10. The Real of Revenge

354 26 4
                                    

Terima kasih yang sudah memberikan votenya di chapter sebelumnya :).. Happy reading...



Pagi hari Nara terbangun dari tidur yang kurang nyaman, ya bagaimana tidak, ia tidur diatas lantai yang hanya beralaskan karpet 3 × 2 meter dengan sebuah bantal dan selimut yang tidak begitu tebal. Nara melihat jam digital yang terletak diatas meja kecil samping ranjang menunjukan pukul 05.00 pagi. Wanita itu berdiri dan merapihkan bantal dan selimutnya, ia menaruhnya ke bawah ranjang, lalu ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkannya diri, setelah selesai Nara keluar dan berjalan kearah ranjang, ia melihat selimut Taeyong yang sudah tidak pada tempatnya dan merapihkannya, Nara menatap lama Taeyong dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Taeyong, ia mengecup bibir Taeyong, dan berkata,

"Jika aku punya salah, aku minta maaf, oppa." Setelah mengatakan itu Nara keluar kamar untuk menyiapkan sarapan untuk Taeyong.

Saat Nara keluar kamar, mata Taeyong terbuka, ya sebenarnya ia sudah terbangun sebelum Nara terbangun, dia tahu apa yang Nara lakukan terhadap dirinya dan mendengar apa yang wanita itu katakan. Taeyong menyentuh bibirnya yang tadi Nara kecup, dadanya bergemuruh merasakannya.

Nara sibuk dengan semua keperluan dapurnya, dia berjalan bolak-balik dari tempat pembuat pancake dan ke tempat lemari es berada. Nara menyiapkan pancake dengan madu untuk sarapan, lalu ia pergi ke kamar kembali untuk menyiapkan pakaian kerja Taeyong. Nara masuk ke kamar dengan perlahan, Nara melihat ranjang sudah kosong, dan Nara mendengar suara percikan air, mempertandakan bahwa Taeyong sedang mandi, lalu wanita yang sedang mengandung itu langsung buru-buru merapikan tempat tidur, setelah itu menyiapkan kemeja, celana bahan, jas, kaus dalam, kaus kaki, dan sepatunya. Nara meletakkan semuanya di atas tempat tidur, dan menaruh sepatu di bawah tempat tidur, pintu kamar mandi pun terbuka, Nara langsung membalikkan badan, dan tersenyum melihat Taeyong keluar dari kamar mandi.

"Oppa sudah selesai? Eemm pakaianmu sudah aku siapkan, sarapan juga sudah siap." Nara berkata sambil tersenyum.

Taeyong melangkah ke arah tempat tidur, kamu masih berdiri disamping tempat tidur. Taeyong menatap Nara dengan tajam.

"Lalu kau sedang apa disini? Tugasmu sudah selesai. Keluar!" bentak Taeyong.

Nara tersentak kanget mendengar nada tinggi Taeyong. Air matanya langsung jatuh. Dan tiba-tiba perutnya juga terhenyak, sepertinya calon bayinya juga kaget mendengar suara bentakan dari ayahnya.

"O.. oppa ke..napa jadi seperti ini padaku? Apa salahku hiks..hiks..? A..aku tidak mengerti dengan sikapmu hiks..hiks.. Aku salah apa?" Pipi wanita itu sudah basah dengan air matanya. Nara bingung apa yang sebenarnya terjadi, tiba-tiba perlakuan Taeyong pada dirinya menjadi seperti bahwa Taeyong sangat membenci Nara. Padahal saat pergi ke rumah Johnny Taeyong masih menatapnya dengan lembut dan penuh cinta. Nara sangat sakit ketika melihat Taeyong menatap Nara dengan rasa benci dan menatapnya jijik seperti layaknya barang yang kotor.

"Keluar! Keluar ku bilang! Apa kau tidak dengar?!! Keluar! Aku jijik melihatmu!" Taeyong menarik Nara keluar kamar, dan menutup pintu kamar dengan keras tepat dihadapan Nara.


Di luar kamar wanita hamil itu menangis terisak, menutup mulutnya dengan telapak tangannya untuk mereda tangisnya, ia takut bila David mendengar tangis ibunya, dan juga sedikit memegang bagian perut bawahnya, karena merasakan sakit di bagian sana. Nara pun berjalan turun ke bawah dengan masih terisak. Ia menuju ke kamar mandi yang terletak di belakang dapur yang biasanya ia kenakan untuk menyuci pakaian. Nara menangis terisak disana.

Lama Nara menangis disana, Nara berusaha untuk meredakan tangisnya, ia mencuci muka, tetapi matanya masih saja memerah. Nara keluar dari tempat cuci baju itu beranjak ke arah dapur. Nara melihat sarapan yang ia siapkan masih belum terjamah sedikit pun, Nara berpikir sejenak apa Taeyong masih di dalam kamar atau sudah pergi ke kantor, ia pun pergi ke arah jendela untuk melihat keluar memastikan apa benar Taeyong sudah pergi atau belum. Nara tidak melihat mobil Taeyong berada di garasi, berarti itu menandakan bahwa Taeyong sudah pergi. Nara melamun sejenak, sebelum sifat Taeyong berubah, Taeyong selalu pamit kepadanya jika ia ingin pergi kemana pun, bahkan jika dia ingin kerumah orang tua yang hanya untuk mengambil beberapa berkas penting milik perusahaan pun Taeyong pasti berpamitan padanya. Namun sekarang, Taeyong sudah sangat berubah, selalu kasar, gampang marah kepadanya, suka membentak, bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakitkan hati. Di dalam hati Nara terus menanyakan apa kesalahannya, sebenarnya apa yang terjadi, mengapa Taeyong jadi berubah 180˚, sejak 5 bulan yang lalu, tepatnya ketika mereka pergi berlibur kerumah Johnny.

Lee's Family (Lee Taeyong) [END]Where stories live. Discover now