Part 8

3.2K 134 0
                                    

Maafkan diriku yang pemalas ini, yang gk update2.

I hope you like my story, guys
Happy Reading

Asia Pov

Pipiku masih terasa seperti terbakar, ketika aku mengingat ciumanku bersama Devon. Padahal ciuman itu telah 2 jam berlalu.

Tetapi rasanya masih sangat membekas di bibirku. Apalagi saat aku mengingat bahwa kami melakukannya di dalam mobil, lebih tepatnya di tempat parkir sekolah dan di dalam mobil.

Astaga!!

Dewi batinku berteriak, dan rasa panas itu semakin terasa di kedua pipiku. Menghawatirkan jika ada orang yang mungkin saja melihat kegiatan saling melumat bibir yang kami lakukan tadi.

BRUKK!!

Suara meja terdengar di pukul sangat keras dan membuatku terlonjak kaget. Menyadarkanku dari lamunan ku tentang betapa menyenangkannya ciuman yang di lakukan Devon padaku.

"Ngelamun apaan lo?" suara perempuan yang sangat ku kenal kini terdengar, setelah suara gebrakkan meja yang membuatku terlonjak kaget tadi.

Siapa lagi kalau bukan satu-satunya Tuan Putri di keluarga Mckenna, Princess Lovely Alexander Mckenna.

"Pasti ngelamunin yang iya-iya kan?" tanyanya lagi, aku hanya bisa membelalakkan mataku, kaget karena pertanyaan Lovely yang sangat benar itu.

"Apaan sih lo, ngagetin aja." tak ada kata-kata lain yang bisa ku katakan pada Lovely selain itu.

"Hahaha... Santai kali As, sama calon adik ipar ini. Ntar gak gue restuin nangis lo."

Beginilah sikap tuan putri Mckenna, selalu berbicara terus terang serta apa adanya, dan jangan pernah lupa dengan kadar suaranya yang menggelora.

"Sstt... Bisa gak kalau ngomong jangan keras-keras nanti ada yang danger bisa mampus gue."

Protesku pada Lovely, agar dia tak bersuara seperti sirine yang memekakkan telinga.

"Slow ae Kali neng, toh kelas juga sepi-sepi aja. Jadi gak akan ada yang tau." Kata Lovely meyakinkan dan tak lupa senyum menggoda dan alis yang dia naik-naikkan.

Aku hanya bisa mendengus sebal, gak kakaknya gak adiknya sama-sama ngeselin, tapi...... Juga Ngangenin hehehe.

Sebenarnya bell pergantian pelajaran sudah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu, tetapi karena ada rapat mendadak yang dilakukan para guru membuat para siswa siswi memilih meninggalkan kelas dan berkeliaran entah kemana.

"Kantin yuk?"

Aku pun menganggukkan kepalaku menyetujui ajakan Lovely.

Kami pun berjalan beriringan menuju kantin, teekadang menyapa dan membalas sapaan teman-teman yang kami kenal.

Suasana kantin benar-benar ramai saat ini, karena para penghuni sekolah kami lebih memilih mengunjungi kantin saat jam kosong seperti ini.

Dan disana aku melihatnya, laki-laki paling bersinar di mataku. Siapa lagi kalau bukan Devon.

Saat ini dia sedang bersama dengan kedua sahabat terdekatnya. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi apapun itu aku selalu bersyukur.

Bersyukur karena Devon bisa tersenyum sedemikian manis dan sexy dalam waktu yang bersamaan. Astaga... Otakku kembali mbayangkan kejadian saat bibir kami saling melumat dan saling membelit satu sama lain.

"As... Woy... Asia... Lo ngeliatin Devon ampek segitunya." Kata Lovely seraya mengguncang-guncangkan badanku, agar aku tersadar dari lamunanku yang tak kusadari.

sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang