Hai ketemu lagi, dah lama gak update cerita ini maapkan saya.Mudah2an kalian masih mau baca ya manteman.
Happy reading guys..
****Asia Pov
"Parah deh Bu Sulis, kalau kita yang buat onar selalu di suruh keluar." keluh Lovely saat kami sedang berjalan beriringan menyusuri koridor sekolah.
"Lo gak tau aja seberapa Nge-Fans nya Bu Sulis sama Daddy." mendengar sindiranku untuk Bu Sulis membuat kami tertawa.
"Dan lo pasti bakalan tau kan endingnya dirumah kaya apa." Lovely tersenyum geli.
Bu Sulis adalah guru matematika kami yang sangat memuja Daddy John. Ku akui Daddy memanglah tampan di usianya yang tak muda lagi.
Itulah kenapa terkadang membuat Mommy Lina jadi senewen sendiri, karena dirinya selalu di pandang sebelah mata dengan perempuan yang mencoba mendekati Daddy.
Itu yang di katakan Mommy beberapa minggu yang lalu ketika dia menemani Daddy kesekolah kami. Daddy dan Mommy memenuhi undangan yang di berikan wali kelas karena Devon membuat onar ketika mata pelajaran Bu Sulis sedang berlangsung.
"Mommy kadang-kadang jengkel sama mata perempuan-perempuan yang gak bisa jaga mata mereka kalau liat laki-laki ganteng dikit. Emang gak pada mikir sama perasaan yang punya suami. Sebel tau gak."
Dan aku hanya bisa mengangguk dan menahan tawa, padahal kan Daddy itu udah mentok gak bisa kelain hati lagi.
Tapi aku bisa mengerti kekesalan Mommy, karena aku pun selalu merasakannya ketika jalan berdua bersama Devon.
Derita punya cowok ganteng hahaha.
Gak peduli mau di katain sombong atau lainnya, karena itu adalah kemyataannya.
My boyfriends verry handsome.
"Moga aja Bu Sulis centil itu gak ngasih surat buat manggil orang tua, sebel gue." Sungut Lovely.
Lovely tentu saja tahu bahwa sang guru sangat mengharapkan sang ayah yang membuatnya marah-marah gak jelas.
"Gak lah percaya sama gue, kalau Bu Sulis mau ngasih surat buat manggil ortu kesekolah, besok mamang aja yang suruh kesini." Mendengar jawabanku yang tak masuk akal membuat kami akhirnya tertawa di sepanjang jalan.
"Dah ahhh...lupain masalah Bu Sulis, kita ngantin aja laper banget gue." Ajak Lovely setelah tawa kami mereda.
"Laper ajasih, gak usah lebay." Ejeku padanya, dan aku pun dengan cepat mendahuluinya berjalan.
"Kok lo sekarang jadi resek banget sih, ketularan Devon ya lo." Lovely pun sedikit berteriak lantaran jarak kami yang agak berjauhan, untung gak ditegur guru-guru yang sedang mengajar saat aku dan Lovely melewati koridor.
Beberapa menit kemudian kami sampai di kantin tepatnya di kantin selatan, yang biasanya buat nongkrong siswa laki-laki sekolah kami saat istirahat.
Tapi saat aku dan Lovely kesana ada beberapa murid cowok yang sudah dengan manisnya nongkrong disini. Dan tak lupa si 3 serangkai, siapa lagi kalu bukan Devon, Dylan dan si bule udik a.k.a Tristan.
"Ehh...itu Devon sama the somplax gengnya susulin yuk."
***
Devon Pov
Hari ini gue lagi gak mood buat ikut pelajaran, dan alhasil disinilah kami, nongkrong-nongkrong ganteng di kantin.
"Devon traktir yaaa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)
Roman d'amour⚠PRIVATE ACAK⚠ Sebuah kecelakaan yang membuat kisah mereka kembali terjalin. . . . . . sebelumnya aku mau minta maaf karena versi awal aku hapus dikarenakan menurut aku terlalu berantakan mungkin Yang udah baca juga ngerasain. Aku harap kalian bis...