16. Can't Touch You

562 34 9
                                    

Terima kasih yang sudah vote dan komen, meminta story ku  ini tetap berjalan. Happy reading...




Sudah seminggu ini sejak pertemuan kembali Taeyong dan Nara, Taeyong setiap hari akan mampir ke cafe tempat Nara bekerja, dan setiap kali Taeyong datang, Nara akan mengusir dengan cara halus, karena Nara merasa tidak enak pada bosnya. Tapi Taeyong tetap bersih keras agar bisa menemui Nara, alasannya adalah David terus memintanya untuk menemui Nara, dia tidak berbohong, memang benar David selalu mengajaknya ke Sum Cafe jika dia sudah pulang sekolah.

Hari ini Taeyong juga kembali pergi lagi ke Sum Cafe untuk melihat Nara. Semenjak seminggu yang lalu Taeyong hanya setengah hari bekerja, dia tidak tenang dalam pekerjaannya, pusat pikirannya hanya terpusat kepada Nara. Lalu saat jam pulangnya David, dia akan menjemput David dan langsung ke Sum Cafe.

Saat ini Taeyong dan David sudah berada di Sum Cafe, mereka langusng menempati meja yang memang sudah biasa mereka tempati, di pojok dekat tempat keluar masuknya pegawai. Oh iya, mengingat kejadian saat Nara ketakutan pada Taeyong itu, sampai sekarang pun Nara tidak mau bersentuhan dengan Taeyong, bahkan jika Taeyong ingin menyentuh Nara, wanita itu akan mundur dengan refleknya. Sampai-sampai Taeyong frustasi dengan sikap yang Nara berikan.

"Eomma!" panggil David pada Nara, yang sedang ingin mengantar makanan meja pelanggan.

"Hi baby." Nara tersenyum melihat putranya duduk di samping ayahnya dengan masih memakai baju seragam taman kanak-kanaknya, "sebentar eomma antar ini dulu yah." David pun mengangguk.

Setelah mengantar makanan, Nara kembali ke meja David, lalu memeluk David, "bagaimana harimu, baby?"

"Bosan, tidak ada eomma di rumah, David bosan." David memanyunkan bibirnya.

"Hei, jangan manyun begitu, jelek tahuuu." Nara memukul-mukul pelan bibir David dengan jari telunjuknya.

"Ayo eomma kita pulang, David ingin tidur bareng eomma lagiii."

"Eemm" Nara terdiam atas penuturan David, Nara tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Ayolah kau pulang, apa tidak kasihan melihat David yang terus memelas padamu, eo?" Taeyong yang melihat Nara diam pun juga ikut membujuk Nara.

"Tapii..."

"Aku janji, aku tidak akan lagi mengulangi kesalahanku lagi, sayang. Aku menyesal sungguh, aku bodoh menyia-nyiakan istri yang sangat baik padaku. Ku mohon." Kini Taeyong tidak mencoba menyentuhmu, dia hanya menatapmu untuk meyakinkannya, karena Taeyong tahu bahwa jika dia menyentuhmu, kamu akan menatapnya takut. Tetapi matanya memerah dan ada genangan air di sana yang akan siap jatuh kapan sajaa. Taeyong benar-benar frustasi dengan semua penolakan Nara selama seminggu ini. "Aku sudah tidak sanggup dengan hukumanmu, sayang." Nada frustasi keluar dari bibir Taeyong.

Kamu masih diam.

"Apa eomma tidak sayang lagi sama David?" David juga mengeluarkan suara yang parau, Nara langsung menatap David tidak percaya, masa iya dia tidak menyayangi lagi putra kandungnya.

"Eh, mana mungkin eomma tidak sayang lagi sama baby." Jawab Nara cepat.

"Kalau gitu ayo pulang eomma." David mengulurkan tangan kecilnya.

"Kalau kau ikut pulang, aku akan tidur di bawah jika kau masih takut aku menyentuhmu." Ujar Taeyong lagi.

Sebenarnya Nara sudah memaafkan Taeyong, bahkan ia tidak marah sedikit pun pada pria bermarga Lee itu, Nara sudah tidak memikirkan lagi terhadap apa yang Taeyong lakukan padanya, toh dia adalah lelaki yang sangat Nara cintai, dan ayah dari putra kandungnya juga. Tetapi tidak dengan reflek dari tubuh Nara, reflek dari tubuh Nara seperti takut jika bersentuhan oleh Taeyong, karena mengingat bahwa, dulu saat Nara mencoba untuk menyentuh Taeyong, Taeyong akan marah besar dan memukul Nara.

Lee's Family (Lee Taeyong) [END]Where stories live. Discover now