14. The Regret

457 36 4
                                    


Terima kasih telah menginginkan story ku ini berlanjut, dan terima kasih votenya happy reading..



"Mwo?!" nyonya Lee terkejut dengan perkataan Taeyong. "Dari mana kau bisa berbicara itu semua?"

"Aku mencari tahunya eomma, aku tidak bisa membiarkan orang itu lepas, dan ketika aku tahu bahwa dia sudah meninggal karena penyakit jantungnya, aku juga mengetahui jika dia mempunyai seorang putri dan itu, Nara. Karena itu aku mulai mendekatinya bermaksud untuk menyiksanya, dan itu sudah berjalan." Taeyong mulai menceritakan semuanya.

Nyonya Lee menghembuskan nafasnya kasar. "Maksudmu putri dari Oh Yoonjin?" Taeyong mengangguk. "Kau salah, dia bukan putri dari Oh Yoonjin, dia adalah putri dari Oh Yunho, salah satu orang yang dibunuh oleh ayahmu." Taeyong seketika menoleh dengan ekspresi terkejutnya. "Karena persaingan bisnis waktu itu, ayahmu sangat kejam terhadap para pesaingnya, dia akan melakukan hal apa pun untuk orang-orang yang mencoba menjatuhkan perusahaan ayahmu, bahkan dia tidak segan membunuh orang yang menghalanginya. Kau tahu, Oh Yoonjin itu adalah seorang kepercayaan Oh Yunho, dan ketika Oh Yunho dan istrinya meninggal karena ayahmu, dia yang meneruskan perusahaan Oh Yoonjin, dia tidak tega melihat Nara yang sebatang kara kala itu karena perbuatan ayahmu, dan akhirnya Oh Yoonji mengangkat Nara menjadi putrinya, yang alasannya juga agar jika Nara sudah besar akan meneruskan perusahaannya sendiri. Tetapi rupanya ayahmu tidak berhenti sampai situ, dia membuat bangkrut perusahan Nara dan mereka berdua harus hidup dengan tidak layak karena itu." Nyonya Lee berhenti sejenak, lalu melanjutkannya "Eomma sudah berusaha untuk menghentikan tingkah licik ayahmu, tetapi tidak membuahkan hasil." Pikiran Nyonya Lee berkelana saat dia hidup dengan rasa bersalahnya kepada gadis kecil yang malang itu.

"Mereka berdua tinggal berpindah-pindah karena tidak mempunyai uang sepeser pun, dan akhirnya Oh Yoonjin ditawari kerja menjadi pengirim barang. Mungkin Oh Yoonjin tidak terima dengan semua kelakuan bejat ayahmu, yang terus menerus akan melakukan kejahatan terhadap pesaingnya, lalu dia menculik ayahmu yang waktu itu juga sedang bersamamu, dan membunuhnya." Taeyong mendengarkan semua perkataan eommanya itu dengan perasaan tidak percaya dan sesak. Dia memikirkan Nara yang tadinya hidup serba berkecukupan tetapi karena ayahnya Nara harus hidup berpindah-pindah demi melangsungkan kehidupannya. Tidak sampai disitu nyonya Lee melanjutkan.

"Kau tahu mengapa eomma tidak memperkarakan kejadian atas penculikan dan pembunuhan ayahmu?" Taeyong menatap eommanya "Mungkin dengan diperkarakan banyak orang yang membenci ayahmu akan keluar, dan memberitahu kebejatan ayahmu, dan membuat pemegang saham kita akan pergi begitu saja. Eomma bukan tidak terpukul dengan ditinggalkan oleh ayahmu, tapi eomma masih memikirkan kau dan noonamu yang harus eomma besarkan, dan eomma merasa hukuman itulah yang tepat untuk ayah kandungmu. Setelah ayahmu dikubur, adik ayahmu lah yang meneruskan Lee's Company, dan 1 tahun kemudian dia menikahi eomma."

Taeyong terpaku dengan semua yang dikatakan eommanya. "AARRGHHH!!!" Taeyong berteriak dan mengusap wajahnya kasar. "Rupanya aku membela orang yang seharusnya memang dibunuh!!"

"Bagaimana ini eomma" dan akhirnya Taeyong menangis, dia bingung, hatinya sakit dan sesak, dia mengingat semua perlakuan buruknya terhadap Nara. Memaki, menampar, memukul, bahkan mengusir Nara. Taeyong terus menangis dalam penyesalannya.

"Eomma pikir kau menikahi Nara karena kau mengetahui semua ini, rupanya kau salah paham selama ini dengan kejadian itu." "Ayo telpon dia sekarang, dan jemputlah dia, lalu kau meminta maaf."

"Aku..aku tidak bisa." Suara Taeyong bergetar hebat.

"Kenapa tidak bisa? Kau tidak mau meminta maaf, eo?! Apa kepalamu perlu eomma pentokan ke dinding dulu, biar kau mau meminta maaf padanya?!" Nyonya Lee geram dengan jawaban Taeyong.

Lee's Family (Lee Taeyong) [END]Where stories live. Discover now