Sekolah Angker (Lagi.!)

1.6K 116 6
                                    

19.00 WIB, rumah Randi
"Jadi gimnana? Kita mau ikut kak Bimo?" Tanya Randi
"Kayaknya aku setuju sama kak Bimo. Awalya kita bentuk TEH ini kan untuk mencari tahu mengenai makhluk halus. Sedikit aneh, jika kita membentuk TEH, tapi takut untuk mencari tau mengenai makhluk halus." Jawab Hendro
"Jadi kita ikut kak Bimo nih?" Tanya ku sedikit ragu
"Aku sih milih ikut kak Bimo." Jawab Hendro
"Aku satu suara sama Hendro deh." Ucap Randi
"Yasudah, aku juga satu suara sama kalian." Ucap ku
"Oke.. aku sampaikan ke kak Beno ya, besok kita ikut dia." Ucap Hendro

"Ehh.. ngomong-ngomong ketiga korban  dari SMA Budi Dharma kok mirip ya sama nama kalian?" Tanya Hendro
"Emang mirip nama siapa?" Tanya Randi
"Nah, coba kalian baca lagi link yang dikirim kak Bimo tadi." Jawab Hendro sembari menunjukkan ponsel pintarnya pada kami

"Ehh iyaa.. nama korbannya ada yang bernama Toni dan Randi." Ucap Randi
"Iyaa.. Nama kami sama." Ucap ku
"Apa ada hububgannya ya sama kalian? Kenapa namanya bisa mirip? Apa cuma kebetulan?" Tanya Hendro
"Gak tau juga sihh.." jawab ku
"Mungkin cuma kebetulan saja." Ucap Randi

*****

Sabtu, 21.00 WIB
Kami berempat berkumpul di Depan gerbang SMA Budi Dharma, sesuai dengan kesepakatan kami.
"Gimana kak? Kakak ada bawa peralatannya?" Tanya Hendro pada kak Bimo
"Ada-ada.. Bawa senter, lilin, sama mancis kan?" Tanya kak Bimo
"Iya.." Jawab Hendro

Kami pun memulai memasuki sekolah SMA Budi Dharma.
"Ada 3 gedung nihh.. Mau masuk gedung yang mana dulu?" Tanya Ku
"Gedung asrama pria aja. Karena disana tempat kejadian perkaranya." Jawab kak Bimo
"Kakak kok bisa tau?" Tanya Randi
"Iya, beberapa tahun yang lalu, aku pernah datang beberapa kali kesini." Jawab kak Bimo
"Kita langsung kesana aja ya.. Biar aku yang memandu jalan." Lanjut kak Bimo sembari berjalan ke gedung sebelah kanan

Baru saja ku langkahkan kaki ku ke anak tangga yang pertama, bulu kuduk ku langsung merinding. Tapi, ku mantapkan hati untuk menuntaskan tantangan ini. Lantai demi lantai kami lewati, tempat nya benar-benar gelap, sepi, dan menyeramkan. Kami tiba di lantai 4, yang konon katanya, disinilah kejadian mistis yang memakan korban itu.

"Pintunya digembok nih.. Gimana mau masuk?" Tanya Hendro
"Selalu ada cara untuk membuka gembok." Ucap kak Beno sembari mengeluarkan 2 penjepit kertas, lalu ia pun mengutak-atik gembok tersebut dengan penjepit kertasnya, dan bagaikan pesulap, gembok itu pun terbuka
"Wahh.. Hebat juga ya.." Ucap ku
"Belajar dari mana kak?" Tanya Randi
"Dari internet. Segala sesuatu itu, harus dipelajari." Jawab kak Bimo
"Udah, ayo masuk." Lanjut Kak Bimo

Kami berjalan perlahan menelusuri lorong di lantai 4. Baru saja kami berjalan sebanyak 4 langkah, suara aneh yang sendu dan menaikkan bulu kuduk terdengar. Terdengar seperti suara beberapa lelaki yang menyanyi dengan suara yang pelan.

'Lingsir.. wengi..' begitu potongan bunyi suara nyanyian tersebut.
"Siall.. ini tembang jawa." Ucap Hendro
"Emang kenapa tembang jawa ini?" Tanya ku
"Biasanya ini tembang ini untuk panggil makhluk halus." Jawab Hendro, sementara tembang jawa tersebut masih berlanjut

Bersambung dulu yaa..
Jangan lupa voment nya..:D

T.E.H. Season 2 - Petualangan MistisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang