Akhir bulan April telah tiba. Kami (aku, Hendro, Anton, Sandy, dan John) yang baru saja menyelesaikan Ujian Nasional berencana untuk berlibur ke daerah puncak yang letaknya tak terlalu jauh dari kota kami. Pukul 3 sore, kami berkumpul di rumah Anton. Setelah memasukkan barang-barang keperluan ke dalam mobil Anton, kami pun pamit kepada orang tua Anton.
2 jam perjalanan telah kami tempuh, akhirnya kami pun sampai di villa pribadi milik orang tua Anton. Pak Ujang telah menunggu didepan pintu villa milik orang tua Anton. Ya, pak Ujang merupakan orang yang dipercaya oleh orang tua Anton untuk membersihkan villa apabila sewaktu-waktu keluarga Anton akan menginap disana. Dan pak Ujang juga merupakan salah seorang penjaga komplek villa, yang biasa nongkrong di pos dekat pintu masuk komplek. Anton pun menyapanya dan mengobrol beberapa saat. Setelah itu kami pun masuk ke dalam villa dan menurunkan semua barang yang ada di dalam mobil. Sedangkan pak Ujang kembali ke rumahnya, yang letaknya memang tak jauh dari komplek villa tersebut.
Tepat pukul 7 malam, kami mempersiapkan barang-barang untuk BBQ dihalaman villa . Kami bakar jagung dan ayam. Setelah BBQ selama 2 jam, kami pun membereskan semuanya dan kembali masuk ke dalam villa.
*****
Pukul 22.58 WIB
"Eh broo, jurit malamnya uda mau dimulai?" Tanya Anton
"Gak terlalu cepat?" Tanya ku
"Loh, rencana kita kan memang pukul 11 malam." Jawab Anton
"Iya, mulai sekarang aja deh, biar kita bisa eksplore makhluk halus lebih lama lagi." Sambung John
"Yasudah, kita mulai sekarang saja." Ucap HendroKami pun keluar dari villa Anton dan sedang mendiskusikan kemana kita akan pergi.
"Kita mulai dari mana nih?" Tanya Sandy
"Sebelum kita mulai keliling komplek ini, mau mencoba ritual untuk melihat makhluk halus gak?" Tanya John
"Ritual melihat makhluk halus?" Tanya Sandy
"Iya, kemarin aku lihat di hantupedia.com. Disana ditulis, kalau kita bakar terasi di tempat yang angker, hantunya bakal kelihatan." Jawab John
"Serius lu?" Tanya ku
"Iya, serius. Aku bacanya sih gitu. Tapi gak tau deh, entah benar atau enggak." Jawab John
"Mau kita coba?" Tanya Sandy
"Hen, kamu pernah dengar cerita kayak gitu?" Tanya ku
"Aku sih gak pernah dengar cerita gitu dari ayahku. Tapi, ayah ku kan paranormal, gak usah pakai cara gitu, ayahku juga bisa lihat makhluk halus." Jawab Anton
"Iya juga ya.. Tapi, boleh di coba tuh kayak ceritanya John." Ucap Sandy
"Yasudah, aku ambil terasi di dalam dulu yaa. Masih ada sisa terasi yang buat sambal punya." Ucap Anton
"Oke. Aku ikut lu masuk aja. Sekalian ambil korek, sumpit, dan lilin." Ucap HendroTak lama kemudian, kami pun berkumpul di depan villa dan menghadap kearah villa Anton.
"Jadi kita bakar terasi nya dimana nih?" Tanya Sandy
"Disini aja. Aku juga pengen tahu, di villa keluarga ku ini, ada penghuninya atau enggak." Jawab Anton
"Oke.. Aku hidupin lilinya yaa.. Ton, kamu pegang terasinya yaa.. Cucuk pakai sumpit ini." Ucap. Hendro
"Siap bos.." Jawab ku, dan langsung mencucuk terasi tersebut dengan sumpit
"Oke.. Lilin sudah ku nyalakan. Bakar sekarang aja Ton." Ucap Hendro
"Jadi, aku yang bakar nih?" Tanya ku
"Iya.. Kan lu yang pegang terasinya." Jawab Hendro
"Kenapa Ton? Takut lu? Hahaha.." Tanya John
"Udah, sini aku aja yang bakar terasinya. Cemen lu semua." Ucap Sandy sambil meraih terasi tersebut dari tangan ku
"Cuma dibakar gini aja kan?" Tanya Sandy sembari membakar terasi tersebut
"Iya.. Kalau memang ada hantu di sekitar sini, pasti bakalan kelihatan, walaupun kita gak bisa lihat hantu." Ucap JohnKami menunggu sekitar 2 menit, sampai terasi tersebut terbakar setengahnya. Dan.. Dan.. Kami mendengar suara wanita yang ketawa nyaring.
Aku pun berbalik ke arah seberang villanya Anton. Dan.. Itu adalah Kuntilanak. Aku pun memberitahukan kepada mereka, dan ternyata bukan hanya ada kuntilanak saja, tapi ada beberapa pocong juga. Kami pun langsung berlari terbirit-birit masuk kedalam villa Anton.
"Ternyata benar ya.. Bakar terasi itu bisa buat kita jadi lihat hantu." Ucap ku
"Iya.. Mendingan jangan keluar dulu dehh.. Kita periksa villa ku aja dulu. Aku mau memastikan apakah di villa ini ada makhluk halus apa enggak." Ucap Anton
Kami pun memeriksa villa itu dimulai dari lantai 1. Syukurlah, lantai 1 tidak ada yang kami lihat. Kami pun melanjutkan ke lantai 2. Baru saja kita tiba di lantai 2, bulu kuduk ku langsung merinding. Padahal, tadi sore aku tidak merinding begini saat naik ke lantai 2."Kok bau amis ya?" Tanya Sandy
"Iya.. Bau amis." Ucap Anton
"Coba kalian lihat di dekat balkon itu." Ucap Hendro sambil menunjuk ke arah balkon
Kami melihat sesosok makhluk besar yang sangat tinggi. Bahkan kami hanya bisa melihat setengah badannya saja, karena setengah badan yang lain telah melewati atap villa."Lari apa enggak nih?" Tanya ku
"Lari aja dehh.. Kita ke pos jaga komplek aja." Ucap Anton
"Gimana kalau diluar, pocong itu masih ada?" Tanya John
"Lari sekencang-kencang aja." Jawab Sandy
Kami pun langsung melarikan diri dari villa.Besambung dulu yaa.. hehehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
T.E.H. Season 2 - Petualangan Mistis
HororIni merupakan kisah baru ku. Tempat tinggal baru, kota baru, lingkungan baru, teman baru, dan petualangan mistis baru. Ini merupakan lanjutan dari cerita T.E.H. - Sekolah Angker [Lengkap]