8. The Beginning of Revenge

338 34 2
                                    

Terima kasih yang sudah menyempatkan diri untuk membaca dan review ff-ku ini. Happy reading.

.

.

.

Hari sudah menjelang sore, yaitu pukul 15.25 waktu setempat. Taeyong sedang mengangkat barang-barang yang mereka bawa, beberapa tas dan peralatan David. Nara dan David sudah menunggu di teras rumah Johnny bersama yang lainnya.

Taeyong pun keluar, Nara ingin mendekati Taeyong bermaksud untuk membantu membawakan beberapa bawaannya, tetapi saat Nara melangkah Taeyong menatap Nara dengan tajam, Nara menunduk takut dan tidak jadi untuk membantu Taeyong.

"Kami pulang dulu ya, hyung." Taeyong pamit dengat Johnny.

"Ne, hati-hati dijalan, jangan terlalu ngebut." Pesan Johnny.

"Ne hyung." Jawab Taeyong sekenanya.

"Dadah samcheondeul, sering-sering main ke rumah David yah, jangan asal kalau David minta saja." David mengeluhkan kebiasaan para pamannya yang main ke rumah Taeyong, jika David sudah menelepon, tidak pernah untuk inisiatif sendiri.

"Iya, iya, kalo kami ada waktu nanti ke rumah David" Taeil meng'iya'kan permintaan David mengelus rambut David, berusaha untuk tidak membuat anak itu terus mengeluhkan sikap samcheonnya.

"Yeay! Janji yah." David memekik senang, dengan menaikkan ke dua tangannya ke atas.

"Iya, iya" Taeil mengelus rambut David lagi.

"David ayo masuk mobil." Taeyong telah selesai memasukkan semua barang ke bagasi mobil.

"Ne, appa." David memasuki mobil yang pintunya dibukakan oleh Taeyong

Melihat itu Nara pikir, Taeyong juga akan membuka pintu untuknya juga, yang memang biasanya Taeyong selalu akan membukakan pintu mobil untuknya. Tapi sekarang? Nihil. Taeyong malah langsung berjalan ke arah pintu pengemudi. Taeil, Johnny, Doyoung serta Jaehyun yang memang tahu apa yang terjadi, mereka hanya melihat Nara prihatin, sedangkan Ten, dia menangkap seperti ada yang tidak beres dengan perlakuan Taeyong terhadap diri Nara, dia juga mulai curiga dari tadi pagi, bahwa Taeyong tidak pernah berbicara dengan Nara, Nara selalu bersama Ten, sampai tadi David memberitahu bahwa Taeyong mengatakan mereka sudah mau pulang, dan menyuruh Nara untuk bersiap-siap.

"Aku pamit yah Johnny oppa, Taeil oppa, Doyoung, Ten, Jaehyun, sampai jumpa." Nara pamit sambil tersenyum kepada mereka.

"Ne hati-hati." Jawab mereka kompak, lalu Nara pun masuk ke mobil.

Diperjalanan Nara hanya diam saja dan sesekali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan David. David dan Taeyong terus bercerita, sebenarnya yang bercerita itu David, tetapi Taeyong juga kadang-kadang menimpali cerita David. Sampai akhirnya kalian bertemu dengan macet yang sangat parah.

"Yah kok berhenti, appa." David protes ketika Taeyong memberhentikan kendaraan mereka.

"Macet, baby." Taeyong menjawab.

"Ughh, suruh saja mobil-mobil itu untuk menepi, appa." Ucap David asal. Bocah itu sangat tidak menyukai macet. Lebih baik perjalanan jauh dengan terus berjalan, dari pada jarak dekat tetapi macet, pikir David. Tapi sekarang perjalanan masih jauh dan macet.

"Hei, tidak bisa seperti itu, jagoan." Taeyong terkekeh dengan pernyataan David.

"David jadi lapar, appa." Adu David.

"Baby lapar? Ini eomma siapkan roti isi." Nara mengeluarkan roti isi dari dalam tasnya. "Cha, ini." Nara memberikan roti itu kepada David, yang langsung diterima dengan senang hati oleh David.

Lee's Family (Lee Taeyong) [END]Where stories live. Discover now