Hai-hai aku kembali lagi, aku harap kalian semua suka, dan gak akan pernah bosen.
Selamat membaca. 🙏🙏
I hope you like guys.
***
"Tristan Louis Wilmington!!."
Suara lantang itu terdengar di ruang kelas yang saat ini penuh dengan murid-murid dengan atribut khas MOS.
Seorang anak laki-laki pun mengangkat tangan, semua mata pun tertuju kepada Tristan. Banyak Yang merasa kagum karena ketampanan khas western sangat melekat didirinya.
"Wihhh Gila Bule itu."
"Gantengnya."
"Berabe kalau punya teman sekelas Bule, trus gimana cara ngomongnya."
"Pisang import."
Bisikan terakhir yang di dengar Devon membuatnya bergidik ngeri.
"Gue gak yakin kalau mereka murid baru di sekolah ini." kata Devon kepada Tristan, dia pun menghadap Devon dengan wajah penuh tanya.
"Lo pikir aja masak mereka ngomongin pisang import, gila gak?" jelas Devon.
"La emang salah kalau mereka lagi ngomong pisang import?"
Mendengar jawaban dari Tristan membuat Devon, entahlah. Tetapi Yang jelas rasa kesal, jengkel semua Yang menyebalkan menjadi satu.
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan Yang sedang membicarakan sosok Tristan.
"Hahaha... Kejadian lagikan, gue kan udah bilang mendingan rambu lo dicat biar gak terlalu mencolok." Devon menggoda Tristan yang tak lain adalah si Bule Udik.
"Diem lo." Balas Tristan sewot.
"Oy...Bule yang rambutnya pirang. Lo jangan ngomong aja, mau lo gue hukum." teriakan kakak kelas sekaligus pengurus OSIS serta panitia penyelenggara MOS kembali terdengar.
Tristan dan Devon pun diam, bukan karena mereka takut. Tapi hanya tak ingin memberi kesan brandalan di hari pertama mereka masuk.
Tetapi juga karena personil mereka belum lengkap, karena Dylan kini masih santai menikmati liburannya di Bali.
Dylan memang sangat beruntung..
***
Kini setelah pengenalan di dalam dalam kelas usai, semua peserta MOS sedang beristirahat.
Dan bisa kalian tebak, bahwa meja yang di tempati Devon dan Tristan penuh dikelilingi oleh cewek-cewek centil kurang belaian seorang cogan.
"Dev minta pin lo dong." kata salah satu cewek yang mengerubungi mereka bak lebah.
"Iya entar gue kasih." jawab Devon asal, padahal dia tak berniat membagi Pin kepada salah satu cewek-cewek agresif disini. Dia ngeri soalnya.
Si cewek yang tadi bertanya saat mendengar jawaban Devon pun menjerit dan melompat-lompat saking senangnya.
"Tristan gue boleh minta pin lo gak?" kini gantian Tristan yang menjadi sasaran.
"Gue gak punya Pin." jawabnya cuek.
"Ya udah WA aja deh kalau lo gal ada Pin."
KAMU SEDANG MEMBACA
sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)
عاطفية⚠PRIVATE ACAK⚠ Sebuah kecelakaan yang membuat kisah mereka kembali terjalin. . . . . . sebelumnya aku mau minta maaf karena versi awal aku hapus dikarenakan menurut aku terlalu berantakan mungkin Yang udah baca juga ngerasain. Aku harap kalian bis...