3. Godric's Hollow

937 125 4
                                    

Chapter 3 : Godric's Hollow

Maaf karena baru update.
Enjoy!!!
~~~~~~

Hening sesaat. Mr. Potter menatap ngeri Percy. Mereka tak berbicara satu sama lain, hanya saja dari tatapan masing-masing seakan berkata

"Mungkinkah? Itu benar --?"

"Tak disini Harry. Kita bahas diatas nanti."

Plop! Seorang laki-laki berambut merah dengan manik biru, wajah berbintik dan perut agak buncit meringis karena kepalanya menghantam perapian.

"Bloody hell! Tak bisakah kau mempertinggi perapian ini, mate?"

Mr. Potter hanya mengangkat bahu dan berkata salah laki-laki itu sendiri kenapa tingginya abnormal. Sang wanita dengan rambut dan mata coklat hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku laki-laki itu. Sepertinya mereka suami-istri.

Dibelakang mereka ada anak perempuan seumuranku yang mirip dengan sang ayah tapi tetap mewarisi kecantikan sang ibu. Disampingnya ada anak laki-laki seumuran Lily.

"Hi Al. Apa kau sudah tahu tentang-" Pertanyaannya terputus ketika melihatku dan Brian.

"Kalian teman baru Al?"

"Ah. Maaf. Aku Bianca. Bianca Black. Ini kembaranku Brian Black." Aku menjulurkan tanganku dan disambut ramah olehnya. Brian menyalami kakak-beradik Weasley itu.

"Rose. Rose Weasley. Ini adikku Hugo. Yang disana ayahku Ronald Weasley dan Ibuku Hermione Weasley."

"Apa kalian cucu dari Granddad Sirius?" Belum sempat aku menjawab pertanyaan Hugo, seekor burung hantu melenggang masuk dan menjatuhkan setumpuk amplop di pangkuan Al.

"Daftar buku yang diperlukan kelas 3, mum. Kapan kita ke Diagon Alley?" Lily melirik sang ibu. Yang tampak sedang serius berbicara dengan Mr. Potter, Percy, dan Mr. & Mrs. Weasley.

"Wow. Lihat Auntie Ginny, Uncle Harry, James dapat lencana Ketua Murid. James Ketua Murid." Rose memekik keras.

"Benarkah? Oh James, itu kabar yang menggembirakan sekali, nak. Besok kita beli apa yang kau inginkan di Diagon Alley. Sementara kami akan ke ruang kerja Dad kalian dulu, mendiskusikan sesuatu. Jangan coba menguping pembicaraan karena ruangan sudah diberi mantra Mufliato."

Orang-orang dewasa meninggalkan ruang tengah beranjak menuju ruang kerja Mr. Potter di lantai dua.

"What? Are you kidding me? Bagaimana mungkin prankster seperti James jadi Ketua Murid?" Al berseru keras.

Melupakan surat lain yang harus diperiksanya. Surat-surat itu jadi berhamburan di lantai. Sejenak Al, Lily, Rose, dan Hugo berebut ingin melihat lencana Ketua Murid James yang mengkilap.

Brian yang berada paling dekat memunguti surat-surat itu. Aku melihat sampul depan surat itu yang ditulis pada perkamen.

Mr. A. Potter
Kamar di sebelah tangga lantai dua
Godric's Hollow
West Country

Di belakang amplop itu ada logo H besar dengan gambar singa, elang, musang, dan ular. Itu surat untuk Al.

"Itu surat dari sekolah kami, Hogwarts." Rose melirik surat di tangan Brian. "Hewan-hewan itu mewakili 4 asrama di Hogwarts. Singa untuk Gryffindor, Elang untuk Ravenclaw, Musang untuk Hufflepuff dan Ular untuk Slytherin. 4 asrama diambil dari nama 4 pendiri Hogwarts. Gryffindor memilih yang berani untuk masuk asramanya. Ravenclaw memilih yang cerdas, Hufflepuff memilih yang setia dan pekerja keras, dan Slytherin memilih yang berambisi besar." Dari penuturan Rose, jelas sekali bahwa ia tipikal anak yang pintar di sekolah. Penjelasannya ringkas dan padat.

[1] Found ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang