9. The Revenge

356 31 7
                                    

Hallo, ketemu lagi, terima kasih sudah mau meluangkan waktu kalian untuk membaca ff-ku ini. Terima kasih juga yang sudah memberikan suaranya entah itu vote atau komen :)  Happy reading!!

.

.

.

Pagi hari pun tiba, tetapi sepertinya warga Korea tidak bisa memulai harinya dengan senyuman, dimulai dengan cuaca yang sangat redup oleh cahaya matahari, karena sedang turun hujan yang dibilang sangat deras. Hembusan angin meniupi pohon-pohon dijalan, dan juga salah satu jendela yang terletak di kamar keluarga Lee, yaitu kamar pasangan suami istri, tetapi hanya ada sang suami yang tertidur di sana. Lelaki yang sedang tidur disana merasakan udara yang sangat dingin melalui celah dari jendela kamarnya, ia menggeliat sedikit lalu terbangun, Taeyong duduk untuk memulihkan kesadarannya, lalu dia melihat kearah samping kanannya, kosong... dan rapih. Dia melihat jam digital yang berada di meja kecil samping tempat tidur, jam menunjukan waktu 06.10. Dia berpikir jikalau istrinya itu sudah bangun, tetapi kening lelaki itu berkerut, pikirannya ganjal karena tempat di samping kanannya rapih seperti tidak ditempati oleh siapapun. Taeyong tidak ingin memikirkan itu, lalu dia beranjak untuk pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. Dia harus segera siap-siap untuk pergi ke kantor mengingat ini hari jumat.

Di sisi lain rumah besar itu, terdapat seorang wanita yang masih terlelap di atas sofa ruang TV. Masih dengan pakaiannya kemarin tanpa bantal dan selimut, wanita itu adalah Nara, ia meringsukkan badannya, mencoba mencari kehangatan, mengingat udara di luar sangat dingin sampai menusuk kulitnya.

Taeyong telah selesai dengan kegiatan berpakaiannya, lalu dia turun hendak ingin ke dapur untuk sarapan, dia pikir Nara sudah terbangun dan sedang membuatkan sarapan. Dia melewati ruang TV dan tidak sengaja melihat Nara yang sedang rebahan dia salah satu sofa disana. Lalu Taeyong menghampiri Nara yang mengira wanita itu hanya sedang rebahan disana. Saat sampai di samping Nara, Taeyong mengerutkan keningnya yang melihat Nara sedang terlelap dan masih memakai baju kemarin. Taeyong pun membangunkannya.

"Hei bangun!" suara Taeyong agak keras.

Nara yang memang sudah tidak merasa nyaman dengan tidurnya karena merasakan udara yang sangat dingin membuka matanya. Nara masih mengantuk sekali, karena terus terbangun tadi malam, posisi tidurnya sangatlah tidak nyaman, mengingat Nara tidur di sofa tanpa bantal dan selimut.

Nara menatap Taeyong yang sudah menatapnya dengan tajam, Nara menunduk takut, lalu memberanikan diri berkata, "ah oppa, sudah rapih? Maaf aku telat bangun, aku akan menyiapkan sarapan untuk oppa" Nara langsung bangkit. Tapi perkataan Taeyong membuat Nara terdiam.

"Istri macam apa kau ini, suami ingin pergi ke kantor kau malah asyik-asyikkan tidur disini, bukannya membuatkan sarapan dan persiapannya yang lain! Aku menikahimu untuk mempermudah semua keperluanku, bukan untuk menampung wanita seperti dirimu! Aku menyesal menikahimu!" Setelah melontarkan kata-kata yang sangat kasar itu, Taeyong langsung pergi begitu saja dengan langkah angkuh dan besar, serta menutup pintu dengan sangat keras.

Mendengar semua perkataan yang dilontarkan oleh Taeyong, Nara menangis sejadi-jadinya. Sedari kemarin Nara menahan tangis walaupun Taeyong sudah berlaku dan berkata kasar padanya, karena ada David saat itu, sekarang kembali lagi Taeyong berkata kasar dan tidak ada David, pecahlah tangis wanita itu. Nara terisak, benar-benar terisak sampai Nara sedikit sulit untuk mengatur napasnya.

Nara terus menangis sampai ada suara yang mengintrupsi ia. David. Suara David, rupanya bocah laki-laki itu sudah bangun dari tidurnya. Ya seperti biasa, bocah itu harus melihat eommanya jika sudah bangun tidur.

"Eomma!!" David berlari ke arah ibunya karena melihat Nara yang menangis dengan begitu sedihnya.

Mendengar panggil David Nara langsung buru-buru menghapus air matanya, dan menormalkan napas dan suaranya.

Lee's Family (Lee Taeyong) [END]Where stories live. Discover now