Part 14 (18+)

3.5K 73 4
                                    

MAAF BARU UP DAN PENDEK. DIUSAHAKAN PART SELANJUTNYA LEBIH CEPET.

        HAPPY READING GUYS.     

ASIA POV

Ke kolam renang sekarang. -Devon

Aku hanya bisa mengernyitkan dahiku bingung, kenapa tiba-tiba Devon menyuruhku ke kolam renang.

"Kenapa Si? Lo kok dari tadi sibuk melototin Hp lo?" Lovely dengan tiba-tiba bertanya padaku.

Gak Lovely, gak Devon sama-sama suka tiba-tiba kalau ngelakuin sesuatu.

"Lo lagi nonton bokep?" Tanpa merasa berdosa Lyn bertanya, tapi menurutku dia lebih ke menuduh. Taukan maksud aku apa.

"Yang ada lo yang sering nonton bokep, kalo Sia kan dah tau caranya, praktek apalagi
jadi gak perlu teori." jangan pedulikan celetukan Sysy yang benar-benar membuat pipiku memanas. Malu.

Apalagi dia kini menaik turunkan alis matanya penuh godaan,yang tak menggoda sama sekali. Menurutku.

Tapi itu semua tak berlaku untuk Lyn dan Vely mereka kini menertawakanku dengan sangat puasnya.

Ya Tuhan, kenapa kau memberiku sahabat seperti mereka.

Aku pun berdiri dari ranjang Lovely, tak memperdulikan mereka yang sekarang sibuk membahas film-film muatan 18++ semakin mendalam dan menjadi.

"Gue sih oke aja kalau cowoknya kayak Si Cristian Grey."

Kata-kata itu yang terdengar terakhir kali oleh telingaku, sebelum aku menutup pintu. Yang sukses membuat aku bergidik ngeri.

Dasar Lyn.

Aku menuruni tangga untuk berjalan menuju kolam renang yang ada di sisi belakang rumah ini.

Aku merutuki Devon yang memintaku untuk kesana, karena kolam renang do rumah Devon berada jauh di belakang.

Karena aku mau tak mau harus melewati halaman belakang rumah dan lapangan basket yang sangat luas.

Tak ada pekerja di halaman belakang, karena memang hari mulai petang. Dengan cepat aku berjalan dan masuk kedalam rumah kedua.

Ya, rumah Devon memiliki 2 bangunan rumah namun, bangunan utama yang berdiri dengan megahnya memiliki 3 lantai.

Sedangkan bangunan kedua hanya memiliki satu lantai dan kolam renang itu ada di dalam bangunan kedua. Biasanya jika ada kerabat yang berkunjung dan menginap suka berada di sini atau jika Devon atau Lovely ingin mengadakan party kecil-kecilan akan mereka lakukan di tempat ini.

Aku membuka pintu yang terbuat dari kaca. Ramah ini lebih banyak kaca yang melapisi dari pada tembok biasa.

Cahaya disini sangat minim karena hanya lampu yang ada di sudut-sudut yang berwarna orange. Tapi romantis.

Aku memilih berjalan menuju kolam renang, mengedarkan pandanganku ke kiri dan kanan, mencari keberadaan Devon.

Di area kolam renang tidak ada, Apa dia berada di dalam kamar?

Aku bertanya pada diriku sendiri, bingung. Takut juga, karena jika disini sendirian agak menyeramkan.

Grep.

Tubuhku tersentak kaget karena merasakan lengan yang tiba-tiba melingkari perutku dari belakang.

"Miss me? "

Kata-kata itu membuatku bergidik geli, karena hembusan napasnya yang tepat mengenai sisi kiri daun telingaku, ditambah suaranya yang rendah dan serak.

Terdengar sangat sexy.

"Kamu ngapain nyuruh aku kesini?" tanyaku tetap pada posisi Devon yang memelukku dari belakang. Karena saat aku ingin melepaskan kaitan lengannya dia malah mengeratkan pelukannya.

"Biarkan seperti ini Beb." katanya.

"Aku selalu suka saat kau ada di depanku."

Aku merasakan bibirnya mengecup leherku. Satu kali, dua kali. Entah berapa kali yang jelas perlakuaannya membuat seluruh tubuhku meremang. Nikmat.

"Devv..." desahku, aku sebenarnya ingin memanggil nanya namun desahan ini lah yang keluar.

"Hmmm..." gumam Devon tanpa menghentikan kecupannya, bahkan kini aku merasakan bahwa dia menghisap leherku.

"Ahhhh....."

Tangannya yang tadi melingkar di perutku kini bergerak keatas, meraih salah satu payudara ku dan meremasnya pelan.

Dua titik sensitif pada tubuhku kini di mainkannya secara bersamaan.

Hisapan di leherku dan remasan di dadaku.

"Ahhhh... Devv..."

                        ***

sleep with my ex-boyfriend (the secret story series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang