23

2K 98 2
                                    

Hari Senin pagi jam 8. Pembina basket sekolah dan beberapa guru membimbing anggota tim basket, lima orang cadangan dan juga 10 orang cherleaders untuk masuk ke dalam bus yang sudah disiapkan pihak sekolah, sebagai bus yang akan membawa perwakilan sekolah itu menuju GOR.

Sementara itu, siswa-siswa yang lain, yang sudah di beri perintah untuk hadir di GOR dan memberikan semangat untuk perwakilan sekolah itu juga sudah ada yang memadati pelataran parkir GOR. Salah satunya adalah Roji cs. Mereka bahkan sudah datang sejak setengah 8 lalu.

Pertandingan kali ini adalah pertandingan penentuan siapa yang berhak masuk ke babak final. Hari ini juga, siapa yang akan masuk ke semi final akan langsung di adu kemampuannya dan pengumaman pemenang akan dilakukan pada hari ini juga.

Dirumahnya, Nada sudah bersiap-siap berangkat ke GOR. Entah apa yang membuat hari ini berbeda, sampai-sampai membuat Nada sengaja memoles lebih wajahnya. Ia bahkan membubuhkan lipgloss yang warnanya tidak terlalu mencolok itu sehingga membuat bibirnya nampak ranum.

Nada sudah siap berangkat. Ia hanya tinggal menunggu dua temannya yang sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Hari ini, Sifa yang baru mendapat SIM membawa mobil oxlander sport milik oom nya yang dititipkan dirumahnya untuk beberapa hari ke depan. Katanya sih, oom nya itu sedang pergi ke luar kota dan mobilnya sengaja di tinggal dirumah Sifa.

Kira-kira 15 menit kemudian, ketika Nada sedang duduk manis di kursi beranda rumah, mobil berwarna putih mengkilap yang dikendarai Sifa masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Kontan saja, Nada langsung bangkit dan melangkahkan kakinya lebar-lebar lantas segera masuk dan mengisi bangku di belakang bangku kemudi yang di duduki Sifa.

"Gak telat kan gue??" Kata Sifa ketika mobil yang dibawanya itu keluar pekarangan rumah Nada. Omong-omong, semenjak mendekati UN, papa Sifa tidak lagi memberinya izin untuk menaiki rx king yang selalu dibawa Sifa ke sekolah, dengan alasan menjaga keselamatan. Maklumlah, rx king yang dimodifikasi menjadi kolong itu memiliki laju kecepatan diatas rata-rata. Jadinya, sudah sejak sebulan yang lalu pula, Sifa kesekolah dengan diantar papanya. Tapi kadang-kadang juga sih, anak itu berangkat sekolah naik kendaraan umum semacam angkot atau bahkan ojek online.

"Gak lah. Lagian ini juga masih setengah 9. Pertandingannya kan dimulai jam 9," seru Nada kemudian.

Disamping Sifa, Sera tidak bersuara sama sekali. Anak itu hanya duduk dengan pandangan yang diarahkan lurus-lurus ke depan.

"Lo lagi ada masalah??" Nada yang mendapati ada sesuatu yang sedang menimpa temannya itu segera bertanya menyelidik. Sera yang ia kenal memang pendiam. Tapi, sifat pendiam bawaan Sera dan juga sifat pendiam Sera kalau cewek itu punya masalah jelas terlihat perbedaannya. Dan yang terjadi saat ini adalah yang terjadi pada opsi ke dua.

"Lo boleh cerita," tambah Nada lagi.

Disampingnya, Sifa menghela napas panjang. "Tahu nih. Dari  gue jemput dirumahnya, nih anak diem melulu."

Sera mengalihkan pandangannya menatap kedua temannya itu bergantian. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya Sera berkata, "Nanti bakalan aku ceritain. Sekarang, kita fokus aja untuk jadi suppoter tim basket sekolah."

Tidak mau mendesak Sera karena itu semua hanya akan percuma saja, akhirnya Nada dan Sifa memilih menganggukkan kepala sebagai tanda persetujuan.

***

Tepat jam 9 pagi.

GOR sudah disesaki nyaris seribu manusia dari 6 sekolah yang akan bertanding basket. Suara riuh rendah memenuhi GOR. Ada yang menyanyikan yel-yel untuk menyemangati tim perwakilan sekolah mereka, tentu saja.

Dijadwal, tim Fero akan bertanding melawan tim basket dari SMA Nusantara yang merupakan runner up turnamen tahun lalu. Mereka akan bertanding pada kloter ke dua setelah SMA Nusa Bangsa melawan SMA N 1.

High School Diary [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang