Part 13 ½

2.3K 79 0
                                    


WARNING

BERTEBARAN KATA-KATA KASAR. KALAU GAK NYAMAN JANGAN BACA.

THAKS YANG DAH LIKE COMENT AND NGEFOLLOW.. LOPE LOPE YOU PULL 😘😘😘😘 (JANGAN BOSEN-BOSEN)

Happy reading guys😙😙

Devon POV

Berhubung calon bini gue dibajak sama Lovely dan Gengnya. Gue pun akhirnya mutusin buat ngumpul sama yang lain.

TV layar datar serta Playstation kini menjadi teman kami berkumpul dan gak ketinggalan juga berbagai macam makanan ringan serta minuman kaleng.

Dari yang mengandung soda sampai kafein ada di hadapan kami. Entah apa jadinya perut gue nanti.

"Eh... Anjing biasa aja kali. tu kenapa pemain lo ngerebut bola dari pemain gue." protes Dylan kepada Bule udik yang saat ini sedang mengontrol pemainnya mengarah ke daerah Dylan.

"Woy dimana-mana main sepak bola ya yang direbutin tu bola, mang lo mau bola lo yang jadi rebutan." balas Bule tanpa mengalihkan pandangannya dari layar kaca.

"Kenapa lo bawa-bawa bola gue?" Dylan protes tak terima.

"Itu cuma perumpamaan Dy...landak."

"Dasar Bule Udik gagal Move On."

"Ya mendingan gue gagal Move On, dari pada lo satu aja gak dapet-dapet."

Gue cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala gue. Heran, kenapa punya sobat begini amat.
Yang satu gagal Move On, dan yang satu lagi cuma bisanya modusin doang tapi gak dapet-dapet.

PLAK!!!

"Sakit Nyet." teriak Bule, sambil mengusap-usap kepala bagian belakangnya.

"Eh Sibangsat gak tau apa kalok kepala di tampol itu sakit." kini Dylan yang protes dan tak lupa mengusap-usap kepala bagian belakangnya. Mungkin berharap usapan itu bisa meredakan rasa sakit pada bagian itu.

Dan gue cuma bisa ngakak karena melihat penderitaan dua sobat gue.

Ya walaupun suara itu berbunyi lumayan mengerikan saat gue menampol kedua kepala mereka penuh semangat secara bersamaan. Biar adil ceritanya wkwkwkwk...

"Lo berdua itu sama-sama bermasalah sama yang namanya cewek jadi gak usah saling menistakan." jelas gue penuh semangat, persis sama waktu gue menampol keduanya.... Dan tak lupa suara tawa gue penuh kepuasan karena berhasil menistakan mereka berdua.

"Eh... Anjing satu belagu banget ya, mentang-mentang lo balikan sama mantan, terus lo bangga gitu?"Dylan pun protes penuh emosi. Walaupun itu cuma sesaat.

Abaikan kata makian di depan tadi, karena kami bertiga biasa melontarkan kata-kata itu satu sama lain.

Biasa kids jaman now.

"So pasti Bro, apalagi bentar lagi gue bakal nikah. Banggalah gue." gue menepuk-nepuk dada gue untuk menunjukan rasa bangga yang nyerempet dikit sama songong itu.

"Jijik parah njing." Bule udik tak mau kalah walaupun hanya mengeluarkan 3 suku kata.

"Kalau lo mau protes yang niat apa njing 2, kalok kayak gitu gimana caranya njing 1 hatinya bisa tergerak." Dylan lagi, dan gue yakin perdebatan mereka bakalan kembali berlangsung.

"Lo kira kita minta sedekah, dan ngebujuk orang agar hatinya tergerak dan ngasih kita 1 M gitu?" Bule tak mau kalah.

Benerkan tebakan gue, pasti mereka bakalan ribut lagi persis sama kayak tetangga depan rumah yang nyinyirnya gak tau sampai kapan berhentinya. Dan Mommy selalu ngeluh masalah betapa cerewetnya Jeng Siska waktu arisan ibu-ibu sosialita (itu curhatab Mommy gue guys. Jangan salpok)

Gue yang males denger perdebatan antara Njing 2 dan 3, yang gak lain Bule sama Dylan, memilih mengambil ponsel gue dan mengetik pesan.

Beb? -Devon

Kenapa? -Asia

Kangen 😚😚. -Devon

Trus? -Asia

Kenapa cewek gue ajaib banget ya?.batin gue agak kesel.

Dimana-mana kan kalau pasangan biasanya kan kalau ada yang bilang "kangen" pasti di balas "kangen juga".

Ini bukan dapet balesan kangen malah cewek gue jadi kayak tukang parkir yang selalu bilang teras-terus.

Untung gue Cinta sama dia, kalau gak gue tenggelamin juga cewek gue ini bareng sama kapal-kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia.

Ke kolam renang sekarang. -Devon

***

sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang