Bayangan Masa Lalu

1.8K 143 4
                                    

Saat kami menoleh ke belakang, ternyata.. Dia adalah manusia.
"Hei.. Kalian mau ke pohon beringin ya?" Ucap seorang pria yang mengikuti kami dari belakang
"Iya.. Kamu siapa ya?" Tanya Hendro
"Aku Bimo. Anak jurusan TI semester 5." Jawabnya sembari merekam kami dengan kameranya
"Ohh.. Kakak juga sedang memburu hantu ya?" Tanya ku
"Iya. Kalian sedang diikuti oleh pocong." Ucap kak Bimo
"Kakak tau darimana?" Tanya ku dan seketika bulu kuduk ku pada naik
"Kakak indigo ya?" Tanya Randi
"Bukan. Aku bukan indigo. Tapi kamera ku merekamnya." Jawab kak Bimo
"Seriusan kak? Sekarang pocong nya ada dimana kak?" Tanya Hendro
"Tepat dibelakang kalian." Jawab kak Bimo
Kami yang terkejut langsung berlari mendekati kak Bimo. Dan dia pun menunjukkan hasil rekamanannya kepada kami. Dan benar saja, ada 1 pocong dibelakang kami.

"Kamera kakak kok bisa merekam penampakan? Kamera ku kenapa gak bisa ya?" Tanya Randi
"Kamera ku ini uda di modifikasi. Aku udah tambahkan suatu software yang memungkinkan untuk menangkap penampakan makhluk halus. Tapi, hanya penampakan makhluk halus tingkat rendah saja. Seperti pocong dan kuntilanak. Kalau makhluk halus seperti genderuwo, gak bisa." Jawab kak Bimo
"Wah.. Keren juga yaa.." Ucap ku
"Oh iya, kakak jadi ke pohon beringin?" Tanya Hendro
"Jadi dong. Kalian mau ikut?" Tanya kak Bimo
"Ikut dong.." Jawab kami bertiga serentak

Kami pun berangkat menuju ke pohon beringin yang terletak di halaman belakang universitas Wahidin. Dan tak lupa kak Bimo dan Randi menyalakan kamera mereka.
"Gimana kak? Ada merekam penampakan lagi?" Tanya ku
"Untuk saat ini, masih belum." Jawab Kak Bimo
Tak lama, kami pun sampai di lokasi pohon beringin. Kami pun berhenti, berjarak sekitar 5 meter dari pohon beringin.
"Gimana kak? Makhluk halusnya ada terekam?" Tanya Hendro
"Gak ada. Sepertinya, makhluk halus yang menghuni pohon beringin ini, tidak ada pocong dan kuntilanak. Melainkan makhluk halus yang memiliki tingkatan lebih tinggi dari pocong dan kuntilanak." Jawab kak Bimo
"Walaupun gak terekam, tapi bulu kuduk ku merinding lohh.. Sepertinya pohon beringin ini banyak penghuninya." Ucap ku
"Iya.. Aku juga merinding nih." Ucap Randi
"Kak, coba kita rekam lebih dekat lagi. Siapa tau bisa terekam." Ajak Randi
"Oke." Jawab kak Bimo

Dan mereka pun mendekati pohon beringin itu, namun saat berjarak 1 meter dari pohon beringin, tiba-tiba mereka berteriak tak karuan. Aku dan Hendro segera menghampiri mereka yang tengah kesurupan. Saat aku memegang tangan Randi untuk menenangkannya, tiba-tiba pandangan ku menjadi gelap gulita.

*****

Perlahan pandangan ku mulai terang dan kesadaran ku pun mulai kembali. Aku terbangun di ssekitaran halaman dekat pohon beringin. Aku mencoba mengucek-ngucek mata ku. Dan aku melihat seorang wanita yang sedang menghadap ke pohon beringin. Dimana wanita ini juga membelakangiku. Dari ciri fisiknya, dia terlihat seperti Sulastri. Kemudian, wanita itu pun memalingkan wajahnya ke arahku. Dan ternyata benar, ia adalah Sulastri. Dia berjalan mendekati pohon beringin dan ia pun masuk kedalam pohon beringin itu. Aku mengejarnya, dan aku memukul-mukul pohon beringin itu sembari meneriakkan namanya, namun suara ku sama sekali tidak keluar. Dan saat yang bersamaan, tubuhku terguncang sangat hebat, seperti gempa sedang melanda.

"Ton.. Ton.." Sayup-sayup terdengar suara Hendro. Dan sekarang aku benar-benar telah sadar.
"Kita dimana Hen?" Tanya ku
"Kita ada di pos satpam Ton. Tadi kamu sebut-sebut nama Sulastri. Ada apa Ton?" Tanya Hendro
"Aku bermimpi ketemu sama Sulastri di taman belakang, dan dia masuk ke dalam pohon beringin itu." Jawab ku
"Kalian gak boleh lagi ke taman belakang untuk uji nyali atau apa pun. Taman belakang memang keramat. Terutama pohon beringin itu." Ucap seorang satpam yang berjaga di pos
"Iya pak. Maafkan kami." Ucap Hendro

"Loh.. Kak Bimo sama Randi kenapa?" Tanya ku saat melihat mereka berdua tergeletak di bangku pos satpam
"Tadi kalian bertiga kesurupan sewaktu kita di taman belakang. Kamu ingat kan mereka berdua kesurupan? Setelah itu kamu mendekati mereka dan memegang tangan Randi. Dan saat itu juga kamu kesurupan." Jawab Hendro
"Setelah itu? Gimana lagi?" Tanya ku
"Kamu ingat pak Kardi kan? Hari itu dia ada ajari kita mantra untuk orang yang tertempel kan? Jadi aku gunakan cara itu. Aku ambil air mineral yang ku bawa, lalu aku bacakan mantra yang diajarkan pak Kardi. Dan saat yang bersamaan, kamu pingsan dan berhenti kerasukan. Tapi kak Bimo dan Randi tetap kerasukan. Setelah aku selesai baca mantra, aku sembur mereka pakai air yang telah ku bacakan mantra itu. Dan mereka langsung berhenti kesurupan." Jawab Hendro
"Mujarab juga ya mantra pak Kardi. Tapi, kami bertiga kesurupan, cuma kamu yang tidak kesurupan?" Tanya ku
"Iya. Cuma aku yang tidak kesurupan. Aku juga heran." Jawab Hendro

"Eh.. Kita ada dimana nih?" Tanya Randi yang baru sadar
"kamu sudah sadar Ran? Kita ada di pos satpam. Tadi kamu, kak Bimo, dan Toni kesurupan." Jawab Hendro
"Kami kesurupan? Pantesan, badan ku lemas semua. Gak ada tenaga." Ucap Randi yang masih tergeletak
Dan tak lama, kak Bimo pun telah sadar. Hendro kembali menjelaskan kepada kak Bimo.

Bersambung dulu ya..
Jangan lupa voment nya yaa..:D

T.E.H. Season 2 - Petualangan MistisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang