Beberapa hari setelahnya, Randi mengajak aku dan Hendro untuk berkunjung ke perkebunan milik keluarga Randi, sekedar untuk liburan setelah teror gaib yang menimpa kami. Lama waktu yang kami tempuh adalah 3,5 jam untuk sampai ke perkebunan.
19.30 WIB, kami sampai di komplek perkebunan
Saat kami berada di komplek menuju ke perkebunan milik keluarga Randi, kami melihat kerumunan orang yang sedang melihat sesuatu. Sepertinya sedang terjadi kecelakaan atau apalah itu. Kami melanjutkan ke rumah huni yang biasa ditempati dan di jaga oleh tukang jaga kebun milik keluarga Randi. Kami disambut oleh 2 orang pekerja, yaitu pak Diding dan pak Adi."Pak, tadi di depan kenapa rame-rame ya? Ada kecelakaan ya?" Tanya Randi
"Oh itu, biasa lah Ran. Maling sawit. Kalian masuk dulu deh." Jawab pak Diding, sembari mempersilahkan kami untuk masuk kedalam rumah
"Dihajar sama warga pak?" Tanya ku
"Bukan. Di hajar sama begu ganjang." Jawab pak Diding
"Apaan itu begu ganjang pak?" Tanya ku
"Begu ganjang itu 'hantu panjang' ya pak?" Tanya Hendro
"Iya. Begu ganjang itu bahasa batak. Begu artinya hantu dan ganjang itu panjang. Jadi bisa diartikan hantu panjang. Biasanya di pelihara oleh manusia untuk menjaga perkebunan. Jadi, kalau ada yang mencuri hasil perkebunan, maka akan dihajar sama begu ganjang. Tapi, sebenarnya bukan dihajar, tapi di injak sama begu ganjang." Ucap pak Diding
"Kenapa dinamakan begu ganjang atau hantu panjang pak?" Tanya Randi
"Jadi begini, jika ada manusia yang melihat begu ganjang, maka begu ganjang itu akan bertambah panjang/tinggi dan terus bertambah panjang/tinggi. Maka dari itulah dinamakan begu ganjang atau hantu panjang." Ucap pak Diding
"Jadi kenapa pemilik kebun memelihara begu ganjang itu?" Tanya Randi
"Ya, mungkin pemilik kebun berpikir memelihara begu ganjang akan lebih efektif jika ada pencuri daripada penjaga kebun seperti saya ini." Jawab pak Diding
"Kalau memelihara hantu begitu, pasti akan ada tumbalnya kan pak? Kalau pelihara begu ganjang, tumbalnya apaan pak?" Tanya Hendro
"Kalau mengenai tumbalnya, saya sih kurang tau." Jawab pak Diding"Eh, kalian penasaran gak sama korban yang diinjak sama begu ganjang? Aku penasaran banget." Tanya Randi
"Iya, aku juga penasaran." Jawab Hendro
"Sama. Aku juga penasaran." Timpal ku
"Mau lihat ketempat tadi gak?" Tanya Randi
"Boleh-boleh." Jawab ku
"Pak.. Kami permisi dulu ya, mau lihat pencuri yang diinjak sama begu ganjang tadi." Pamit Randi
"Iya.. Iya.. Silahkan." Jawab pak DidingKami pun segera berjalan ke tempat kejadian perkara. Tak lupa Randi membawa senter yang dipinjamnya dari pak Diding. Maklum lah, jalan di perkebunan sini tidak di terangi oleh lampu jalan seperti dikota.
"Ehh.. Aman gak kalau ke tempat kejadian perkara?" Tanya ku
"Aman lah. Lagian kan kita cuma mau lihat korban dari begu ganjang itu. Bukan mau uji nyali." Jawab RandiBersambung dulu yaa..:D
Jangan lupa vomentnya..
Besok akan diupdate 1 part lagi.;D
KAMU SEDANG MEMBACA
T.E.H. Season 2 - Petualangan Mistis
HorrorIni merupakan kisah baru ku. Tempat tinggal baru, kota baru, lingkungan baru, teman baru, dan petualangan mistis baru. Ini merupakan lanjutan dari cerita T.E.H. - Sekolah Angker [Lengkap]