Beberapa bulan berikutnya, setelah aku dan Hendro diterima di Universitas Wahidin, kami menuju ke kota Medan dengan menggunakan Kereta Api yang lama perjalanannya sekitar 4 jam. Setelah sampai disana pukul 12.00, kami langsung mencari tempat kost-kostan yang berada didaerah sekitar kampus kami. Setelah cari-cari beberapa tempat kost, akhirnya kami sepakat dengan salah satu tempat kost yang tidak terlalu jauh dari kampus, sekitar 100 meter dari kampus. Dengan harga yang cukup murah untuk 1 kamar yang bisa dihuni oleh 2 orang. Aku dan Hendro sekamar, agar lebih irit juga. Lagi pula kamar dikostan ini memang tinggal 1 kamar saja yang kosong, yang lainnya penuh. Jadi gak bisa pilih-pilih kamar yang lain deh. Sekilas tentang kostan kami, kostan ini mempunyai 2 lantai, masing-masing lantai mempunyai 6 kamar. Dimana 3 kamar yang saling berhadapan dan masing-masing lantai juga memiliki 1 toilet yang berada dipojokan. Pemilik kostan bernama bu Suciati, yang tinggal disebelah kostan kami. Jadi bu Suciati dan keluarganya gak tinggal 1 atap sama kami. Bu Suci punya sepasang anak, yang perempuan masih sekolah kelas 3 SMA bernama Cindy, dan yang laki-laki kelas 2 SMP bernama Zen. Dan suaminya bu Suci bernama pak Suharjo, yang biasanya bekerja menjadi dosen di Universitas Wahidin. Jadi, pak Suharjo ini merupakan calon dosen kami.
Setelah deal dengan bu Suci, kami pun diajak berkenalan dengan keluarga bu Suci dan semua teman-teman 1 kostan. Setelah saling kenal, aku dan Hendro pun menuju ke kamar kami yang berada dilantai 2, untuk merapikan pakaian kami di lemari yang disediakan setiap kamar.
*****
Pukul 18.30, aku dan Hendro keluar untuk beli makan malam. Sebelum pergi, aku dan Hendro menanyakan kepada beberapa anak kost yang lainnya, dimana tempat jual makanan yang enak dan murah. Setelah mereka mengatakan letaknya, kami pun segera berangkat ke rumah makan khas Minang. Kami pesan 2 piring nasi dengan lauk perkedel. Setelah kenyang, kami pun langsung kembali ke kostan. Dan anak-anak kost sudah pada kumpul diruang tamu yang ada di lantai 1. Sekitar 10 orang lah yang ada disana dari total 22 orang (selain kami). Aku dan Hendro ikut nimbrung dan kami duduk di lantai bersama 4 orang lainnya, karena sofanya hanya bisa untuk 6 orang saja.
"Ada acara apa kak? Kok rame banget?" Tanya Hendro
"Lagi nunggu pemadaman listrik bergiliran nih." Jawab kak Bambang
"Tiap hari kak?" Tanya ku
"Enggak. Hanya dalam 1 minggu aja. Ini hari ketiga semenjak pemadaman bergiliran dimulai." Jawab anak kost yang lainnya, kak Budi
"Jadi kalian ambil jurusan apa?" Tanya kak Bambang
"Ambil jurusan Sastra Indonesia kak." Jawab HendroZlepp.. Tiba-tiba ruangan tamu jadi gelap. Pemadaman listrik telah dimulai.
Cess.. Bunyi korek api terdengar dan cahaya api telah menampakkan diri. Kak Charles menyalakan lilin yang telah disediakan dimeja dengan koreknya."Anton, Hendro. Kalian sudah tau tentang cerita-cerita mistis yang ada di Universitas kita?" Tanya kak Charles
"Belum sama sekali kak." Jawab ku
"Emang ada cerita mistis gimana kak?" Hendro
"Gini.. Ada 1 toilet wanita di gedung jurusan komputer lantai 3 yang udah lama gak dibuka. Pintunya di palang pakai kayu besar. Intinya kamar mandi itu gak boleh digunakan deh. Konon katanya sih, ditoilet itu ada wanita yang bunuh diri. Dan semenjak wanita itu bunuh diri, siapa aja yang masuk, pasti kesurupan. Karenaa sering banyak kasus kesurupan di toilet itu, maka toilet itu pun di tutup dengan palang agar gak ada yang bisa masuk." Ucap kak Charles
"Kenapa wanita itu bunuh diri?" Tanya ku
"Dengar-dengar gosip sih, wanita itu bunuh diri karena dia frustasi, dapat nilai yang jelek. Sebelumnya, dia selalu dapat nilai A." Jawab kak Charles"Ini ada cerita lagi. Masih dari gedung jurusan komputer. Tapi di gudang lantai 4. Katanya sih, disana ada penunggunya juga. Aku juga udah pernah mengalaminya sendiri. Kira-kira, setahun yang lalu, waktu itu sedang ada pelajaran Sistem Operasi. Bosan banget deh dengar gurunya menjelaskan panjang lebar, tapi gak ada yang masuk otak. Jadi untuk refreshing bentar. Aku pun permisi kepada gurunya untuk menukar kursi ku. Dengan alasan tidak nyaman, karena kaki dari bangkunya tidak rata. Pas juga, semua bangku yang ada dikelas udah diisi semua. Bapak itu pun mengijinkan ku. Setelah sampai digudangnya, tiba-tiba bulu kuduk ku merinding. Dan bangku yang ada dipojokan ruangan tiba-tiba aja jatuh. Gila. Aku langsung ngacir aja, dan kursinya ku tinggali di depan gudang. Aku gak masuk kelas, dan nongkrong di kantin. Bahaya juga kalau balik ke kelas, tapi aku gak ada bawa kursi." Ucap kak Bambang
"Gak ada cerita asal usulnya? Kenapa gudang itu bisa ada penghuninya?" Tanya ku
"Gak pernah dengar ceritanya sih. Tapi banyak yang bilang juga, kalau di gudang gedung komputer lantai 4, memang ada penghuninya." Jawab kak BambangBersambung dulu yaa..
Jangan lupa voment nya yaa.. :D
KAMU SEDANG MEMBACA
T.E.H. Season 2 - Petualangan Mistis
HorrorIni merupakan kisah baru ku. Tempat tinggal baru, kota baru, lingkungan baru, teman baru, dan petualangan mistis baru. Ini merupakan lanjutan dari cerita T.E.H. - Sekolah Angker [Lengkap]