Part 15

2.5K 75 0
                                    

Hai-hai semua aku balik lagi, cuma mau bilang jangan bosen-bosen ya, ini aku bakal kebut soalnya aku gak sabar mau nulis kisahnya Lovely...

Ini judulnya, prolognya udah aku publis sih, jangan lupa dibaca juga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini judulnya, prolognya udah aku publis sih, jangan lupa dibaca juga ya.

Happy reading guys. 🙏🙏

***

Asia Pov

Kini aku berada di meja makan keluarga McKenna, mereka semua meminta aku dan Bunda untuk makam malam disini.

Aku duduk ditengah antara Devon dan Lovely, sedangkan Bunda berada di disebrang tepat dihadapanku dan disampingnya ada Mommy Lina, Daddy Jhon tentu saja duduk di kepala kursi.

"Tolong ambilin ayamnya dong, sayang."

Blusss

Aku benar-benar malu ketika Devon memanggilku sayang dihadapan keluarga kami.

Aku menatap sekeliling dari Lovely, Mommy Lina dan Daddy John mereka tersenyum menggoda kepadaku.

"Kok malah ngeliatin kita sih Sia sayang, cepet itu Devonnya diambilin ayam gorengnya." Goda Mommy Lina, dan tentu saja semua tertawa. Aku hanya bisa mengerucutkan bibirku sebal.

"Iya Mommy." mereka pun kembali tertawa karena mendengar nada kepasrahan dari ucapanku.

Aku pun mengalihkan tatapan ku dari Mommy Lina kearah Devon.

"Mau yang dada atau paha?" Tanya ku kepada Devon, karena memang ayam goreng yang ada 2 macam bagian. Paha dan dada.

Devon pun mendekatkan bibirnya kearahku. "Kalau Paha sama Dada kamu aja gimana?"

Blushh

Dengan semangat 45 aku memukul bahu Devon, sebal karena mendengar jawaban mesum darinya.

Emang yang kemarin masih kuarang apa. Sungutku dalam hati.

"Seriusan Dev...Ihhhh..."

"Aku juga serius sayang." balas Devon, tak lupa dia menyunggingkan senyum mesum tapi menawan miliknya itu.

"Dev udah, jangan godain Sia terus, kamu gak kasihan apa pipinya sampai merah kaya gitu." Bunda menegur Devon. Dan aku tahu,tujuan Bunda menegur Devon hanya ingin menggodaku.

"Gak papa Bun, pipinya Asia itu makin merah makin imut." Gombal Devon.

Sontak satu meja makan kembli tertawa dan aku hanya bisa mengerucutkan bibir ku sebal tanpa bisa melawan. Gimana mau melawan jika aku harus menghadapi 5 orang di meja makan.

"Paha sayang."

Aku menoleh ke arah Devon. Bingung dengan kata paha yang dia lontarkan. Pikiranku kan jadi kemana-mana.

sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang