak mau kalau dua temannya itu dapat nilai jelek. Ujian yang benar-benar gak fair bukan??? Tapi itulah kebiasaan anak sekolahan kalau sedang melaksanakan ujian.

Yang semula tidak pernah kompak, jadi kompak sekali apalagi dalam masalah tukar-tukaran jawaban.

"Thanks," kata Nada begitu ia keluar ruangan ujian.

Nada, Sifa dan Sera tidak berada di ruang ujian yang sama. Nada ada diruangan 6, Sifa ada diruangan 2 sedangkan Sera ada diruangan 8. Meskipun ruang ujian mereka berbeda, mereka tetap berkumpul di tempat biasa kalau sudah bubar ujian seperti sekarang.

"With a pleasure." Sambut Sifa sambil mengerlingkan mata.

"Hebat ya kamu bisa nemu jawaban," puji Sera serta-merta.

Tapi Sifa malah jadi terkikik dengan mata menyipit.

"Kenapa malah ngikik?" Tanya Nada bingung.

"Gue dapat jawaban dari atas langit," jawab Sifa. Membuat Nada dan Sera tentu saja jadi menautkan alis mereka, bingung.

"Hah??" Pekik Sera.

"Ervan ngirimin gue jawaban lewat chat. Ya udah, gitu gue dapat dari dia, ya gue share ke lo berdua," jawab Sifa santai.

"Oh, dari pacar," seru Nada manggut-manggut.

Sifa tentu saja segera mendesis. "Bukan pacar gue," ralat Sifa.

"Tapi kalau seandainya dia ngajak kamu pacaran beneran, kamu mau??" Pertanyaan Sera kontan membuat Sifa tertegun. Seandainya seperti itu, Sifa pun bingung harus melakukan apa.

High School Diary [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang