"PRANGG!!!"
"Auwwhh!"
"Princess!! Kau kenapa?!!" Ten panik mendekati Nara.
"Ada apa ini??!" Taeyong panik karena mendengar suara pecahan dan teriakan Ten langsung berlari ke dapur. Taeil, Johnny, dan Jaehyun pun mengikuti Taeyong.
"Kamu kenapa sayang?" Taeyong langsung menghampiri Nara dengan ekspresi paniknya, Nara hanya memandang Taeyong dengan ekspresi tidak terbaca. Taeyong pun menggendong dan membawa Nara ke ruang tengah karena tidak mendengar jawaban dari Nara, dan merebahkan wanita itu di sofa.
"Princess, ku mohon bicaralah.." Ten memberikan air putih pada Nara, membantunya untuk meminum air putih yang di bawa Ten.
"Aku tidak apa-apa, perutku tadi tiba-tiba sakit." Nara berbicara sangat lemah, karena ia masih merasakan sedikit rasa nyeri di perutnya.
"Kita ke rumah sakit sekarang." Taeyong mengelap keringat dikening istrinya dengan lembut. Terus menatap wajah Nara yang memperlihatkan kerutan di keningnya, karena masih merasakan seikit rasa nyeri itu.
"Tidak usah oppa, aku benar tidak apa-apa, baby hanya bergerak agak keras, jadinya aku agak terkejut dan merintih." Jelas Nara dengan memandang Taeyong dengan mata sayunya. Yang ditatap hanya terus menelisik wajah istrinya yang masih penuh dengan peluh itu. Taeyong terus menatap istrinya dan beralih ke perut Nara, mengelusnya pelan.
"Sungguh aku tidak apa-apa, oppa, percayalah." Nara terus berusaha membuat Taeyong percaya.
"Kalau ada apa-apa bilang padaku, arra?" Taeyong mendesahkan napasnya, menggambarkan kalau dia benar-benar khawatir pada istrinya.
"Ne, pasti oppa.." "Dan Johnny oppa, maaf mangkukmu pecah karena aku." Nara menunduk merasa bersalah.
"Heii, itu hanya mangkuk, untungnya pecahan mangkuk itu tidak melukaimu." Johnny menepuk-nepuk kaki Nara, pemuda itu duduk di dekat kaki Nara, duduk di bawah beralaskan karpet tebal .
Dari lantai dua, Doyoung dan David yang sedang bermain disebuah kamar, keluar karena mendengar suara ribut. David yang digandeng oleh Doyoung langsung berlari menuju ibunya dan meninggalkan Doyoung begitu saja saat melihat Nara rebahan di atas sofa dengan wajah pucat dan dikelilingi appa dan para samchonnya.
"Eomma! Wae geure? Kenapa eomma pucat? Apa eomma berdarah lagi?" David mengecheck keadaan sang ibu dari atas sampai bawah, dan melirik ke arah daerah selangkangan Nara untuk meyakikan daerah itu mengeluarkan darah atau tidak. Dan dia bernapas lega karena tidak menemukan darah setitik pun di daerah itu.
"Eomma tidak apa-apa sayang, dongsaengmu hanya sedikit bergerak agak keras tadi." Nara menjelaskan masih dengan suara lemahnya.
"Dongsaeng, jangan terlalu keras bergeraknya, kasian eomma." David mengelus perut Nara, mencoba memberikan kehangatan di sana.
"Iya, sayang, makanya David di deket eomma terus dong, biar dongsaeng tidak mencari kakaknya. Sepertinya dongsaeng merindukanmu, dia sudah tidak bergerak-gerak lagi sekarang." Jelas Nara yang nyaman dengan gerakan lembut yang diberikan putranya di atas perutnya.
"Ouww, rupanya ada yang rindu padaku, hahaha" David memeluk perut Nara gemas. Nara hanya tersenyum melihat tingkah putranya itu.
"Jae, bantu aku membersihkan pecahan mangkuk itu." Ten menarik tangan Jaehyun berniat untuk membersihkan pecahan mangkuk itu.
"Nanti aku saja Ten yang membersihkannya." Nara ingin bangun dari duduknya, tetapi langsung mendapat tatapan tajam yang mematikan.
"NO! Kau tetap disini sayang, jangan coba untuk melakukan sesuatu lagi!" ucap Taeyong tegas menatap istrinya tajam.
YOU ARE READING
Lee's Family (Lee Taeyong) [END]
FanfictionKeharmonisan keluarga yang sangat diinginkan setiap pasangan muda, tetapi dendam membuat Taeyong berubah. Apakah Taeyong yang di kenal Nara akan kembali? Republish: OA Line NCT FANFICTION ID