Teror

1.8K 139 11
                                    

Krut.. Krut.. Terdengar perutku berbunyi. Aku terbangun, karena perutku serasa diperas. Sangat sakit. Apa karena tadi aku memakan rendang buatan bu Susi tadi? Pedas banget rendangnya, gumam ku.
Ku lirik jam dingding di kamar Randi, telah menunjukkan pukul 1 lewat 25 menit dini hari. Malah mau BAB lagi nih. Tapi, aku masih bimbang. Mau dikamar mandi yang mana. Mau dikamar mandi yang ada di kamar Randi, tapi takut ada gangguan makhluk halus. Seperti yang dikatakan Randi, kalau semalam ada suara ketukan pintu dari dalam mandi. Mau dikamar mandi yang diluar kamar Randi, tapi gak tau dimana letaknya. Karena rumahnya sangat luas. Mau keliling cari kamar mandinya, takutnya gak tertahan lagi, sudah gitu, takut kalau sewaktu aku mencari kamar mandinya, ada penampakan pula.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk BAB di kamar mandi yang ada di kamaer Randi. Aku pasang posisi yang bagus, agar enak untuk BAB hahaha.. Baru saja 1 serangan ku keluarkan, tiba-tiba lampu kamar mandi redup-redup. Wadow, aku paling gak suka nih yang kayak gini. Dan benar saja, tak lama setelah lampunya redup-redup, langsung saja lampunya mati. Bulu kuduk ku langsung aja merinding ketika aku merasakan adanya elusan di punggung ku. Aku pun langsung berdiri dan meraba-raba menuju ke pintu toilet. Tapi pintu toiletnya terkunci. Sial, pikirku.

"Ran.. Hen.. Tolong aku." Teriak ku sembari menggedor-gedor pintu toilet.
"Kamu kenapa Ton?" Teriak Randi dari luar toilet
"Bahaya banget nih Ran.. Lampu di toilet padam, dan pintu kamar mandi juga terkunci." Teriak ku dan langsung saja kakiku seperti dicengkram, kuku nya yang panjang sangat terasa. Aku urungkan niat untuk melihat kearahnya, ditambah lagi gelap gulita begini, bakalan gak akan nampak itu setan.

"Aku minta maaf, kalau misalnya aku mengganggu kalian sewaktu kemarin di pohon beringin. Kami tidak bermaksud mengganggu kalian, kami hanya ingin tau bahwa kalian itu ada." Komat-kamit ku dalam hati, dan untungnya cengkraman itu pun hilang, lampu menyala lagi, dan pintu bisa terbuka dan tentunya aku tidak langsung keluar dong. Aku selesaikan buang hajat dulu. Hahaha..

Randi dan Hendro menyambutku sewaktu aku keluar dari kamar mandi. Aku pun menceritakan mengenai makhluk gaib yang mengelus punggunggu dan mencengkram kaki ku. Lalu, kami berinisiatif untuk menanyakan kepada satpam yang kemarin menolong kami.

*****

Selasa, 06.45 WIB,
Kami menjumpai satpam yang kemarin. Kami sengaja menjumpainya pagi-pagi, karena kami takut dia sudah berganti shift dengan satpam yang lainnya.

"Pak.." Sapa Randi
"Kenapa dek? Kalian di gangguin sama makhluk gaib ya?" Tanya satpam itu
"Iya. Bapak kok tau?" Tanya Randi
"Sudah banyak kejadian gitu dek. Awalnya mereka cuma uji nyali di pohon beringin itu, dan setelah itu mereka langsung di ganggu sama makhkluk gaib." Ucap pak satpam
"Jadi, gimana solusinya pak?" Tanya ku
"Biasanya sih, saya sarankan mereka untuk beli kembang 7 rupa untuk di taruh di pohon beringin itu, lalu bakar kemenyan tepat pukul 6 sore untuk mengundang makhluk gaib itu. Terus ya, ucapkan lah, kalau kalian minta maaf, telah mengganggu mereka. Ya.. Syukur semua yang ikuti saran saya, terbebas dari teror makhluk gaib itu." Ucap pak Satpam
"Jadi, 1 paket untuk 1 orang atau gimana pak?" Tanya Hendro
"Iya, 1 orang 1 paket. Jadi kalau kalian bertiga, beli 3 paket aja." Ucap pak satpam
"Oh iya. Makasih ya pak." Ucap Hendro
"Ingat.! Lain kali jangan ulangi lagi. Tempat itu memang markas makhluk gaib. Jangan pernah mengganggu kediaman mereka." Pesan pak Satpam
"Iya pak.. Makasih ya pak." Ucap kami serempak

Kami segera menuju ke pasar yang tak terlalu jauh dari kampus kami. Untuk mencari kembang 7 rupa dan kemenyan.
"Eh.. Tiba-tiba aku kepikiran kak Bimo loh." Ucap Randi
"Iya ya. Gimana keadaannya ya?" Timpal ku
"Apa gak apa-apa nih? Kita minta maaf sama penghuni pohon beringin tanpa ngajak dia?" Tanya Randi lagi
"Kalian tau dia ada dikelas berapa gak? Tau nomor hp nya gak? Tau rumahnya dimana gak?" Tanya Hendro
"Itu yang kita gak tau." Jawab Randi
"Mangkanya, kita urus urusan kita dulu. Kalau urusan kita beres, baru kita cari kak Bimo, terus kita bantu dia." Ucap Hendro

*****

Selasa, 18.00 WIB,
Kami bertiga berkumpul di pohon beringin dan mulai menata kembang 7 rupa, dan kami pun membakar kemenyan sesuai instruksi dan kami menyatakan permintaan maaf kami, karena telah mengganggu kediaman mereka.

Hayoo.. Masih berani tengah malam ke toilet sendirian?:D

Bersambung dulu ya.. jangan lupa vomentnya yaa..:D

T.E.H. Season 2 - Petualangan MistisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang